CEK FAKTA: Hoaks Cover Majalah Tempo 'Dalam Bayang-Bayang Luhut'
Merdeka.com - Beredar informasi di media sosial cover majalah Tempo edisi 1-7 April 2020 yang berjudul 'Dalam Bayang-Bayang Luhut'.
Dalam cover tersebut menggambarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang melihat sebuah drum yang berisi air dan terlihat wajah Luhut Binsar Panjaitan.
©2020 Merdeka.com/ twitter tempoPenelusuran
-
Apa isi hoaks yang beredar? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang disebut Jokowi sebagai sosok yang keliru? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
-
Kenapa foto itu diklaim sebagai berita bohong? Dapat disimpulkan bahwa foto 6 muslimah Indonesia yang berpose bintang daud untuk menyuarakan dukungan pada Israel adalah berita bohong. Faktanya, foto yang tersebar merupakan gambar rekayasa kecerdasan buatan.
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
-
Siapa yang membuat berita hoaks? Menurut NewsGuard, situs-situs ini mengklaim diri mereka sebagai sumber berita lokal yang independen, namun tidak mengungkapkan afiliasi partisan atau asing mereka.
-
Apa yang dituduhkan ke Prabowo terkait Pilpres 2014? Prabowo terlibat dugaan korupsi dan penyuapan senilai USD 55,4 juta menurut isi pemberitaan tersebut dalam pembelian pesawat jet tempur Mirage bekas dengan pemerintah Qatar. Uang ini disebut yang dijadikan modal Prabowo dalam melenggang ke pilpres 2014.
Penelusuran merdeka.com terkait cover majalah Tempo berjudul 'Dalam Bayang-Bayang Luhut', redaksi Tempo melalui akun Twitter resminya @tempodotco menyatakan jika cover tersebut tidak benar
Gambar cover tersebut sudah dimanipulasi dari cover majalah Tempo edisi November 2014 berjudul 'Dalam Bayang-Bayang Paloh'.
"Tweeps, sedang beredar hoax di medsos yang menyebut majalah Tempo edisi 1-7 April 2020 mengangkat cover story 'Dalam Bayang-Bayang luhut'.
Padahal gambar cover itu hoax dan dimanipulasi dari laporan utama berjudul "Dalam Bayang-Bayang Paloh" yang dimuat di edisi November 2014."
©2020 Merdeka.com/ twitter tempoKesimpulan
Cover majalah Tempo berjudul 'Dalam Bayang-Bayang Luhut' tidak benar atau hoaks. Cover yang sesungguhnya berjudul 'Dalam Bayang-Bayang Paloh', edisi November 2014. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Benarkah cover Majalah Tempo bergambar Gibran tentang jejak Fufufafa di Kaskus?
Baca SelengkapnyaBeredar unggahan Prabowo menyiapkan 80 anggota Kopassus untuk melakukan penjagaan di Kejagung
Baca SelengkapnyaBeredar sebuah video di media sosial Facebook yang menyebut Gunung Tangkuban Perahu erupsi.
Baca SelengkapnyaFaktanya, pesawat itu milik maskapai Lion Air PK-LRU yang tergelincir di Bandara Morowali, pada 11 Mei 2023. Bukan di Karawang.
Baca SelengkapnyaCEO KBA News, Ramadhan Pohan menyatakan nama medianya telah dicatut untuk menyebarkan informasi tersebut
Baca Selengkapnyae-book sebanyak 22 halaman itu menjabarkan deretan fakta dan informasi yang diduga menjadi langkah Jokowi melanggengkan Gibran jadi Cawapres.
Baca SelengkapnyaDalam unggahannya menampilkan sejumlah orang diklaim caleg memakai model baju yang sama dengan warna biru dan ungu,
Baca SelengkapnyaBeredar sebuah unggahan di media sosial Facebook pada 1 Oktober 2023 yang mengklaim Anies Baswedan gagal menjadi calon presiden (capres).
Baca SelengkapnyaKlaim cincin lancip perusak lembar suara Pilpres 2024 adalah tidak benar.
Baca SelengkapnyaBeredar video dengan klaim Jokowi dipolisikan Anies Baswedan dan Ketum Partai NasDem Surya Paloh
Baca SelengkapnyaBenarkah biksu berusia 300 tahun ditemukan di Malang? Simak penelusurannya
Baca Selengkapnya"Pengkapan Palti Hutabarat memakai pasal tersebut jelas keliru. Saya harus mengoreksi kesalahan polisi ini," kata Henri
Baca Selengkapnya