CEK FAKTA: Hoaks, Kabar Sebut Suku Baduy Tidak Pernah Divaksin
Merdeka.com - Informasi Suku Baduy tidak pernah menerima vaksin di beredar di media sosial. Disebutkan pula bahwa vaksin bukan satu-satunya solusi untuk semua penyakit sehingga Suku Baduy tidak ada yang pernah divaksin hingga ratusan tahun.
"Bila Vaksin Dianggap Satu-Satunya Solusi Bahkan Untuk Semua Penyakit, Tolong Lihat dan Teliti Saja Badui dan Sejenisnya Yang Mereka Tidak Pernah Divaksin Apapun Ratusan Tahun. Apakah Mereka Sekarang Musna Diterjang Penyakit? Ngga kan."
KominfoPenelusuran
-
Siapa saja yang menerima vaksin cacar monyet? Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kriteria penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.'Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko,' kata Maxi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10).
-
Bagaimana cara pemberian vaksin cacar monyet? Vaksin ini diberikan dalam dua dosis dengan interval empat minggu,' ujar Maxi.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Siapa yang butuh vaksin cacar api? Vaksin ini terbukti mengurangi risiko terkena cacar api dan mengurangi tingkat keparahan gejala jika infeksi tetap terjadi.
-
Kenapa negara termiskin kesulitan beli vaksin? Ini terlepas fakta bahwa negara termiskin juga berjuang untuk membeli dan meluncurkan vaksin COVID-19 untuk melawan pandemi.
Penelusuran merdeka.com dengan mengutip situs Kominfo, dikatakan informasi menyebut Suku Baduy tidak ada yang pernah divaksin adalah tidak benar atau hoaks. Melansir dari Tim Jala Hoaks, vaksinasi Covid-19 terhadap warga masyarakat Baduy dilakukan secara massal dengan sistem jemput bola mendatangi pemukiman mereka mulai Juli 2021.
Masyarakat Baduy dipastikan menerima program vaksinasi massal karena tetua adat yang juga Kepala Desa Kanekes, Jaro Saija, sudah menjalani vaksinasi. Jaro Saija mengatakan, pihaknya mendukung vaksinasi sepanjang ada manfaat untuk pencegahan penyebaran Covid-19.
Sementara itu, dilansir dari merdeka.com, kasus penyebaran Covid-19 di kawasan permukiman masyarakat Baduy hingga kini masih nihil atau nol persen dan tidak ditemukan warga yang positif.
"Kami mengetahuinya setelah dilakukan tes usap antigen kepada beberapa warga Badui belum lama ini," kata Kepala Puskesmas Cisimeut Kabupaten Lebak Maytri Nurmaningsih di Lebak, Rabu (30/6).
Meski Kabupaten Lebak masuk zona merah penyebaran Covid-19. Namun, tidak ditemukan kasusnya pada masyarakat Baduy hingga kini. Sebab, masyarakat Baduy sangat disiplin untuk mematuhi imbauan tetua adat dengan tidak banyak kegiatan ke luar daerah. Selain itu juga warga Baduy tetap bekerja di ladang-ladang huma, sehingga tidak hubungan kontak erat dengan orang luar.
Begitu juga kawasan pemukiman masyarakat Baduy diperketat protokol kesehatan bagi wisatawan. Wisatawan harus memakai masker, tidak berkerumun dan tidak membuang sampah sembarangan.
"Kami minta kawasan Badui diperketat dan semua wisatawan harus dilakukan pemeriksaan suhu dan mematuhi protokol kesehatan guna mencegah Corona," kata dia.
Kesimpulan
Informasi Suku Baduy tidak ada yang pernah mendapatkan adalah tidak benar. Faktanya, vaksinasi Covid-19 terhadap warga masyarakat Baduy dilakukan secara massal dengan sistem jemput bola mendatangi pemukiman mereka mulai Juli 2021.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://jalahoaks.jakarta.go.id/detail/HOAKS-Suku-Pedalaman-Seperti-Suku-Badui-Tidak-Pernah-Divaksinhttps://www.merdeka.com/peristiwa/kasus-covid-19-di-badui-masih-nol-persen.html (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaBeredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa memicu kemandulan.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menyebut, pihaknya telah mendatangkan 1.000 dosis vaksin Mpox.
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah menyediakan vaksin dan obat cacar monyet dengan cukup untuk mengatasi penyakit tersebut.
Baca SelengkapnyaBeredar video banjir di Aceh pada 18 November 2023 yang diklaim menyebabkan tumpukan mayat
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca Selengkapnya