CEK FAKTA: Hoaks Jaringan 5G Jadi Penyebab Lonjakan Covid-19 di India
Merdeka.com - Sebuah informasi menyebut jaringan 5G menjadi penyebab lonjakan Covid-19 di India. Informasi itu diunggah oleh salah satu pengguna Facebook dengan menggunakan bahasa India. Informasi ini beredar saat uji coba jaringan 5G di India tahap awal pada Mei 2021.
"This second wave of the pandemic, which is being dubbed as corona, is not corona but caused by the testing of 5G networks. The radiation released from the 5G towers is making the air poisonous. That is why people are facing difficulties in breathing and dying. Please demand a ban on 5G testing and everything would be normal"
Berikut terjemahannya:
-
Kenapa berita hoaks tentang Kominfo diklaim tidak benar? Hasilnya tidak ditemukan artikel dengan judul yang sama.
-
Kenapa informasi ini hoax? Penelusuran Setelah dilakukan penelusuran, klaim Gibran Rakabuming Raka ditangkap polisi karena narkoba adalah tidak benar alias hoaks. Pada tanggal 28 Agustus 2024, Gibran terlihat mendampingi pasangan bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maemoen mendaftar ke KPU Jawa Tengah, Rabu (28/8). Kemudian tidak juga ditemukan berita dari media nasional yang memberitakan soal penangkapan Gibran karena pakai narkoba.
-
Mengapa isu hoaks kesehatan banyak ditemukan? Berdasarkan kategori, sejak Agustus 2018 hingga Desember 2023, isu hoaks paling banyak berkaitan dengan sektor kesehatan. Tim AIS Kementerian Kominfo menemukan sebanyak 2.357 isu hoaks dalam kategori kesehatan. Isu yang berkaitan dengan penyebaran Covid-19 masih mendominasi dalam kategori ini. Selain itu ada banyak informasi yang menyesatkan berkaitan dengan obat-obatan dan produk kesehatan.
-
Bagaimana cara India mengatasi hoaks? Selain itu juga, India melakukan pemadaman internet untuk menghentikan penyebaran berita palsu atau hoaks.
-
Kenapa BRI menyatakan informasi tersebut adalah hoaks? Dikutip dari situs Kominfo, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi, menyatakan bahwa informasi tersebut adalah hoaks.
-
Apa isi hoaks yang beredar? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
"Gelombang kedua pandemi yang dijuluki korona ini bukanlah korona melainkan disebabkan oleh uji coba jaringan 5G. Radiasi yang terpancar dari menara 5G membuat udara menjadi beracun. Itulah mengapa orang-orang jadi sulit bernapas dan sekarat. Silakan tuntut dan larang uji coba 5G, dan semuanya akan normal"
Dalam laman resmi World Health Organization (WHO) dijelaskan bahwa penyakit yang disebutkan virus corona jenis baru (Covid-19) disebabkan oleh virus. Kemudian, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menjelaskan bahwa Covid-19 disebabkan oleh virus corona yang disebut SARS-CoV-2.
Penelusuran
Dari hasil penelusuran merdeka.com, informasi jaringan 5G menjadi penyebab Covid-19 di India adalah hoaks. Dalam artikel AFP Fact Check berjudul "5G technology is not to blame for India's coronavirus deaths" pada 28 Mei 2021, dijelaskan bahwa jaringan 5G tidak berpengaruh pada Covid-19.
Profesor di Universitas Wollongong dan anggota ICNIRP, Rodney Croft menjelaskan bahwa jaringan 5G tidak berefek pada kesehatan manusia.
Tidak hanya Croft, profesor Radiologi dan Kardiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins, Mahadevappa Mahesh juga menjelaskan bahwa jaringan 5G tidak ada bedanya dengan jaringan 4G.
"Dari sudut pandang fisika, jaringan 5G tidak ada bedanya dengan gelombang 4G," kata Mahadevappa Mahesh.
Simon Clarke, Associate Professor dalam Mikrobiologi Seluler, University of Reading, bahkan menjelaskan Covid-19 sangat berbeda dengan sinyal ponsel. Bahkan tidak ada sangkut pautnya.
“Ini adalah penyakit, yang menurut para dokter dan ilmuwan di seluruh dunia disebabkan oleh virus, sesuatu yang sama sekali berbeda dengan sinyal ponsel. Gelombang elektromagnetik adalah satu hal, virus adalah hal lain, dan virus tidak bisa keluar dari tiang sinyal," kata Simon.
Kemudian, pihak Biro Informasi Pers (PIB) India menyebut informasi jaringan 5G menjadi penyebab lonjakan Covid-19 hoaks.
"Kabar yang menyebut orang-orang sekarat karena uji coba jaringan 5G yang disebut sebagai Covid-19, klaim ini palsu. Tolong jangan sebarkan pesan palsu ini dan jangan menyebarkan kesalahpahaman, "kata tweet PIB dalam bahasa Hindi.
Kesimpulan
Informasi jaringan 5G menjadi penyebab lonjakan Covid-19 di India adalah hoaks. Jaringan 5G tidak berpengaruh pada kesehatan. Dan jaringan 5G berbeda dengan Covid-19.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca Selengkapnyaenelitian terbaru yang ditinjau oleh WHO menunjukkan tidak ada bukti bahwa radiasi gelombang radio dari ponsel berhubungan dengan risiko kanker otak.
Baca SelengkapnyaSelama ini, penggunaan smartphone kerap dianggap bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Penelitian terbaru WHO ungkap dampaknya terhadap otak.
Baca SelengkapnyaBeredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaBeredar di media sosial TikTok sebuah video yang memberikan informasi terkait dampak erupsi Gunung Ruang.
Baca SelengkapnyaBeredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaBenarkah Nyamuk Wolbachia Bisa Sebarkan Radang Otak? Ini Faktanya!
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau warga tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Baca SelengkapnyaCek Fakta: Amerika Cabut Internet di Indonesia per Tanggal 1 Desember 2023
Baca Selengkapnya