CEK FAKTA: Hoaks, Ada Vaksinasi Massal di Royal Plaza Surabaya pada 2-6 Agustus 2021
Merdeka.com - Beredar informasi adanya vaksinasi Covid-19 massal di Royal Plaza Surabaya pada 2-6 Agustus 2021 di media sosial. Vaksinasi tersebut dilakukan mulai pukul 08.00 hingga selesai.
Peserta vaksin yang berdomisili di Surabaya diwajibkan membawa foto kopi KTP Surabaya, dan untuk peserta yang berdomisili di luar Surabaya diwajibkan membawa KTP dan surat domisili rt/rw.
“VAKSINASI MASSAL SURABAYALokasi ROYAL PLAZA SURABAYA lt 5 area parkir mobilTgl 2-6 Agustus 2021Jam 08.00 s/d selesai
-
Kenapa informasi ini hoax? Penelusuran Setelah dilakukan penelusuran, klaim Gibran Rakabuming Raka ditangkap polisi karena narkoba adalah tidak benar alias hoaks. Pada tanggal 28 Agustus 2024, Gibran terlihat mendampingi pasangan bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maemoen mendaftar ke KPU Jawa Tengah, Rabu (28/8). Kemudian tidak juga ditemukan berita dari media nasional yang memberitakan soal penangkapan Gibran karena pakai narkoba.
-
Apa isi hoaks yang beredar? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Kenapa BRI menyatakan informasi tersebut adalah hoaks? Dikutip dari situs Kominfo, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi, menyatakan bahwa informasi tersebut adalah hoaks.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana Polda Bali memastikan informasi itu hoax? 'Kami langsung koordinasi dengan Kabiro Kompas wilayah Bali dan Kompas tidak ada berita di Website kompastv.com untuk tangga 13 Juni 2024, redaksionalnya juga berbeda dengan Kompas TV, dan itu berita hoaks karena logo Kompas TV di palsukan oleh oknum tersebut,' kata Kombes Jansen dilansir dari akun Instagram Polda Bali.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
Syarat peserta vaksin membawa fotocopy KTP SurabayaBerusia 18 tahun keatasTerbuka untuk umum KTP lain SURABAYA sertakan surat domisili rt/rw
Info hubrahmaton -dian - "
Penelusuran
Royal Plaza Surabaya, melalui akun Instagramnya @royalplazasurabaya yang sudah terverifikasi atau centrang biru memberikan klarifikasi bahwa kabar adanya vaksinasi Covid-19 adalah tidak benar atau hoaks.
Instagram @royalplazasurabayaSemua warga Surabaya diimbau untuk lebih berhati-hati terhadap informasi yang diterima dan selalu mencari tahu terlebih kebenarannya.
"Kami atas nama Royal Plaza Surabaya memberitahukan bahwa informasi pada pengumuman diatas adalah HOAX.
Mohon kiranya untuk seluruh Royal Lovers untuk berhati- hati dan selalu waspada dengan berita HOAX," tulis akun @royalplazasurabaya.
Kesimpulan
Informasi adanya vaksinasi Covid-19 di Royal Plaza Surabaya pada 2-6 Agustus 2021 adalah tidak benar atau hoaks. Masyarakat diminta untuk berhati- hati dan selalu waspada dengan berita hoaks.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://www.instagram.com/p/CR79cQCFYRG/ (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaEpidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa memicu kemandulan.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca SelengkapnyaBeredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaBeredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca Selengkapnya