CEK FAKTA: Hoaks Direktur Pusat Pengendalian Virus AS Sebut Vaksin Covid-19 Gagal
Merdeka.com - Sebuah unggahan menyebut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat tidak percaya dengan vaksin Covid-19. Informasi itu beredar di media sosial.
Instgram/@kanekonggDalam unggahan disebutkan Direktur CDC, Dr. Rochelle Walensky, mengatakan vaksin Covid-19 sudah gagal, karena penyebaran Covid-19 makin parah.
Penelusuran
-
Siapa yang mengumumkan penemuan vaksin kanker? Presiden Vladimir Putin mengungkapkan bahwa mereka kini selangkah lebih dekat untuk penemuan vaksin kanker.
-
Bagaimana vaksin DBD bekerja? Vaksin DBD bekerja dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan virus dengue, sehingga memberikan perlindungan terhadap infeksi lebih lanjut.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
Cek fakta merdeka.com menelusuri informasi tersebut. Hasilnya, dipastikan informasi tersebut adalah hoaks.
Dalam artikel Reuters berjudul "Fact Check-CDC director did not confess that vaccines are failing" pada 5 Agustus 2021, dijelaskan pihak CDC membantah informasi tersebut.
Juru Bicara CDC Kristen Nordlund mengatakan vaksin Covid-19 justru harus dilakukan. Karena, vaksin Covid-19 berfungsi untuk mencegah penyakit semakin parah, mengurangi pasien Covid-19 rawat inap, dan kematian akibat Covid-19.
"Tidak ada data CDC yang dirilis yang mengubah apa yang kita ketahui tentang vaksin," kata Juru Bicara CDC Kristen Nordlund.
Kesimpulan
Unggahan pernyataan Direktur CDC AS Dr. Rochelle Walensky soal kegagalan vaksin Covid-19 adalah hoaks. Pihak CDC AS justru meminta masyarakat untuk divaksin, untuk mencegah penyakit semakin parah, dan mencegah agar tak tertular virus tersebut.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaAdapun beberapa atlet terkenal telah dinyatakan positif COVID-19 di Olimpiade Paris 2024.
Baca SelengkapnyaBadan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.
Baca SelengkapnyaBeredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaBeredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaBenarkah Nyamuk Wolbachia Bisa Sebarkan Radang Otak? Ini Faktanya!
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa memicu kemandulan.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta Dharma Pongrekun berapi-api saat menjelaskan badai pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaKemenkes menegaskan, penelitian nyamuk wolbachia dilakukan Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan World Mosquito Program (WMP).
Baca Selengkapnya