CEK FAKTA: Hoaks Direktur Pusat Pengendalian Virus AS Sebut Vaksin Covid-19 Gagal
Merdeka.com - Sebuah unggahan menyebut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat tidak percaya dengan vaksin Covid-19. Informasi itu beredar di media sosial.
Instgram/@kanekonggDalam unggahan disebutkan Direktur CDC, Dr. Rochelle Walensky, mengatakan vaksin Covid-19 sudah gagal, karena penyebaran Covid-19 makin parah.
Penelusuran
-
Apa itu vaksin kanker Rusia? Vaksin kenker berteknologi mRNA ini diklaim tidak hanya mampu menekan pertumbuhan tumor, tetapi juga mencegah penyebarannya (metastasis).
-
Bagaimana cara kerja vaksin kanker Rusia? Vaksin adalah obat medis berbasis biologis,' ujar Kaprin. Dalam wawancara dengan Radio Rossiya, ia juga menegaskan bahwa obat ini dikembangkan untuk berbagai jenis kanker, termasuk kanker usus besar, melanoma (kanker kulit), dan glioblastoma (kanker otak).
-
Kapan vaksin kanker Rusia diluncurkan? Lebih dari itu, pemerintah Rusia menyatakan bahwa vaksin ini akan didistribusikan secara gratis kepada pasien mulai awal 2025.
-
Siapa yang mengumumkan penemuan vaksin kanker? Presiden Vladimir Putin mengungkapkan bahwa mereka kini selangkah lebih dekat untuk penemuan vaksin kanker.
-
Bagaimana vaksin DBD bekerja? Vaksin DBD bekerja dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan virus dengue, sehingga memberikan perlindungan terhadap infeksi lebih lanjut.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
Cek fakta merdeka.com menelusuri informasi tersebut. Hasilnya, dipastikan informasi tersebut adalah hoaks.
Dalam artikel Reuters berjudul "Fact Check-CDC director did not confess that vaccines are failing" pada 5 Agustus 2021, dijelaskan pihak CDC membantah informasi tersebut.
Juru Bicara CDC Kristen Nordlund mengatakan vaksin Covid-19 justru harus dilakukan. Karena, vaksin Covid-19 berfungsi untuk mencegah penyakit semakin parah, mengurangi pasien Covid-19 rawat inap, dan kematian akibat Covid-19.
"Tidak ada data CDC yang dirilis yang mengubah apa yang kita ketahui tentang vaksin," kata Juru Bicara CDC Kristen Nordlund.
Kesimpulan
Unggahan pernyataan Direktur CDC AS Dr. Rochelle Walensky soal kegagalan vaksin Covid-19 adalah hoaks. Pihak CDC AS justru meminta masyarakat untuk divaksin, untuk mencegah penyakit semakin parah, dan mencegah agar tak tertular virus tersebut.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaAdapun beberapa atlet terkenal telah dinyatakan positif COVID-19 di Olimpiade Paris 2024.
Baca SelengkapnyaBadan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.
Baca SelengkapnyaBeredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaBeredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaBenarkah Nyamuk Wolbachia Bisa Sebarkan Radang Otak? Ini Faktanya!
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa memicu kemandulan.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta Dharma Pongrekun berapi-api saat menjelaskan badai pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaKemenkes menegaskan, penelitian nyamuk wolbachia dilakukan Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan World Mosquito Program (WMP).
Baca Selengkapnya