CEK FAKTA: Hoaks Bhutan Nol Kasus Positif Covid-19 Karena Penduduknya Vegetarian
Merdeka.com - Beredar informasi di media sosial Facebook yang menyebutkan hingga saat ini negara Bhutan tercatat nol kasus positif Covid-19.
Informasi ini diunggah akun Van Tran pada 2 Februari 2021, yang mengulang status dari Vincent Nguyen AL pada 21 Maret 2020 yang lalu.
Berikut narasinya yang sudah diterjemahkan.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Apa itu fakta? Fakta adalah pernyataan yang berupa situasi riil dari sebuah kajadian yang terjadi. Fakta berisi sesuatu yang benar-benar ada dan pernyataan dari sebuah fakta biasanya sulit untuk disanggah oleh siapapun.
Negara yang tidak pernah memiliki kasus kankerTidak ada penduduk yang terinfeksi virus Covid-19
Raja dan Ratu Bhutan adalah vegetarian selama hidupnya.
Bhutan dikenal sebagai negara paling bahagia. Raja Jigme Khesar Namgyel Wangchuck lahir pada tahun 1980. Ia dikenal sebagai pemimpin di era komntemporer yang paling hebat. Di bawah pemerintahannya, Bhutan dikenal sebagai negara dengan iklim paling bersih serta negara paling bahagia di dunia.
Bhutan adalah negara yang spesial. Penduduknya tidak membunuh. Mereka tidak membunuh sapi, babi, maupun unggas untuk dagingnya. Mereka tidak menangkap ikan maupun berburu unggas untuk makan. Tidak ada pencuri dan kerusuhan. Penduduknya keluar rumah tanpa mengunci pintu. Buah-buahan dan sayur-mayur ditanam secara organik.
Penduduk Bhutan hidup dengan harmonis dan tidak ada konflik. Usia harapan hidup rata-rata di Bhutan mencapai 90 tahun. Tidak ada kasus kanker di negara ini.
Hingga saat ini, tidak ada kasus Covid-19 di Bhutan.
Penelusuran
Hasil penelusuran, Bhutan mengumumkan kasus positif Virus Corona COVID-19 pertama pada Jumat 6 Maret 2020.
Dalam postingannya di akun Facebook, Kantor Perdana Menteri Bhutan mengatakan kasus ini telah mendorong penutupan sekolah dan pembatasan perjalanan.
Pria yang berusia 76 tahun dari Amerika Serikat tersebut dipastikan terkena Virus Corona COVID-19 pada Kamis 5 Maret malam, dan hasilnya dikonfirmasi positif pada Jumat, menurut postingan di Twitter yang dibagikan Kantor Perdana Menteri Bhutan.
Kantor Perdana Menteri Bhutan mengatakan pasien itu mengunjungi negaranya sebagai turis, sambil menguraikan riwayat kunjungannya dan orang-orang yang mungkin telah berkontak dengannya, seperti dikutip dari Channel News Asia.
Sementara itu, dilansir dari WHO tercatat 868 orang di Bhutan positif Covid-19 dan 1 orang meninggal dunia.
Dilansir dari CNN Indonesia, Bhutan mencatat kasus kematian pertama akibat virus corona (Covid-19), setelah berupaya mencegah penyebaran dengan menutup perbatasan mereka.
Dilansir Reuters, Rabu (13/1), Kementerian Kesehatan Bhutan menyatakan pasien yang meninggal itu adalah seorang lelaki berusia 34 tahun yang juga mengidap sakit para organ hati dan gagal ginjal. Dia tutup usia saat dirawat di rumah sakit di ibu kota Thimphu.
Menurut penasihat Kementerian Kesehatan Bhutan, dr. Tshokey, pasien itu meninggal di ruang isolasi. Dari rekam medis dilaporkan dia sudah menjalani dua kali pemeriksaan dan selalu dinyatakan positif Covid-19.
"Sulit untuk menyatakan kematian pasien itu akibat Covid-19. Namun karena dia juga mengidap Covid-19, maka kami harus memasukkannya ke dalam daftar korban meninggal akibat virus itu," kata dr. Tshokey.
Sementara itu terkait, klaim vegetarian terbebas dari Covid-19 tidak benar. Dilansir AFP Sekretaris Jenderal Indian Medical Association Dr. R.V. Asokan. Asokan juga membantah bahwa vegetarian aman dari covid-19.
"Sama sekali tidak benar klaim-klaim itu. Tidak ada bukti medis bahwa makanan non-vegetarian berhubungan dengan kematian yang disebabkan oleh covid-19," bantahnya.
Kesimpulan
Klaim tidak ada kasus Covid-19 di negara Bhutan tidak benar. Faktanya, sampai saat ini tercatat 868 positif Covid-19 dan 1 kematian akibat Covid-19.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://www.liputan6.com/global/read/4195508/bhutan-umumkan-kasus-pertama-virus-corona-covid-19https://www.cnnindonesia.com/internasional/20210113174958-113-593303/bhutan-catat-kasus-kematian-pertama-akibat-covid-19https://www.merdeka.com/cek-fakta/cek-fakta-tidak-benar-who-sebut-vegetarian-aman-dari-covid-19.html (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaSebelumnya dilaporkan, ada satu pasien Mpox di Pulau Dewata itu.
Baca SelengkapnyaVirus Nipah menyebabkan dua orang meninggal dunia di India.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaDiklaim obat pelangsing yang dipromosikan Menkes mampu turunkan berat badan tanpa efek samping.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta menghindari kontak langsung dengan hewan yang diduga penular cacar monyet.
Baca SelengkapnyaBenarkah biksu berusia 300 tahun ditemukan di Malang? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaRamai Kabar Warga Solo Meninggal akibat Leptospirosis, Ini Penjelasan Dinkes
Baca SelengkapnyaBabi milik warga bernama Mama Fransina Nesimnasi disembelih keluarga pada Senin (17/7). Padahal sejak Sabtu (15/7) lalu, babi itu sudah kelihatan sakit.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca Selengkapnya