CEK FAKTA: Hoaks Nomor Ponsel Polisi Pemburu Preman
Merdeka.com - Beredat pesan di jejaring WhatsApp yang berisi daftar nomor ponsel milik anggota polisi yang bertugas khusus memburu preman.
Nomor yang tertera mulai dari Polda DIY, Polrestabes Semarang, Polrestabes Surabaya dan Polrestabes Medan. Untuk wilayah DKI Jakarta, pesan itu juga menyertakan nomor ponsel Polres Jakarta Pusat, Utara, Timur, Barat dan Selatan. Polres di wilayah Bekasi, Depok, Kabupaten Tangerang hingga KP3 Tanjung Priok, dan Kepulauan Seribu.
-
Bagaimana Polda Bali memastikan informasi itu hoax? 'Kami langsung koordinasi dengan Kabiro Kompas wilayah Bali dan Kompas tidak ada berita di Website kompastv.com untuk tangga 13 Juni 2024, redaksionalnya juga berbeda dengan Kompas TV, dan itu berita hoaks karena logo Kompas TV di palsukan oleh oknum tersebut,' kata Kombes Jansen dilansir dari akun Instagram Polda Bali.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang melaporkan kejadian penipuan? Baik korban dan calon pembeli sama-sama membuat laporan ke kepolisian.
-
Kenapa berita hoaks tentang Kominfo diklaim tidak benar? Hasilnya tidak ditemukan artikel dengan judul yang sama.
-
Bagaimana Kominfo tangani isu hoaks? Kementerian Kominfo telah melakukan pemutusan akses atas konten yang teridentifikasi sebagai isu hoaks. Pemutusan akses ditujukan agar konten hoaks tidak tersebar luas dan merugikan masyarakat.
-
Apa isi hoaks yang beredar? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
©2020 Merdeka.com/ kominfo
Penelusuran
Cek Fakta Merdeka.com menelusuri klaim nomor ponsel polisi pemburu preman. Hasilnya, melalui akun Instagram resmi Mabes Polri @divisihumaspolri mengatakan jika pesan tersebut tidak benar atau hoaks.
"Halo Sobat Polri, semoga kalian sehat selalu.Telah beredar pesan di aplikasi perpesanan WhatsApp yang berisikan nomor handphone pemburu preman di beberapa Polda, Polres, wilayah DKI Jakarta, dan sekitarnya. Perlu Sobat Polri ketahui, bahwa pesan yang tersebar tersebut adalah TIDAK BENAR atau HOAX!."
instagram divisihumaspolri
Penelusuran lainnya, dalam artikel RMOL.ID berjudul "Pesan Whatsapp Berisi Nomor Ponsel Polisi Pemburu Preman Hoax"
Pesan yang beredar di Whatsapp berisi nomor ponsel polisi pemburu preman dipastikan hoax. “Nggak bener, hoax,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Selasa (21/4).
Dalam pesan berantai tersebut, terdapat 18 nomor ponsel yang disebut milik anggota polisi khususnya mereka yang bertugas memburu preman. Nomor ponsel tidak dipublikasi dengan pertimbangan keamanan.
Nomor yang tertera mulai dari Polda DIY, Polrestabes Semarang, Polrestabes Surabaya dan Polrestabes Medan. Untuk wilayah DKI Jakarta, pesan itu juga menyertakan nomor ponsel Polres Jakarta Pusat, Utara, Timur, Barat dan Selatan.
Begitu juga, Polres di wilayah Bekasi, Depok, Kabupaten Tangerang hingga KP3 Tanjung Priok, Kepulauan Seribu dan Polres Bandara Soekarno Hatta yang disebut pemburu preman.
“Diganggu preman, ini no pemburu preman,” tulis pesan itu menyertakan 18 nomor ponsel polisi.
Pesan berantai dengan berisi nomor ponsel milik aparat kepolisian ini mendadak viral di tengah maraknya aksi tindak kriminalitas jalanan seperti pencurian berat (Curat) dan pencurian disertai kekerasan (Curas).
Kesimpulan
Klaim pesan soal nomor ponsel polisi yang bertugas memburu preman tidak benar atau hoaks. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban yang mengadu kerap dimintai sejumlah uang ketika mengadu ke hotline tersebut.
Baca SelengkapnyaPembeli yang diduga polisi gadungan turut merampas ponsel milik korban. Dalihnya, akan disita sebagai barang bukti.
Baca SelengkapnyaAiman mengaku bukan polisi tidak netral dalam Pemilu, melainkan oknum
Baca SelengkapnyaBeberapa modus operandi dari pelaku yaitu antara lain mencari calon korban laki-laki maupun perempuan dan mengajak berteman melalui akun medsos.
Baca SelengkapnyaPesan yang beredar berisi pemberitahuan dari Telkomsel bahwa pengguna berhasil meraih hadiah undian senilai Rp175 Juta
Baca SelengkapnyaBRI tidak memiliki nomor ponsel khusus pendaftaran pinjaman
Baca SelengkapnyaAkun media sosial resmi Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri selalu ditandai dengan centang biru.
Baca SelengkapnyaDari berita yang beredar, polisi salah tangkap pelaku sehingga Pegi kemudian dibebaskan
Baca SelengkapnyaBenarkah WNA Mexico tembak polisi hingga tewas? Begini penelusurannya
Baca SelengkapnyaKepada masyarakat diimbau agar berhati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan Pos Indonesia.
Baca SelengkapnyaCEO KBA News, Ramadhan Pohan menyatakan nama medianya telah dicatut untuk menyebarkan informasi tersebut
Baca SelengkapnyaKabidhumas Polda Kepri Kombes. Pol. Zahwani Pandra Arsyad pun telah membantah kabar tersebut.
Baca Selengkapnya