CEK FAKTA: Hoaks Pangdam Jaya Diperintahkan Jokowi untuk Serang Ulama
Merdeka.com - Beredar sebuah tangkapan judul berita berisi Panglima Kodam Jaya Mayjen Dudung Abdurrachman mengaku diperintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyerang ulama dan umat Islam di media sosial facebook.
Judul beritanya berbunyi, "Mayjen Dudung: Saya di suruh Jokowi untuk menyerang HRS, para Ulama dan Umat Islam" diikuti dengan narasi sebagai berikut:
"Akhirnya keluar juga pengakuan yang sangat jujur dari Mulutnya seorang TNI mayjen Dudung Abdurrachman itu.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Apa yang dipesan Jokowi ke TNI-Polri? 'TNI Polri harus berani masuk ke hal-hal yang berkaitan dengan teknologi. Pesawat tempur perlu, iya. Tank perlu, iya. Tapi hati-hati juga dengan drone.' kata Jokowi.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
ADU DOMBA adalah salah satu ciri-ciri yang suka di lakukan oleh Orang2 PKI, dan hal itu sering di lakukan oleh Jokowi bersama Teman2nya sesama Orang2 PKI itu."
Penelusuran
Cek Fakta merdeka.com menelusuri klaim Pangdam Jaya yang diperintah Presiden Jokowi untuk menyerang ulama, menggunakan Google Search dengan mamasukan judul berita "Mayjen Dudung: Saya di suruh Jokowi untuk menyerang HRS, para Ulama dan Umat Islam".
Hasilnya tidak ditemukan satu artikel terkait klaim Pangdam Jaya yang diperintah Presiden Jokowi untuk menyerang ulama.
Hasil penelusuran lainnya, ditemukan artikel Tribunnews berjudul "Pangdam Jaya Bantah Dapat Perintah dari Presiden Jokowi Copot Baliho Habib Rizieq" pada 23 November 2020.
Artikel itu menjelaskan, Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman membantah pencopotan baliho bergambar Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab merupakan perintah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dudung mengatakan tindakannya tersebut adalah keputusannya sebagai Panglima di wilayah Kodam Jayakarta.
"Oh tidak ada. Saya bertanggung jawab langsung yang di Jakarta. Tidak ada hubungannya dengan presiden. Tidak ada sama sekali," kata Dudung di Makodam Jaya Jakarta Pusat, Senin (23/11/2020).
Namun demikian sebelumnya ia mengaku telah berkomunikasi dengan Gubernur DKI Jakarta dan Kapolda Metro Jaya terkait keputusannya mencopot baliho bergambar Habib Rizieq di sejumlah wilayah di Jakarta.
Selain itu, dilansir dari merdeka.com berjudul "Pangdam Jaya Soal Pencopotan Baliho Rizieq: Itu Perintah Saya!" pada 20 November 2020.
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menegaskan, pencopotan baliho Rizieq Syihab di beberapa titik Ibu Kota atas perintahnya.
"Ada berbaju loreng menurunkan baliho habib rizieq itu perintah saya," tegas Pangdam saat apel pasukan di Monas, Jakarta, Jumat (20/11).
Dia menjelaskan alasannya. Langkah itu diambil berdasarkan hukum. Menurutnya, baliho yang terpasang itu menyalahi aturan.
"Karena beberapa kali Satpol PP menurunkan, dinaikkan lagi. Perintah saya itu. Begini. Kalau siapapun di republik ini, ini negara hukum, harus taat kepada hukum, kalau masang baliho sudah jelas ada aturannya, ada bayar pajak, dan tempat ditentukan, jangan seenaknya sendiri, seakan akan dia paling benar," katanya.
Kesimpulan
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman diperintahkan Presiden Jokowi untuk menyerang ulama adalah tidak benar. Faktanya, tidak ditemukan satu artikel terkait klaim tersebut.
Jangan percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi buka suara terkait isu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menampar wamentan.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta masyarakat untuk terlebih dahulu mencari kebenaran dari setiap isu yang beredar di ruang publik atau media sosial
Baca SelengkapnyaBeredar unggahan Prabowo menyiapkan 80 anggota Kopassus untuk melakukan penjagaan di Kejagung
Baca SelengkapnyaBeredar video dengan klaim Jokowi dipolisikan Anies Baswedan dan Ketum Partai NasDem Surya Paloh
Baca SelengkapnyaHashim Djojohadikusumo sebelumnya dilaporkan ke polisi setelah menyebut deklarasi Golkar mendukung Prabowo Subianto atas seizin Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut masih banyak media online yang tidak memiliki dewan redaksi.
Baca Selengkapnya"Anak kandung DN. AIDIT terang-terangan ngajak perang saudara ... Dia lagi mrovokasi Jokowi, AGAR bertindak Represif kepada UMAT Islam"
Baca SelengkapnyaIrjen Sandi Nugroho membantah isu Kapolri memerintahkan Dirbinmas untuk memenangkan paslon tertentu dalam Pemilu
Baca SelengkapnyaUcapan Yaqut membuat para elite PKB meradang dan langsung memberi teguran.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta kode etik jurnalistik terus dipegang teguh.
Baca SelengkapnyaStafsus Jokowi Buka Suara Soal Beredar Dokumen Hoaks Reshuffle Semua Menteri PDIP
Baca SelengkapnyaTuduhan itu, diantaranya skenario tiga periode dan ingin merebut partai politik lain.
Baca Selengkapnya