CEK FAKTA: Hoaks Foto Katak Mati Karena Virus Corona
Merdeka.com - Beredar di media sosial Facebook foto katak mati diklaim karena virus corona Covid-19. Foto tersebut diunggah akun Facebook Bintang Ramadhan, pada 15 April 2020.
Foto tersebut memperlihatkan sejumlah katak mengambang kaku di permukaan air. Dengan memberi keterangan foto:
"Korban virus corona.."
-
Mengapa penemuan mumi burung viral? Video momen penemuan mengerikan ini segera ia unggah di TikTok.
-
Kenapa biawak tersebut viral? Instagram/tentara.update Sebuah video unggahan akun Instagram @tentara.update memperlihatkan aksi seorang TNI berhasil menjebak dan mengamankan ‘penyusup’.
-
Bagaimana foto itu dicek kebenarannya? Cek Fakta Merdeka.com menelusuri keaslian foto tersebut dengan Fake Image Detector untuk mencari tahu apakah foto tersebut merupakan hasil rekayasa teknologi kecerdasan buatan atau artificial inteligence (AI).
-
Kenapa foto itu diklaim sebagai berita bohong? Dapat disimpulkan bahwa foto 6 muslimah Indonesia yang berpose bintang daud untuk menyuarakan dukungan pada Israel adalah berita bohong. Faktanya, foto yang tersebar merupakan gambar rekayasa kecerdasan buatan.
-
Mengapa klaim gambar hoax ini keliru? Melansir dari reuters, The Economist tidak menerbitkan sampul yang menggambarkan Presiden AS Joe Biden bermain catur dengan Vladimir Putin, dengan judul yang memperingatkan tentang perang nuklir yang 'tak terelakkan' antara keduanya.
-
Apa yang diklaim gambar hoax tersebut? Gambar tersebut menampilkan Putin dan Joe Biden mengenakan setelan jas sedang fokus bermain catur. Sambil menundukkan kepala, kedua kepala negara itu melihat papan catur di atas meja. Terdapat keterangan 'Nuclear war is inevitable' dan ada tulisan The Economist di foto tersebut. Sehingga membuat Gambar itu seperti sampul majalah The Economist.
Penelusuran
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri foto katak yang diklaim mati akibat COVID-19. Dengan menjadikan foto sebagai bahan penelusuran mengguanakan Yandex.
©2020 Liputan6.comDari penelusuran, foto identik dengan klaim ditampilkan akun Youtube FORA.tv yang menayangangkan video berjudul "Species Extinction: A Global Amphibian Epidemic" diunggah, pada 20 Juni 2012.
Dalam video tersebut, foto katak mati dijadikan bahan presentasi David C. Blackburn, Asisten Kurator penelitian Herpetologi di California Academy of Sciences, yang membahas epidemi global yang mengancam ribuan spesies amfibi.
Gambar identik juga terdapat pada artikel berjuduk "Listening for the amphibian apocalypse" yang dimuat situs edition.cnn.com, pada 9 Januari 2017.
Artikel tersebut membahas tentang penelitian keberadaan hewan ampibi salah satunya katak, serta kepunahan era ke enam dalam sejarah planet ini.
Jika dibandingkan dengan foto pada dua artikel tersebut, foto pada klaim telah mengalami olah digital croping dengan menghilangkan sebagian objek pada foto.
Kesimpulan
Foto katak mati korban virus corona tidak benar, foto katak tersebut muncul sebelum pandemi virus corona menyebar pada akhir 2019. Fakta sebenarnya foto tersebut digunakan untuk mengulas tentang penelitian kepunahan hewan amfibi. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nelayan penangkap ikan, Sutrisno, menceritakan kronologi saat proses penangkapan ikan tersebut.
Baca SelengkapnyaBenarkah ada kecoa di dalam dada seorang pasien di India? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaTerkait penyebab kematiannya, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan di laboratorium.
Baca SelengkapnyaBenarkah foto gurita raksasa terdampar di Bali? Ini Penelusurannya
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaSeorang wanita asal India dikabarkan meninggal setelah hamil anak kobra? Simak faktanya.
Baca SelengkapnyaBenarkah patung naga raksasa dibangun di IKN? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaViral di media sosial soal ulat bisa membunuh manusia dalam waktu 4 jam.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar puluhan kucing tersebut mati diracun.
Baca SelengkapnyaBeredar sebuah video di media sosial Facebook yang menyebut Gunung Tangkuban Perahu erupsi.
Baca SelengkapnyaBenarkah ada anjing laut berkepala sapi di Bangkalan, Madura? Simak Penelusurannya
Baca SelengkapnyaFosil ini ditemukan di Pegunungan Alpen Italia pada 1931
Baca Selengkapnya