CEK FAKTA: Hoaks Indonesia jadi Presidensi G20 karena Mampu Atasi Masalah Ekonomi
Merdeka.com - Kabar Indonesia terpilih menjadi Presidensi G20 beredar di media sosial. Kabar itu menyebutkan, alasan Indonesia terpilih menjadi Presidensi G20 di Italia karena mampu mengatasi masalah ekonomi di masa pandemi Covid-19.
turnbackhoaxPenelusuran
Cek fakta merdeka.com menelusuri informasi tersebut. Hasilnya, informasi tersebut adalah hoaks.
-
Bagaimana Indonesia terpilih? Indonesia meraih 144 suara yang dihadiri oleh 190 negara dari 193 negara.
-
Apa yang diraih Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026? Kemenangan ini sangat berarti karena Indonesia berhasil meraih kemenangan pertama mereka dalam sejarah melawan timnas Arab Saudi.
-
Siapa yang memimpin delegasi Indonesia? Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.
-
Siapa yang membuat pernyataan tentang Indonesia? Tidak ada pembahasan terkait PM Singapura sebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama.
-
Siapa yang memimpin delegasi Indonesia di pertemuan Konsultasi? Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.
-
Siapa calon gubernur dari Koalisi Indonesia Maju? 'Pak Andika bagus, kemudian dari segi perfom, pernah sama-sama [tugas]. Saya Kapolres beliau Komandan Paspampres, tak perlu risaukan, demokrasi harus rangkulan dan perbedaan merupakan rahmat yang harus dijalankan sama-sama,' ungkapnya.
Indonesia secara resmi akan menjadi Presidensi G20 pada tahun 2022 setelah dilakukannya serah terima dari Italia kepada Indonesia. Serah terima tersebut dijadwalkan pada Konferensi Tingkat Tinggi G20 (KTT G20) di Roma, Italia pada 30-31 Oktober 2021 mendatang.
Dalam artikel merdeka.com berjudul "Indonesia Jadi Tuan Rumah KTT G20 di 2022 Usai Bertukar dengan India" pada 24 November 2020, dijelaskan pemilihan Indonesia menjadi Presidensi G20 bukan karena mampu mengatasi masalah ekonomi.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Retno Lestari Priansari Marsudi mengungkapkan, Indonesia akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan digelar pada 2022 mendatang. Retno mengatakan, Indonesia menjadi tuan rumah KTT G20 setelah bertukar dengan India.
Retno menjelaskan, Indonesia awalnya menjadi tuan rumah KTT G20 pada 2023. Namun, karena 2023 Indonesia juga akan memegang Keketuaan ASEAN, maka pemerintah berdiskusi dengan India untuk menukar waktu presidensi G20.
"Indonesia akan memegang Presidensi (tuan rumah) G20 tahun 2022 sementara India akan memegang Presidensi G20 pada tahun 2023," ujar dia.
Dia mengatakan, dengan disepakatinya Indonesia menjadi tuan rumah pada 2022, pemerintah akan masuk menjadi bagian dari Troika G20 mulai 2021. Terkait dengan keketuaan Indonesia tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa Indonesia akan mempersiapkan agenda finance track yang berkesinambungan dengan rencana yang disiapkan oleh Presidensi KTT G20 tahun 2021 yaitu Italia.
Mengutip dari situs Bank Indonesia, G20 tidak memiliki sekretariat tetap. Fungsi presidensi dipegang oleh salah satu negara anggota, yang berganti setiap tahun. Sebagaimana ditetapkan pada Riyadh Summit 2020, Indonesia akan memegang presidensi G20 pada 2022, dengan serah terima yang dilakukan pada akhir KTT Roma (30-31 Oktober 2021).
Kesimpulan
Informasi terpilihnya Indonesia sebagai Presidensi G20 di Italia karena mampu atasi masalah ekonomi selama masa Pandemi Covid-19 adalah hoaks. Terpilihnya Indonesia sebagai Presidensi KTT G20 Italia sudah ditetapkan sebelum pertemuan dimulai.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sepak terjang Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 layak mendapatkan apresiasi.
Baca SelengkapnyaMenurut SBY, tidak bisa memilih hanya satu di antara ekonomi dan demokrasi dan mengorbankan yang lainnya.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia memberikan apresiasi atas kesuksesan India selaku Presidensi Group of Twenty (G20) bidang ketenagakerjaan.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo hadir pada KTT G20 New Delhi pasca suksesnya pelaksanaan KTT ke-43 ASEAN.
Baca SelengkapnyaIndonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk yang tertinggi ke-2 di antara negara-negara G20, di tengah permasalahan perekonomian global yang kompleks saat ini.
Baca SelengkapnyaLuhut menyayangkan bahwa sebagian masyarakat Indonesia tidak menyadari bahwa pemerintah sudah melakukan hal yang baik.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaIndonesia juga menghadapi berbagai tantangan seperti, kekeringan panjang dan dunia yang penuh ketidakpastiaan.
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, Indonesia yang berhasil menekan angka inflasi pada saat itu karena kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaData IMF per Juni 2023 menunjukkan ada 36 negara yang berada dalam tekanan ekonomi akibat beban utang yang meningkat.
Baca Selengkapnya