CEK FAKTA: Hoaks Alat Tes Covid-19 Berubah Positif Setelah Dimasukkan ke Minuman Soda
Merdeka.com - Informasi Parlemen Austria, Michael Schnedlitz melakukan uji coba dengan memasukkan alat rapid tes ke segelas minuman bersoda Coca Cola beredar di media sosial. Informasi itu menyebutkan, hasil dari pengujian itu yakni, hasil rapid tes menjadi positif.
Kominfo"Parlemen di Austria membuktikan ngawurnya hasil rapid test dgn memberi contoh sgelas Coke yg dites dan hasilnya positif."
Penelusuran
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Bagaimana cara uji emisi dilakukan? Uji emisi dilakukan dengan memasang alat pendeteksi gas pada knalpot kendaraan yang sedang hidup.
-
Apa yang diujicoba oleh para ilmuwan? Para ilmuwan sedang melakukan percobaan untuk membuat prototipe chip jaringan 6G di masa depan.
-
Apa yang ditemukan peneliti? Para peneliti menggambarkan spesies baru dari genus Calotes di Tiongkok selatan dan Vietnam utara.
-
Apa yang ditemukan oleh peneliti? Para peneliti yang dipimpin oleh Shuhai Xiao di Virginia Tech menemukan fosil spons laut berusia 550 juta tahun, menjelaskan kesenjangan 160 juta tahun dalam catatan fosil.
-
Apa yang diuji ulang oleh ilmuwan? Meskipun telah digunakan selama lebih dari satu abad, penelitian mengenai teori ini terus dilakukan. Baru-baru ini, hasil pengujian menunjukkan bahwa teori relativitas Einstein kembali terbukti akurat.
Menurut penelusuran merdeka.com, informasi tersebut adalah hoaks. Dalam artikel politifact berjudul "Austrian politician goofed in testing Coca-Cola sample for COVID-19" pada 17 Desember 2020, dijelaskan bahwa pengujian yang dilakukan Schnedlitz tidak sesuai prosedur.
Schnedlitz memposting video di akun Facebooknya saat mengoleskan kapas ke gelas dengan cairan berwarna gelap. Kemudian kapas berisi cairan itu diteteskan ke alat uji cepat Covid-19. Beberapa menit kemudian, dia mengangkat alat uji itu dan mengatakan bahwa hasilnya positif.
"Hari ini saya melakukan uji korona secara langsung di Parlemen. Uji coba massal korona (rapid tes) tidak ada gunanya! Ini juga menunjukkan eksperimen sederhana di Parlemen dengan Coke dan hasilnya positif!" kata Schnedlitz dalam sebuah postingannya di Facebook. Schnedlitz juga berpendapat bahwa pemerintah membuang-buang uang uang pajak hanya untuk alat tes Covid-19.
"Hari ini saya membuktikan di Parlemen betapa tololnya tes massal korona yang dilakukan pemerintah," kata Schnedlitz dalam posting Facebook lanjutan, menurut versi terjemahan.
Dialab mengatakan Schnedlitz melakukan tes yang salah.Meski hasil uji coba yang dilakukan mendapat hasil positif, namun kesimpulan dari hasil uji coba itu tidak didukungkarena metodenya salah. Jika uji coba itu dilakukan dengan benar, hasilnya akan negatif.
Dialab mengatakan uji coba alat tes Covid-19 juga harus dilakukan oleh staf rumah sakit atau orang yang terlatih. Dialab juga mempostingan video di facebook tentang pengujian sampel Coke - yang diolah terlebih dahulu dengan buffer - dan memberikan hasil negatif.
Melalui situs webnya, Dialab mencantumkan produk pengujian Covid-19, termasuk jenis yang digunakan oleh Schnedlitz. Jenis tes tersebut bertujuan untuk mendeteksi antibodi Covid-19 IgG dan IgM yang ada serum, plasma atau sampel darah utuh.
Kesimpulan
Informasi uji coba Parlemen Austria menggunakan alat tes Covid-19 dengan minuman bersoda Coca Cola, dan hasilnya positif adalah hoaks. Metode uji coba yang dilakukan Parlemen Austria itu tidak sesuai prosedur.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Karena video tersebut sejatinya merupakan pengungkapan laboratorium tembakau sintetis.
Baca SelengkapnyaPolisi melibatkan Majelis Ulama Indonesia (MUI), pakar ITE dan agama dalam pemeriksaan sertifikasi halal minuman ini.
Baca SelengkapnyaHasil positif palsu bisa terjadi pada testpack karena sejumlah alasan. Kenali penyebab dan cara mencegah hasil serupa terulang.
Baca SelengkapnyaOcta mengaku dirinya sehabis mengkonsumsi obat flu semacam 'Nestalgen' dari salah satu apotek
Baca SelengkapnyaFaktanya, yang diminum Ganjar adalah es teh kemasan, bukan miras.
Baca SelengkapnyaBenarkah filter rokok mengandung darah babi? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaKlaim Ganjar minum minuman alkohol adalah hasil editan.
Baca SelengkapnyaBeredar daftar 19 daftar minuman diduga mengandung Aspartam menyebabkan kanker otak
Baca SelengkapnyaBadan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) buka suara terkait hal tersebut.
Baca SelengkapnyaVideo yang menunjukkan jentik nyamuk di galon air minum dalam kemasan (AMDK) viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPeraturan tersebut menambahkan dua pasal dari aturan BPOM terdahulu Nomor 31 Tahun 2018, khusus untuk air minum dalam kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaCek fakta merdeka.com melakukan penelusuran foto thumbnail menggunakan teknik reverse image search.
Baca Selengkapnya