Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

CEK FAKTA: Hoaks Jaringan 5G Jadi Penyebab Lonjakan Covid-19 di India

CEK FAKTA: Hoaks Jaringan 5G Jadi Penyebab Lonjakan Covid-19 di India RS di India krisis akibat lonjakan kasus baru Covid-19. ©REUTERS/Danish Siddiqui

Merdeka.com - Sebuah informasi menyebut jaringan 5G menjadi penyebab lonjakan Covid-19 di India. Informasi itu diunggah oleh salah satu pengguna Facebook dengan menggunakan bahasa India. Informasi ini beredar saat uji coba jaringan 5G di India tahap awal pada Mei 2021.

"This second wave of the pandemic, which is being dubbed as corona, is not corona but caused by the testing of 5G networks. The radiation released from the 5G towers is making the air poisonous. That is why people are facing difficulties in breathing and dying. Please demand a ban on 5G testing and everything would be normal"

Berikut terjemahannya:

Orang lain juga bertanya?

"Gelombang kedua pandemi yang dijuluki korona ini bukanlah korona melainkan disebabkan oleh uji coba jaringan 5G. Radiasi yang terpancar dari menara 5G membuat udara menjadi beracun. Itulah mengapa orang-orang jadi sulit bernapas dan sekarat. Silakan tuntut dan larang uji coba 5G, dan semuanya akan normal"

Dalam laman resmi World Health Organization (WHO) dijelaskan bahwa penyakit yang disebutkan virus corona jenis baru (Covid-19) disebabkan oleh virus. Kemudian, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menjelaskan bahwa Covid-19 disebabkan oleh virus corona yang disebut SARS-CoV-2.

Penelusuran

Dari hasil penelusuran merdeka.com, informasi jaringan 5G menjadi penyebab Covid-19 di India adalah hoaks. Dalam artikel AFP Fact Check berjudul "5G technology is not to blame for India's coronavirus deaths" pada 28 Mei 2021, dijelaskan bahwa jaringan 5G tidak berpengaruh pada Covid-19.

Profesor di Universitas Wollongong dan anggota ICNIRP, Rodney Croft menjelaskan bahwa jaringan 5G tidak berefek pada kesehatan manusia.

Tidak hanya Croft, profesor Radiologi dan Kardiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins, Mahadevappa Mahesh juga menjelaskan bahwa jaringan 5G tidak ada bedanya dengan jaringan 4G.

"Dari sudut pandang fisika, jaringan 5G tidak ada bedanya dengan gelombang 4G," kata Mahadevappa Mahesh.

Simon Clarke, Associate Professor dalam Mikrobiologi Seluler, University of Reading, bahkan menjelaskan Covid-19 sangat berbeda dengan sinyal ponsel. Bahkan tidak ada sangkut pautnya.

“Ini adalah penyakit, yang menurut para dokter dan ilmuwan di seluruh dunia disebabkan oleh virus, sesuatu yang sama sekali berbeda dengan sinyal ponsel. Gelombang elektromagnetik adalah satu hal, virus adalah hal lain, dan virus tidak bisa keluar dari tiang sinyal," kata Simon.

Kemudian, pihak Biro Informasi Pers (PIB) India menyebut informasi jaringan 5G menjadi penyebab lonjakan Covid-19 hoaks.

"Kabar yang menyebut orang-orang sekarat karena uji coba jaringan 5G yang disebut sebagai Covid-19, klaim ini palsu. Tolong jangan sebarkan pesan palsu ini dan jangan menyebarkan kesalahpahaman, "kata tweet PIB dalam bahasa Hindi.

Kesimpulan

Informasi jaringan 5G menjadi penyebab lonjakan Covid-19 di India adalah hoaks. Jaringan 5G tidak berpengaruh pada kesehatan. Dan jaringan 5G berbeda dengan Covid-19.

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/lia)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
CEK FAKTA: Hoaks Imbauan Pakai Masker Akibat Muncul Virus Amoeba
CEK FAKTA: Hoaks Imbauan Pakai Masker Akibat Muncul Virus Amoeba

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.

Baca Selengkapnya
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
Penelitian Terbaru ungkap HP Tidak Meningkatkan Risiko Kanker Otak
Penelitian Terbaru ungkap HP Tidak Meningkatkan Risiko Kanker Otak

enelitian terbaru yang ditinjau oleh WHO menunjukkan tidak ada bukti bahwa radiasi gelombang radio dari ponsel berhubungan dengan risiko kanker otak.

Baca Selengkapnya
Penelitian Terbaru WHO Ungkap Bahwa Penggunaan Smartphone Bukanlah Penyebab Kanker Otak
Penelitian Terbaru WHO Ungkap Bahwa Penggunaan Smartphone Bukanlah Penyebab Kanker Otak

Selama ini, penggunaan smartphone kerap dianggap bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Penelitian terbaru WHO ungkap dampaknya terhadap otak.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Virus Mpox Disebabkan karena Efek Samping Vaksin Covid-19
CEK FAKTA: Hoaks Virus Mpox Disebabkan karena Efek Samping Vaksin Covid-19

Beredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya
Viral Gas SO2 Gunung Ruang Menyebar hingga Pulau Jawa, Begini Faktanya
Viral Gas SO2 Gunung Ruang Menyebar hingga Pulau Jawa, Begini Faktanya

Beredar di media sosial TikTok sebuah video yang memberikan informasi terkait dampak erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya

Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun

Baca Selengkapnya
Benarkah Nyamuk Wolbachia Bisa Sebarkan Radang Otak? Ini Faktanya!
Benarkah Nyamuk Wolbachia Bisa Sebarkan Radang Otak? Ini Faktanya!

Benarkah Nyamuk Wolbachia Bisa Sebarkan Radang Otak? Ini Faktanya!

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI

Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
BMKG: Isu akan Ada Gempa Susulan Lebih Besar di Bandung Hoaks
BMKG: Isu akan Ada Gempa Susulan Lebih Besar di Bandung Hoaks

BMKG mengimbau warga tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Baca Selengkapnya
Cek Fakta: Amerika Cabut Internet di Indonesia per Tanggal 1 Desember 2023
Cek Fakta: Amerika Cabut Internet di Indonesia per Tanggal 1 Desember 2023

Cek Fakta: Amerika Cabut Internet di Indonesia per Tanggal 1 Desember 2023

Baca Selengkapnya