Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

CEK FAKTA: Hoaks Alat Test yang Didapat Presiden Tanzania Deteksi Corona pada Pepaya

CEK FAKTA: Hoaks Alat Test yang Didapat Presiden Tanzania Deteksi Corona pada Pepaya Pewarta Jalani Rapid Test Antigen. ©2020 Liputan6.com/Helmi Fithriansyah

Merdeka.com - Informasi alat test kit yang didapat Presiden Tanzania John Magufuli bisa mendeteksi Covid-19 di buah pepaya dan kambing beredar di media sosial. Informasi itu menyebutkan bahwa alat test kit dimpor dari WHO.

"Presiden Tanzania John Magufuli, sengaja mengimpor test kit yang disediakan WHO untuk menguji keabsahan alat tersebut. Hasilnya, buah pepaya, kambing, hingga oli dinyatakan positif corona".

Penelusuran

Orang lain juga bertanya?

Penjelasan terkait alat tes Covid-19 bisa mendeteksi buah pepaya dan kambing positif Covid-19 dijelaskan dalam artikel Tempo.co berjudul "Tuduhan Covid-19 Hanya Konspirasi karena Hasil Tes Positif pada Pepaya dan Kambing di Tanzania Tidak Terbukti" pada 17 November 2020.

Untuk memverifikasi klaim tersebut, Tim CekFakta Tempo membandingkannya dengan pemberitaan media asing yang kredibel. Dikutip dari kantor berita Reuters, pada 3 Mei 2020, Presiden Tanzania John Magufuli memang menyatakan bahwa alat tes Covid-19 yang diimpor oleh negaranya mengalami kesalahan teknis karena mendeteksi kambing dan pepaya positif Covid-19.

Pernyataan itu disampaikan Magufuli dalam sebuah acara di Chato, barat laut Tanzania. Magufuli telah menginstruksikan pasukan keamanan Tanzania untuk memeriksa kualitas alat tes. Secara acak, mereka mengumpulkan beberapa sampel non-manusia, termasuk pepaya, kambing, dan domba, namun ditulis dengan nama dan usia manusia.

Sampel-sampel ini kemudian dikirim ke laboratorium Tanzania untuk diuji Covid-19. Teknisi laboratorium tidak mengetahui asal-usul sampel tersebut. Sampel dari pepaya dan kambing kemudian dinyatakan positif Covid-19, dan hal ini dikaitkan dengan adanya kemungkinan beberapa orang yang dikonfirmasi positif padahal tidak terinfeksi virus Corona.

Sehari setelah menyatakan hal itu, Magufuli melakukan skorsing terhadap kepala laboratorium kesehatan nasional yang bertanggung jawab atas pengujian Covid-19, seperti dilansir dari Al Jazeera. Magufuli mencurigai adanya “permainan kotor” di laboratorium dan memerintahkan penyelidikan dengan membentuk tim yang beranggotakan 10 orang pada 4 Mei 2020.

Masalahnya, Magufuli tidak terbuka mengenai merek dan asal alat tes Covid-19 tersebut diimpor. Al Jazeera menulis bahwa pemerintahan Magufuli konsisten meremehkan virus Corona. Dia banyak menerima kritik karena sebelumnya merahasiakan pandemi Covid-19 dan meminta rakyat Tanzania berdoa untuk menyingkirkan virus Corona.

Pihak oposisi di Tanzania menuduh pemerintahan Magufuli menyembunyikan informasi dan gagal menangani penyakit itu dengan serius. Sekolah dan universitas telah ditutup, tapi pasar, halte bus, dan toko ramai seperti biasanya. Bahkan, Magufuli mendesak warga untuk terus bekerja keras dan tetap pergi ke gereja atau masjid.

Tanzania mengumumkan kasus Covid-19 pertamanya pada 16 Maret 2020, dan telah mencatatkan 480 kasus serta 16 kematian pada awal Mei 2020. Infeksi dan kematian Covid-19 yang dilaporkan di seluruh Afrika memang relatif rendah dibandingkan dengan di Amerika Serikat atau sebagian Asia dan Eropa. Tapi Afrika juga memiliki tingkat pengujian yang sangat rendah, hanya sekitar 500 tes per satu juta orang.

Hasil Investigasi

Dilansir dari kantor berita Xinhua, hasil investigasi terhadap laboratorium kesehatan nasional Tanzania dipublikasikan pada 24 Mei 2020. Menurut menteri kesehatan setempat, Ummy Mwalimu, hasil penyelidikan menunjukkan beberapa kekurangan, termasuk mesin yang rusak untuk menguji sampel Covid-19.

Kekurangan lain yang diidentifikasi oleh tim penyelidikan antara lain adalah kurangnya pengawasan teknis untuk pengujian sampel Covid-19, buruknya kualitas hasil tes Covid-19, dan jeleknya penyimpanan sampel yang diuji untuk tes Covid-19. Tim juga mengungkap laboratorium yang didirikan pada 1968 itu kekurangan tenaga profesional di bidang bioteknologi dan biologi molekuler.

Menindaklanjuti temuan itu, Kementerian Kesehatan Tanzania memindahkan pengujian sampel Covid-19 ke laboratorium kesehatan nasional yang baru, yang selesai dibangun pada Mei 2020. Laboratorium yang dilengkapi dengan fasilitas berteknologi tinggi ini berada di kawasan Mabibo, Dar es Salaam.

Kesimpulan

Informasi alat tes Covid-19 yang didapat Presiden Tanzania bisa deteksi positif Covid-19 pada buah pepaya dan kambing adalah tidak benar. Alat tes tersebut bukan diimpor dari WHO dan tidak jelas merek alat tes tersebut.

Kemudian adanya kekurangan selama penyelidikan, kurangnya pengawasan pengujian sample Covid-19, buruknya kualitas hasil tes Covid-19, dan jeleknya penyimpanan sampel yang diuji untuk tes Covid-19.

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Apa Benar Filter Rokok Mengandung Darah Babi? Cek Faktanya
Apa Benar Filter Rokok Mengandung Darah Babi? Cek Faktanya

Benarkah filter rokok mengandung darah babi? Simak penelusurannya

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Imbauan Pakai Masker Akibat Muncul Virus Amoeba
CEK FAKTA: Hoaks Imbauan Pakai Masker Akibat Muncul Virus Amoeba

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Virus Mpox Disebabkan karena Efek Samping Vaksin Covid-19
CEK FAKTA: Hoaks Virus Mpox Disebabkan karena Efek Samping Vaksin Covid-19

Beredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya
Kasus Dugaan Beras Sintetis di Sumatera Barat, Ini Hasil Uji Laboratorium
Kasus Dugaan Beras Sintetis di Sumatera Barat, Ini Hasil Uji Laboratorium

Dinas Pangan melakukan pemeriksaan setelah seorang warga sakit setelah mengonsumsi beras yang diduga sintesis.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Pisang dari Somalia diklaim Mengandung Cacing Helicobacter
CEK FAKTA: Hoaks Pisang dari Somalia diklaim Mengandung Cacing Helicobacter

Hoaks Pisang dari Somalia diklaim Mengandung Cacing Helicobacter

Baca Selengkapnya
Beredar Kabar Beras Impor dari China Beracun, Begini Respons Keras Budi Waseso
Beredar Kabar Beras Impor dari China Beracun, Begini Respons Keras Budi Waseso

Jangan hanya minta maaf lalu selesai. Kasus Ini harus ditindaklanjuti secara hukum.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Menteri Kesehatan Budi Gunadi Promosikan Produk Pelangsing
CEK FAKTA: Hoaks Menteri Kesehatan Budi Gunadi Promosikan Produk Pelangsing

Diklaim obat pelangsing yang dipromosikan Menkes mampu turunkan berat badan tanpa efek samping.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Video Kapolri Turun Tangan Tangkap Babi Peliharaan Panji Gumilang di Ponpes Al-Zaytun
CEK FAKTA: Hoaks Video Kapolri Turun Tangan Tangkap Babi Peliharaan Panji Gumilang di Ponpes Al-Zaytun

Klaim ribuan babi diangkut dari Pondok Pesantren Al-Zaytun, Indramayu adalah tidak benar.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Tidak Benar Sayap dan Leher Ayam Broiler Disuntik Hormon Penyebab Kanker
CEK FAKTA: Tidak Benar Sayap dan Leher Ayam Broiler Disuntik Hormon Penyebab Kanker

Beredar video yang mengklaim larangan konsumsi sayap dan leher ayam pedaging karena sudah disuntik hormon.

Baca Selengkapnya
Eks Menkes Dokter Terawan Dicatut untuk Jualan Obat di Medsos, Ini Klarifikasinya
Eks Menkes Dokter Terawan Dicatut untuk Jualan Obat di Medsos, Ini Klarifikasinya

Mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati

Baca Selengkapnya
Kementan Bakal Hentikan Impor Anggur Shine Muscat Bila Hasilnya Berbahaya
Kementan Bakal Hentikan Impor Anggur Shine Muscat Bila Hasilnya Berbahaya

Kementan masih menunggu hasil pengecekan lebih lanjut terhadap kandungan anggur impor dari China tersebut olen BPOM.

Baca Selengkapnya
FOTO: BPOM Ungkap Hasil Uji Anggur Shine Muscat di Indonesia, Tak Ada Residu Pestisida dan Aman Dikonsumsi
FOTO: BPOM Ungkap Hasil Uji Anggur Shine Muscat di Indonesia, Tak Ada Residu Pestisida dan Aman Dikonsumsi

Pengambilan sampel anggur shine muscat meliputi beberapa wilayah, yakni Jabodetabek, Bandung, Bandar Lampung, Surabaya, Pontianak, Makassar, dan Medan.

Baca Selengkapnya