CEK FAKTA: Hoaks, Kasus Covid-19 di Jakarta Sengaja Dinaikkan
Merdeka.com - Beredar sebuah gambar tangkapan layar berisi percakapan di aplikasi WhatsApp terkait meningkatnya kasus Covid-19 di DKI Jakarta yang sengaja dinaikkan.
Pada percakapan tersebut terdapat klaim yang berbunyi, "setiap babinsa di kelurahan.. di instruksikan sama atasan nya setiap hari harus ngebikin pasien covid 200 orang".
KominfoPenelusuran
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Mengapa kasus DBD di Jakarta meningkat? Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan adanya peningkatan kasus DBD di Tanah Air terjadi karena efek dari kemarau ekstrem panjang atau El Nino pada Juli hingga November 2023.
-
Apa penyebab peningkatan kasus DBD di Jakarta? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
-
Kapan kasus DBD di Jakarta meningkat? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
-
Kenapa DBD meningkat di Jakarta Barat? Memang, Jakarta Barat menyumbang penyebaran kasus DBD tertinggi hingga 26 Maret 2024 dengan jumlah kasus mencapai 716, disusul Jakarta Selatan 576, Jakarta Timur 562, Jakarta Utara 262 kasus, Jakarta Pusat 172 dan Kepulauan seribu 18 kasus.
Penelusuran cek fakta merdeka.com, melansir dari laporan hoaks situs Kominfo klaim kasus Covid-19 sengaja dinaikkan per harinya adalah salah. Faktanya, peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta karena adanya varian baru Covid-19.
Dalam artikel merdeka.com, Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk Pulau Jawa dan Bali Luhut Binsar Panjaitan menyatakan 90% kasus baru Covid-19 di Jakarta disebabkan virus corona varian Delta. Sebab itu seluruh masyarakat harus tetap waspada.
"Tadi dari data yang kami dapat bahwa 90% di Jakarta itu sudah varian Delta. Jadi varian Delta sudah ada 90% di kita, jadi kalau kita bermain-main, saya katakan tadi pasti bisa kena siapa saja di sekeliling Anda," katanya dalam konferensi pers secara daring, Senin (5/7).
Dia pun meminta agar seluruh pihak tidak main-main terkait hal itu. Seluruh masyarakat harus kompak dalam menangani pandemi ini.
"Tidak boleh ada yang main-main mengenai ini, kita harus kompak mengenai ini, dan saya minta sekali lagi jangan ada berita-berita memojokkan kiri kanan, kita harus kompak menghadapi masalah ini. Karena masalah ini betul-betul masalah dunia," tegasnya.
Senada dengan Luhut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuding varian baru Covid-19 sebagai penyebab peningkatan penularan virus corona sejak akhir Mei 2021. Dilansir dari Tempo.co, Anies mengatakan, penambahan kasus Covid-19 selama waktu tiga pekan pada bulan ini melompat lebih tinggi ketimbang puncak kenaikan pada Januari 2021.
Padahal, aktivitas atau perilaku masyarakat sepanjang April-Juni 2021 relatif sama. Warga juga sama-sama menggunakan masker di sepanjang tiga bulan itu.
"Kondisi masyarakat relatif sama, tapi karena ada varian baru terjadilah lonjakan yang eskponensial yang belum pernah dialami oleh kita semua," kata dia dalam siaran langsung TvOne, Senin, 28 Juni 2021.
Selain itu, peningkatan kasus Covid-19 diketahui dari hasil tracing yang dilakukan Dinas Kesehatan bukan Babinsa seperti dalam klaim informasi tersebut. Seperti dilansir dari Kompas.com yang diunggah pada Juni 2020. Pemprov DKI Jakarta menargetkan 2.230 pemeriksaan Covid-19 dengan metode polymerase chain reaction (PCR) tiap harinya.
Pemeriksaan dengan metode PCR itu bertujuan untuk menelusuri (tracing) kasus-kasus baru positif Covid-19. Target pemeriksaan PCR diketahui dari Surat Edaran Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Nomor 94/SE/2020 tentang Active Case Finding Covid-19.
"Kegiatan active case finding ini dilakukan oleh teman-teman puskesmas berdasarkan surat edaran Kepala Dinas Kesehatan Nomor 94/SE/2020 tanggal 4 Juni 2020," ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti dalam siaran langsung di akun YouTube Pemprov DKI, Rabu (10/6/2020).
Kesimpulan
Informasi kasus Covid-19 di DKI Jakarta sengaja dinaikkan per harinya adalah tidak benar. Faktanya, peningkatan kasus di Jakarta disebabkan virus corona varian Delta.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://www.merdeka.com/peristiwa/luhut-sebut-90-kasus-baru-covid-19-di-jakarta-karena-varian-delta.htmlhttps://metro.tempo.co/read/1477525/anies-baswedan-tuding-varian-baru-covid-19-penyebab-lonjakan-kasus-di-jakartahttps://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/10/17232641/tracing-kasus-baru-covid-19-dki-targetkan-2230-tes-pcr-per-hari?page=all (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaAdapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaKepala sebuah klinik di Tokyo, Ando Sakuro mengatakan bahwa sepuluh orang telah teruji positif setiap hari sejak akhir Juni.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI Jakarta mengungkapkan, kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) meningkat pada tahun 2023 dibandingkan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaData Indeks Kualitas Udara (AQI) Air, DKI Jakarta menempati posisi teratas daftar kota dengan tingkat polusi terburuk pada Senin, 7 Agustus 2023.
Baca Selengkapnya