CEK FAKTA: Hoaks Setelah Disuntik Vaksin Covid-19, Antibodi Akan Menurun
Merdeka.com - Informasi antibodi tubuh semakin menurun usai mendapat vaksin Covid-19 beredar di media sosial. Informasi itu menyebutkan bahwa antibodi mulai turun setelah 7 hari mendapat vaksin.
"Ini grafik antibody setelah vaksin, hari ke 7 mulai kelihatan, puncak hari ke 10 kemudian turun sampai hari ke 28 sudah kecil sekali, kemudian di suntik hasilnya antibody jadi melonjak.
7 hari setelah vaccine anti body menurun jadi kalau bisa jangan keluar dulu. Itu sebabya orang bisa kena covid beberapa hari sebelum vaksin ke 2 karena antibody sudah mendekat nol."
-
Bagaimana cara mengatasi keterlambatan imunisasi? Apabila imunisasi terlewat, langkah yang harus diambil adalah segera menjadwalkan imunisasi susulan. Dalam beberapa situasi, vaksinasi masih dapat diberikan dalam rentang waktu tertentu sesuai dengan panduan medis yang berlaku. Sebagai contoh, vaksin pentavalen masih bisa diberikan sebelum anak mencapai usia satu tahun. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter guna mengetahui jenis vaksin yang bisa diberikan segera tanpa mengurangi efektivitasnya.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Apa yang terjadi jika anak mengalami keterlambatan imunisasi lebih dari 6 bulan? Meskipun sudah cukup lama terlewat, Anda masih memiliki peluang untuk melakukan imunisasi susulan. Terdapat berbagai jenis vaksin yang aman diberikan, asalkan tidak melebihi batas usia tertentu, seperti sebelum bayi mencapai usia satu tahun.
-
Kapan imunisasi susulan bisa dilakukan? Dalam beberapa situasi, vaksinasi masih dapat diberikan dalam rentang waktu tertentu sesuai dengan panduan medis yang berlaku. Sebagai contoh, vaksin pentavalen masih bisa diberikan sebelum anak mencapai usia satu tahun.
-
Kapan vaksin polio efektif? Jadi, jika seseorang terpapar virus polio di masa depan, sistem kekebalan tubuhnya sudah siap dan dapat melawan infeksi dengan lebih efektif.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
Penelusuran
Menurut penelusuran merdeka.com, informasi tersebut adalah hoaks. Dalam artikel liputan6 berjudul "Cek Fakta: Tidak Benar Pesan Berantai Berisi Grafik Kadar Antibodi usai Divaksin Covid-19" pada 19 Maret 2021, dijelaskan bahwa setelah mendapat vaksin, antibodi akan bertambah baik.
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan meminta penjelasan dari dr. Muhamad Fajri Adda'i. Dokter sekaligus edukator dan Tim Penanganan Covid-19 itu menyebut pesan berantai tersebut tidak benar.
"Tidak ada orang yang setelah divaksin covid-19 misalnya antibodinya malah menjadi mendekati nol. Kalaupun ada itu hanya kasuistik saja seperti orang tersebut sistem imunnya gagal membentuk antibodi tetapi itu bukan konsep secara umum," ujar dr. Fajri saat dihubungi Liputan6.com.
"Dalam publikasi penelitian uji klinis 1 dan 2 yang sudah terbit di The Lancet, antibodi setelah divaksin covid-19 untuk Sinovac ini meningkat. Memang tidak langsung dan butuh waktu agar kadar antibodinya meningkat setelah suntikan dosis kedua, sekitar 14-28 hari," ujarnya menambahkan.
"Vaksin covid-19 buatan Sinovac ini memang didesain untuk mencegah covid-19 bergejala, sesuai dengan penelitiannya. Yang jelas mungkin saja orang punya respons berbeda sehingga grafik yang disebarkan melalui pesan berantai tidak benar," katanya menambahkan.
Dr. Fajri juga mengingatkan agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan meski sudah divaksin covid-19. "Memakai masker, menghindari kerumunan, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari ruangan tertutup adalah cara terbaik untuk menghindari penularan covid-19."
Cek Fakta Liputan6.com juga meminta penjelasan dari dr. Ikrimah Nisa Utami, Sp.PD "Tingkat kerentanan untuk terinfeksi virus covid-19 sebelum dan sesudah vaksin sama saja. Yang bisa mencegah kita tertular hanya dengan menjalankan protokol kesehatan," ujarnya.
Ia juga menjelaskan fungsi vaksin covid-19 pada masyarakat saat ini. Ia berharap masyarakat tetap mengetahui bahwa meski sudah divaksin tidak langsung kebal pada covid-19.
"Jadi, kalau sudah vaksin, walaupun misalnya virus corona covid-19 nempel ke tubuh, maka sakitnya tidak sampai masuk derajat yang parah sampai butuh ventilator dan sebagainya. Vaksin itu berfungsi untuk mencegah kita kena covid-19 derajat berat, bukan mencegah terkena covid-19, ini yang harus dipahami."
"Kekebalan (antibodi) yang diciptakan dari vaksin butuh waktu untuk terbentuk dan rentang waktunya 14 sampai 28 hari. Itu sebabnya saat antibodi belum terbentuk maka seseorang tetap bisa terinfeksi covid-19."
Kesimpulan
Informasi 7 hari setelah mInformasi 7 hari setelah mendapat vaksin, antibodi akan menurun adalah hoaks. Antibodi setelah mendapat vaksin akan meningkat. Namun peningkatan antibodi membutuhkan waktu 14 sampai 28 hari.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaBeredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaSeseorang bisa mengalami flu dalam waktu cukup lama, namun hingga berapa lama biasanya penyakit ini tetap bisa menyebar?
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaEpidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa memicu kemandulan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca Selengkapnya