CEK FAKTA: Hoaks, Alat Test PCR Mengandung Radio Aktif
Merdeka.com - Beredar unggahan di media sosial yang mengklaim alat tes PCR mengandung radio aktif. Unggahan tersebut berupa video menampilkan seorang yang membuka alat test PCR dari tempat berbentuk tabung, ketika alat tersebut dikeluarkan terdapat bunyi alarm dari sebuah alat berbentuk kotak berwarna hitam yang terdapat layar mengeluarkan angka digital ketika alat PCR didekatkan.
Dalam video tersebut terdengar suara seorang wanita berbahasa Jerman yang menarasikan alat tersebut terkontaminasi radio aktif dan membuktikannya dengan alat uji.
Liputan6.comPenelusuran
-
Apa itu pendeteksi kebohongan? Larson memperkenalkan mesin yang dinamainya 'kardio-pneumo-psikogram', kemudian disebut poligraf, yang mengacu pada berbagai sinyal fisik yang direkam oleh stylus.
-
Mengapa klaim tersebut diragukan? Dalam artikel juga tidak ditemukan adanya narasi yang menyebut Jokowi dan Listyo SIgit mencopot Polda Jabar karena membatalkan sidang tersangka Pegi.
-
Kenapa alat deteksi kebohongan dibuat? Gagasan bahwa berbohong bisa memicu efek fisik yang bisa diamati membuat kita menciptakan alat yang dianggap bisa mendeteksi kebohongan.
-
Bagaimana sinyal radio itu dideteksi? Sinyal ini merupakan radiasi elektromagnetik frekuensi radio yang diidentifikasi sebagai FRB 20220610A, yang memiliki kemampuan melepas energi dalam jumlah besar, yakni setara dengan pelepasan energi matahari selama 30 tahun.
-
Apa yang dideteksi oleh alat dari Jogja? Dikutip dari berbagai sumber, saat gempa CIanjur pada 21 November 2022, tim dari UGM mengklaim sudah mendeteksi tanda-tanda gempa beberapa hari sebelumnya.
-
Bagaimana cara kerja pendeteksi kebohongan? Larson kemudian bereksperimen dengan rakitan pompa dan pengukur untuk dipasangkan ke tubuh manusia menggunakan manset lengan dan tali dada. Perangkat ini akan mengukur perubahan denyut nadi, pernapasan, dan tekanan darah sekaligus, selama pemantauan terus-menerus terhadap subjek yang diinterogasi. Larson percaya alat itu akan menandai jawaban yang salah melalui fluktuasi berbeda yang diukir dengan stylus ke drum kertas yang berputar. Seorang operator kemudian akan menganalisis dan menginterpretasikan hasilnya.
Dilansir dari Liputan6.com, ditemukan video yang identik yang mengklaim PCR mengandung alat radio aktif. Video tersebut diunggah situs mimikama.at pada 10 Desember 2021.
Dijelaskan ada kesalahpahaman yang sangat besar pada klaim alat test PCR mengandung radio aktif. Alat yang digunakan dalam video tersebut untuk pengukuran adalah SoeHong DT-1130 Electromagnetic Radiation Tester (bandingkan).
Alat tersebut bukan Geiger counter atau alat pendeteksi kontaminasi untuk mendeteksi kontaminasi (kontaminasi) dari bahan radioaktif. Alat ukur yang digunakan lebih merupakan alat ukur untuk mengukur medan elektromagnetik.
Jadi yang diukur di sini tidak lebih dari tegangan yang dihasilkan. Dan ketegangan ini nyata dan juga logis. Ketegangan disebabkan oleh gesekan tongkat uji saat membuka dan mengeluarkannya dari kemasan. Lelucon dari keseluruhan cerita: pembicara bahkan mengkonfirmasi ini dengan tindakannya! Dia membuka dan menutup tabung uji beberapa kali, menciptakan gesekan dan ruam pada perangkat!
Kita tahu gesekan dan ketegangan sejak kecil. Misalnya, balon digosokkan ke karpet, yang sekarang secara statis menarik rambut di dekat kepala. Atau mirip dengan eksperimen di sekolah, di mana batang plexiglass dengan bulu dialiri listrik dan kemudian potongan-potongan kertas dibuat menari.
Jadi cukup jelas: "Eksperimen" ini tidak menunjukkan radiasi radioaktif. Namun, di sisi lain, ini menunjukkan betapa berbahayanya video anonim manipulatif dengan klaim yang tidak benar.
Kesimpulan
Alat test PCR mengandung radio aktif adalah tidak benar. Alat yang diklaim sebagai pendeteksi radio aktif merupakan alat pengukur elektromagnetik.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://www.mimikama.at/faktencheck/teststaebchen-nicht-radioaktiv/https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4884127/cek-fakta-tidak-benar-perangkat-dalam-video-ini-membuktikan-alat-test-pcr-mengandung-radio-aktif (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Benarkah filter rokok mengandung darah babi? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaHasil positif palsu bisa terjadi pada testpack karena sejumlah alasan. Kenali penyebab dan cara mencegah hasil serupa terulang.
Baca SelengkapnyaKarena video tersebut sejatinya merupakan pengungkapan laboratorium tembakau sintetis.
Baca SelengkapnyaMemahami pseudoscience penting agar Anda lebih waspada dan mampu membuat keputusan ilmiah yang sahih.
Baca SelengkapnyaBeredar video yang mengklaim larangan konsumsi sayap dan leher ayam pedaging karena sudah disuntik hormon.
Baca SelengkapnyaApakah benar jika warna merah pada tabung berubah jadi hitam tanda bahaya? simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaKlaim cincin lancip perusak lembar suara Pilpres 2024 adalah tidak benar.
Baca SelengkapnyaWaktu berganti, zaman semakin modern, alat pendeteksi kebohongan alias lie detector pun diciptakan.
Baca Selengkapnyaenelitian terbaru yang ditinjau oleh WHO menunjukkan tidak ada bukti bahwa radiasi gelombang radio dari ponsel berhubungan dengan risiko kanker otak.
Baca SelengkapnyaKemas juga menegaskan roti Aoka diproduksi dari bahan yang berkualitas
Baca SelengkapnyaBeredar klaim kacamata hitam menyebabkan penggunanya terkena kanker kulit
Baca SelengkapnyaBeredar daftar 19 daftar minuman diduga mengandung Aspartam menyebabkan kanker otak
Baca Selengkapnya