CEK FAKTA: Hoaks, Malaysia Bedakan Vaksin Covid-19 untuk Muslim dan Non-Muslim
Merdeka.com - Sebuah informasi beredar menyebut Malaysia memberikan merek vaksin COVID-19 yang berbeda untuk warga muslim dan non-muslim. Informasi mengacu pada sebuah artikel diduga surat kabar bahwa vaksin Pfizer akan diberikan untuk Muslim dan Sinovac untuk non Muslim.
Facebook"He claims that Muslims are given the Pfizer-BioNTech Covid-19 vaccine while non-Muslims are given the Sinovac vaccine".
Penelusuran
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Kenapa informasi di video itu salah? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar. Faktanya, video yang beredar berisi beberapa klip yang tidak saling berkaitan.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Bagaimana cara cek fakta informasi itu? Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
-
Apa yang diklaim oleh MUI? Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan tidak pernah merilis daftar produk Israel dan afiliasinya yang harus diboikot.
Hasil penelusuran merdeka.com, informasi tersebut adalah hoaks. Dalam artikel AFP Fact Check berjudul "Posts mislead that different vaccines were offered to Muslims and non-Muslims in Malaysia" pada 7 Juli 2021, dijelaskan bahwa Surat kabar The Star, yang memuat kutipan itu, sudah memperbarui isi artikelnya.
Kalimat perbedaan vaksin Covid-19 untuk Muslim dan non Muslim dimuat dalam artikel surat kabar The Star berjudul "Vax rollout to revved up" pada 28 Mei 2021. Kalimat itu ada di tiga paragraf pertama.
Pihak The Star mengoreksi kalimat tersebut.
"Dalam artikel tersebut, kami secara tidak sengaja menghilangkan kata 'sangat ditolak' dalam kutipan yang dikaitkan dengan Menteri Koordinator Program Imunisasi Nasional Covid-19 Khairy Jamaluddin.
"Satu baris kalimat itu seharusnya berbunyi ‘Dia dengan tegas membantah klaim bahwa Muslim diberi vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech sementara non-Muslim diberi vaksin Sinovac.'"
Kesimpulan
Informasi Malaysia membedakan vaksin Covid-19 Muslim dengan non Muslim adalah tidak benar. The Star yang menyantumkan kalimat tersebut, salah mengetikkan kalimat. Kini artikel sudah diperbaiki kembali.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaBeredar video mengklaim Raffi Ahmad dan Najwa Shihab promosikan judi online, simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaBenarkah filter rokok mengandung darah babi? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaBeredar tangkapan layar yang mengeklaim PM Singapura menyebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama
Baca SelengkapnyaMasyarakat tidak mudah terpengaruh dengan banyak hoaks yang beredar di media sosial
Baca SelengkapnyaBeredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaViral di media sosial vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa memicu kemandulan.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaLarangan penulisan ucapan "Selamat Natal" pada produk makanan ini dikeluarkan pada 2020, namun dicabut pada Senin kemarin.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menyebut, pihaknya telah mendatangkan 1.000 dosis vaksin Mpox.
Baca Selengkapnya