CEK FAKTA: Hoaks Ratusan Santri Terkapar Usai Disuntik Vaksin Covid-19
Merdeka.com - Video ratusan santri tak sadarkan diri usai suntik vaksin Covid-19 beredar di media sosial. Dalam video tersebut tampak beberapa santri terlihat digendong dan dibawa ke suatu ruangan mereka terbaring lemas.
Para santri tersebut disebutkan dalam video berasal dari Pondok Pesantren Madinatul Ulum, Jember. Berikut narasinya:
"Akibat vaksin hampir 100 anak santri terkapar, harus ditelusuri, jangan2 ini Suntik vaksin covid-19."
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Siapa saja yang menerima vaksin cacar monyet? Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kriteria penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.'Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko,' kata Maxi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10).
-
Bagaimana cara pemberian vaksin cacar monyet? Vaksin ini diberikan dalam dua dosis dengan interval empat minggu,' ujar Maxi.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Siapa yang terkena racun? Tujuh orang turis, di antaranya empat warga negara Australia, mengalami gejala seperti mual, muntah, dan masalah neurologis setelah mengonsumsi koktail pina colada di sebuah resor bintang lima.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
Penelusuran
Penelusuran dilakukan memasukan kata kunci "santri madinatul ulum jember divaksin" di Google Search. Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah kabar bahwa ratusan santri tak sadarkan diri usai disuntik vaksin Covid-19.
Salah satunya dilansir dari nu.or.id berjudul "Pesantren di Jember ini Bantah Santrinya Jadi Korban Vaksin Covid-19" pada 11 Januari 2021.
Pengasuh Pondok Pesantren Madinatul Ulum, Desa Cangkring Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember, KH Lutfi Ahmad mengatakan video itu adalah vaksinasi difteri yang dilakukan oleh petugas medis Puskesmas Jenggawah, Kabupaten Jember di pesantren yang diasuhnya pada tanggal 28 Februari 2018.
"Jadi sama sekali tidak ada hubungannya dengan vaksin Covid-19 yang lagi marak saat ini," ujarnya kepada NU Online di Jember, Ahad (10/1).
Menurutnya, ide penyuntikan vaksin difteri untuk santrinya itu berasal dari Puskesmas Jenggawah. Kata Kiai Lutfi, sapaan akrabnya, santrinya sehat-sehat selalu waktu itu, tidak terindikasi penyakit apapun. Karena itu, awalnya ia mengaku kurang setuju meski akhirnya mengiyakan tawaran Puskesmas Jenggawah tersebut.
“Tidak apa-apa, cuma ini ada program dari pemerintah, gratis,” kata Kiai Lutfi menirukan ucapan petugas Puskesmas Jenggawah waktu itu.
Setelah itu lalu dilakukan penyuntikan vaksin difteri. Jumlah santri yang rencananya bakal divaksin adalah 400 orang. Namun hari itu petugas Puskesmas hanya mampu menvaksin 200 santri, itu pun hingga petang.
Setelah semua santri shalat isya berjamaah, tiba-tiba 72 dari 200 santri itu, mengalami kejang-kejang, muntah-muntah, pusing, dan sering buang air besar.
Sebagian dari mereka langsung dibawa ke Puskesmas dan sebagian lagi di klinik pesantren. Namun kapasitas Puskesmas tidak mampu menampung semua santri yang kejang-kejang itu. Akhirnya semuanya dibawa ke rumah sakit dr. Soebandi, Patrang Jember.
“Setelah 3 hari dirawat, sebagian besar sembuh. Di hari ke empat dan ke lima, yang lain menyusul sembuh, tapi ada juga yang sampai lebih enam hari tidak sembuh-sembuh, masih muntah dan kejang-kejang,” urainya.
Setelah itu, Kiai Lutfi memutuskan untuk tidak melanjutkan vaksinasi itu guna menjaga kemungkinan munculnya korban lagi di kalangan santrinya. “Akhirnya saya batalkan vaksinasi itu,” pungkasnya.
Kesimpulan
Video ratusan santri tak sadarkan diri usai disuntik vaksin Covid-19 adalah tidak benar. Faktanya, video itu adalah vaksinasi difteri yang dilakukan oleh petugas medis Puskesmas Jenggawah, di pesantren Pondok Pesantren Madinatul Ulum pada tanggal 28 Februari 2018.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
peserta yang tumbang tak hanya satu orang, melainkan satu pleton. Sontak seluruh penonton dan juri yang hadir ikut panik.
Baca SelengkapnyaKepala Puskesmas Kampili, Imran membenarkan video tersebut dan terjadi Minggu (5/11).
Baca SelengkapnyaKlaim penemuan kuburan massal dan tengkorak di Pondok Pesantren Al Zaytun adalah tidak benar alias hoaks.
Baca SelengkapnyaSebelumnya Polres Blitar sudah melakukan pemeriksaan kepada Gus Samsudin terkait konten tukar pasangan dalam video viral yang menyeret namanya
Baca SelengkapnyaSantri-santri ini mengalami luka bakar dan sobek karena ledakan petasan.
Baca SelengkapnyaMirisnya, sosok tersebut bahkan diinjak hingga dipukul.
Baca SelengkapnyaBudi Awaluddin mengatakan, kelima siswi tersebut menyesali perbuatannya. Mereka juga sempat menangis ketakutan.
Baca SelengkapnyaVideo aksi bullying ini sempat viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaBeredar video banjir di Aceh pada 18 November 2023 yang diklaim menyebabkan tumpukan mayat
Baca SelengkapnyaKadispenad, Brigjen TNI Hamim Tohari juga mengimbau kepada masyarakat agar hati-hati dalam menerima segala informasi.
Baca SelengkapnyaSejauh ini belum ada laporan resmi yang disampaikan korban maupun pihak sekolah.
Baca SelengkapnyaKlaim ribuan babi diangkut dari Pondok Pesantren Al-Zaytun, Indramayu adalah tidak benar.
Baca Selengkapnya