CEK FAKTA: Hoaks, AS Tolak Vaksin Booster Karena Menimbulkan Infeksi Hati
Merdeka.com - Beredar pesan di aplikasi WhatsApp yang menyebut Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat menolak pemberian suntikan vaksin dosis ke-3 atau vaksin booster merek Pfizer kepada warganya. Karena bisa menyebabkan infeksi pada hati.
Berikut isi pesan:
Kenapa pemerintah NKRI mau memaksakan suntikan vaksin kepada anak-anak dibawah 12 tahun dan orang tua diatas 65 tahun….???
-
Kapan Bio Farma mulai meneliti vaksin? Pada 1902 lembaga tersebut mulai meneliti berbagai vaksin yang diperuntukkan bagi kesehatan masyarakat.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kenapa vaksin Mpox diizinkan di Indonesia? Penggunaan vaksin Mpox di Indonesia kini telah mendapat persetujuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, yang menunjukkan bahwa vaksin ini aman dan dapat digunakan dalam kondisi darurat kesehatan.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
Bahkan pemerintah Indonesia juga akan memaksakan suntikan vaksin booster dosis ke #3 kepada publik…???
Sedangkan Food and Drug Administration (FDA) US sudah menolak suntikan Pfizer booster dosis ke #3 di MERIKA karena “terbukti” meningkatkan potensi dan mengakibatkan infeksi berat pada hati (severe heart infections), heart failure and deaths (kematian)…!!!
AntaraPenelusuran
Melansir dari artikel ANTARA, secara resmi FDA mengizinkan penggunaan vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech sebagai vaksin dosis ketiga (booster) pada September 2021.
Pada peluncuran awal vaksinasi booster, individu berusia 65 tahun ke atas harus diprioritaskan, bersama dengan orang berusia 18-64 tahun yang berisiko tinggi menderita infeksi parah.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) kemudian mengeluarkan pedoman bahwa penerima vaksin Pfizer, Moderna dan Johnson & Johnson diizinkan untuk mendapatkan suntikan booster dari yang merek yang berlainan dengan vaksin awal yang diterima.
Sementara, American Liver Foundation bekerja sama dengan Global Hepatology Society menganjurkan agar semua pasien dengan penyakit hati menjalani vaksin.
Selain itu, tidak ada data yang menunjukan vaksin Covid-19 menyebabkan hal yang merugikan seperti penolakan organ tubuh atau autoimun.
Dari data tersebut, pasien yang memiliki penyakit hati sekalipun dianjurkan untuk mengikuti vaksinasi dan tidak ada data yang menunjukan vaksin Pfizer menyebabkan infeksi hati.
Narasi yang beredar di WhatsApp menyalahartikan kata "hearth" sebagai hati, yang semestinya adalah jantung. "Heart inflammation" yang disebut sebenarnya merupakan risiko inflamasi pada jantung.
Namun, risiko inflamasi jantung juga dibantah dalam sebuah studi yang diterbitkan pada Nature, Oktober 2021. Studi itu menyatakan risiko vaksin Covid-19 Pfizer terhadap peradangan jantung sangat rendah.
Kesimpulan
Suntikan vaksin dosis ketiga vaksin Pfizer menimbulkan infeksi hati adalah kabar bohong atau hoaks. FDA telah mengizinkan penggunaan vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech sebagai vaksin booster pada September 2021.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://www.antaranews.com/berita/2560905/hoaks-amerika-serikat-tolak-vaksin-booster-pfizer-karena-timbulkan-infeksi-hati (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Badan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaEpidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBeredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaViral di media sosial vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa memicu kemandulan.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaBeredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca Selengkapnya