CEK FAKTA: Hoaks Diskon Tarif Listrik Didapat dari Bank Dunia
Merdeka.com - Informasi tentang gratis listrik dan diskon listrik dibiayai dengan utang dari Bank Dunia beredar di media sosial. Jumlah utang yang ditulis mencapai Rp 5 triliun. Informasi tersebut diklaim dikeluarkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Kominfo"Listrik Gratis dan Diskon Yang Diberikan Negara Dibiayai dengan utang dari Bank Dunia sebesar 5 Triliun yang harus dibayar ke depan dengan uag rakyat juga Kini kami juga tengah berjuang mencri bantuan dan pinjaman ke negara-negara Islam di Timur tengah agar kebutuhan pangan rakyat du tengah wabah segera bisa terpenuhi".
Penelusuran
Menurut penelusuran merdeka.com, ditemukan artikel dari situs Kominfo.go.id berjudul "[HOAKS] Pernyataan Menteri Keuangan RI Terkait Listrik Gratis dan Diskon" pada 6 April 2020. Dalam situs Kominfo.go.id, dijelaskan bahwa informasi tersebut tidak benar.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Rahayu Puspasari menegaskan jika Informasi yang beredar mengenai subsidi tersebut dari pinjaman Bank Dunia sebesar 5 Triliun adalah hoaks. Beliau menuturkan bahwa listrik dan diskon yang diberikan dalam rangka penanganan dan penanggulangan Covid-19 bersumber dari APBN 2020.
Dana tersebut diperoleh dari relokasi dan refocusing anggaran APBN 2020 dan difokuskan untuk penanganan Covid-19 dan sumber sah lainnya.
Kemudian dalam akun Instagram resmi Kementerian Keuangan RI, @kemenkeuri, dijelaskan bahwa diskon tarif listrik dari anggaran APBN 2020.
"Mulai April 2020, 24 juta pelanggan 450 VA dan 7 juta pelanggan 900 VA bersubsidi mendapat keringanan membayar tagihan listrik rumah tangganya selama 3 bulan. Pemerintah menambahkan anggaran Rp3,5 T dalam APBN 2020 untuk diskon tarif listrik. Diskon tarif ini diberikan sebagai perlindungan sosial bagi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19."
Kesimpulan
Informasi tentang diskon dan gratis tarif listrik dari dana utang Bank Dunia adalah tidak benar. Pemerintah menambahkan anggaran Rp3,5 T dalam APBN 2020 untuk diskon tarif listrik.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani menyampaikan anggaran subsidi BBM dan liquefied petroleum gas (LPG) 3 kilogram (kg) turun dari Rp114,3 triliun menjadi Rp113,7 triliun.
Baca SelengkapnyaAinul mengatakan akibat pemakaian listrik ilegal, dalam kurun tiga tahun terakhir terjadi peningkatan kerugian negara.
Baca SelengkapnyaKeputusan ini sebagaimana hasil sidang rapat kabinet paripurna pada Senin (26/2) pagi.
Baca SelengkapnyaPemberian diskon listrik ini diharapkan dapat mengurangi beban ekonomi pelanggan.
Baca SelengkapnyaPermasalahan kelebihan pasokan listrik akan teratasi dengan adanya peningkatan konsumsi listrik.
Baca SelengkapnyaDalam RAPBN 2024, subsidi dan kompensasi untuk BBM, gas Elpiji dan listrik sebesar Rp329,9 triliun.
Baca SelengkapnyaPemerintah juga menyiapkan stimulus seiring kenaikan PPN 12 persen.
Baca SelengkapnyaMenghitung utang tidak sama dengan membagi secara rata jumlah utang pemerintah Indonesia dengan jumlah penduduk Indonesia saat ini yang mencapai 270 juta jiwa.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia telah secara resmi mengeluarkan stimulus untuk mendukung kemajuan industri kendaraan listrik di tanah air.
Baca SelengkapnyaUsulan subsidi tarif listrik juga mengacu pada nilai tukar sebesar Rp15.300-Rp16.000 per USD.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia terus menciptakan berbagai instrumen keuangan untuk mendukung transisi energi.
Baca SelengkapnyaBagi pengguna daya listrik terpasang di bawah atau sampai dengan 2.200 volt ampere (VA) akan mendapatkan diskon sebanyak 50 persen
Baca Selengkapnya