Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

CEK FAKTA: Hoaks, Omicron Tak Menyebar Karena Tingginya Sinar Ultraviolet di RI

CEK FAKTA: Hoaks, Omicron Tak Menyebar Karena Tingginya Sinar Ultraviolet di RI Ilustrasi virus Omicron. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Beredar informasi varian Omicron di Indonesia lebih sedikit karena tingginya kandungan ultraviolet dibandingkan negara lain. Sinar UV itu diklaim bisa menjadi tameng virus Omicron di Indonesia.

Dalam akun itu terdapat narasi sebagai berikut:

"Mengapa Indonesia lebih tahan terhadap Omicron-varian terbaru covid-19? Karena Indonesia bercuaca panas? Lebih karena tingkat sinar UV di Indonesia lebih tinggi."

Orang lain juga bertanya?

Selain itu ada juga akun yang memposting dalam bentuk video dengan menambahkan narasi:

"Bersyukurlah Sinar UV (Ultraviolet) di Indonesia bisa menjadi tameng Virus Omicron."

Penelusuran

Melansir dari Liputan6.com, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan, tidak ada hubungannya penyebaran Omicron dengan tingkat sinar ultraviolet di Indonesia.

Nadia menambahkan Omicron sendiri pertamakali terdeteksi di Afrika Selatan yang punya cuaca panas seperti Indonesia.

"Yang jelas varian apapun bisa dicegah dengan vaksinasi, penerapan protokol kesehatan yang ketat dan deteksi dini kalau ada keluhan. Banyak masyarakat yang lebih percaya hoaks dan misinformasi, itu sebabnya edukasi harus terus dilakukan agar kejadian Juli kemarin tidak terulang," ujar dr. Nadia saat dihubungi Senin (20/12/2021).

Sementara itu, dalam artikel merdeka.com yang dimuat 22 Desember 2021, Dua pelaku perjalanan internasional dari London, Inggris, dikarantina di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Jakarta. Keduanya dinyatakan terjangkit varian Omicron.

"Dua kasus baru itu merupakan pelaku perjalanan luar negeri dari London," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi melalui pernyataan tertulis di Jakarta, Rabu (22/12).

Nadia mengatakan, dua kasus baru itu menambah daftar kasus positif Covid-19 varian Omicron di Indonesia menjadi lima orang. Ia mengatakan, hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) dari kedua pasien tersebut diterima Kemenkes pada Senin (20/12).

"Mereka merupakan dua dari 11 orang yang dinyatakan probable hasil pemeriksaan S-Gene Target Failure (SGTF). Pemeriksaan tersebut keluar pada Minggu (19/12)," kata Jubir Vaksinasi Covid-19 Kemenkes RI ini.

Kesimpulan

Kesimpulannya tidak ada hubungannya penyebaran Omicron dengan tingkat sinar ultraviolet di Indonesia. Faktanya, sampai tanggal 22 Desember 2021, 5 orang yang terdeteksi virus Omicron.

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Referensi

https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4810765/cek-fakta-tidak-benar-covid-19-varian-omicron-tidak-menyebar-karena-tingginya-sinar-ultraviolet-di-indonesiahttps://www.merdeka.com/peristiwa/temuan-varian-omicron-di-indonesia-bertambah-menjadi-5-kasus.html (mdk/lia)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
CEK FAKTA: Hoaks Imbauan Pakai Masker Akibat Muncul Virus Amoeba
CEK FAKTA: Hoaks Imbauan Pakai Masker Akibat Muncul Virus Amoeba

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI

Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Data Kasus Covid-19 di Indonesia Sepekan Terakhir
Data Kasus Covid-19 di Indonesia Sepekan Terakhir

Terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya
Pakai Kacamata Hitam Diklaim Sebabkan Kanker Kulit? Simak Fakta Sebenarnya
Pakai Kacamata Hitam Diklaim Sebabkan Kanker Kulit? Simak Fakta Sebenarnya

Beredar klaim kacamata hitam menyebabkan penggunanya terkena kanker kulit

Baca Selengkapnya
Viral Gas SO2 Gunung Ruang Menyebar hingga Pulau Jawa, Begini Faktanya
Viral Gas SO2 Gunung Ruang Menyebar hingga Pulau Jawa, Begini Faktanya

Beredar di media sosial TikTok sebuah video yang memberikan informasi terkait dampak erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pakar Minta Pemerintah Cek Antibodi Masyarakat
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pakar Minta Pemerintah Cek Antibodi Masyarakat

Tjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya
Asal Usul Gerhana Matahari Cincin yang Diprediksi Terjadi Hari Ini, Bisa Diamati di Indonesia?
Asal Usul Gerhana Matahari Cincin yang Diprediksi Terjadi Hari Ini, Bisa Diamati di Indonesia?

Gerhana Matahari Cincin adalah fenomena langka dan sangat jarang terjadi di periode dan lokasi yang sama lebih dari 10 tahun.

Baca Selengkapnya
Penelitian Terbaru WHO Ungkap Bahwa Penggunaan Smartphone Bukanlah Penyebab Kanker Otak
Penelitian Terbaru WHO Ungkap Bahwa Penggunaan Smartphone Bukanlah Penyebab Kanker Otak

Selama ini, penggunaan smartphone kerap dianggap bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Penelitian terbaru WHO ungkap dampaknya terhadap otak.

Baca Selengkapnya
Penelitian Terbaru ungkap HP Tidak Meningkatkan Risiko Kanker Otak
Penelitian Terbaru ungkap HP Tidak Meningkatkan Risiko Kanker Otak

enelitian terbaru yang ditinjau oleh WHO menunjukkan tidak ada bukti bahwa radiasi gelombang radio dari ponsel berhubungan dengan risiko kanker otak.

Baca Selengkapnya
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
Emisi Gas Gunung Ruang Tidak Sebabkan Hujan Asam, Ini Penjelasan BRIN
Emisi Gas Gunung Ruang Tidak Sebabkan Hujan Asam, Ini Penjelasan BRIN

Erupsi Gunung Ruang menyemburkan lava pijar dan melepaskan SO2.

Baca Selengkapnya
Siklon Yagi Terpantau di Laut Cina Selatan, BMKG Pastikan Tak Berdampak Bagi Indonesia
Siklon Yagi Terpantau di Laut Cina Selatan, BMKG Pastikan Tak Berdampak Bagi Indonesia

BMKG menyebutkan Siklon Tropis Yagi yang terpantau 24 jam terakhir berada di Laut Cina

Baca Selengkapnya