Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

CEK FAKTA: Hoaks Tes PCR Tidak Bisa Deteksi Covid-19 dari India

CEK FAKTA: Hoaks Tes PCR Tidak Bisa Deteksi Covid-19 dari India Puluhan Pemudik Jalani Tes Covid-19. ©2021 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Informasi tes PCR tidak mendeteksi varian Covid-19 dari India beredar di media sosial. Informasi yang tersebar menyebutkan bahwa sejumlah tes, seperti rapid, swab antigen maupun PCR tidak bisa mendeteksi varian baru ini. Hanya LDCT atau CT scan paru-paru yang bisa mendeteksinya.

hoaks tes pcr tidak bisa deteksi covid 19 dari indiaistimewa

"varian baru yang ditemukan di India (B 1617) memiliki gejala yang unik tidak menimbulkan panas tapi virus varian baru ini menyerang langsung ke paru-paru.Tes-tes yang ada (rapid, swab antigen maupun swab PCR), semua hasilnya negatif, hanya LDCT (low dose CT Scan paru)Scan paru-paru yang bisa mendeteksi varian baru ini."

Penelusuran

Orang lain juga bertanya?

Dari hasil penelusuran merdeka.com, informasi tersebut adalah hoaks. Dalam artikel Kompas.com berjudul "Covid-19 di India, Benarkah Mutasi Virus Corona Tak Terdeteksi PCR?" pada 28 April 2021, dijelaskan bahwa informasi PCR tak deteksi Covid-19 dari India tidak terbukti kebenarannya.

Ahli Biologi Molekuler, Ahmad Utomo mengungkapkan bahwa perlu menunggu data yang lebih banyak untuk bisa memastikan apakah benar virus corona tidak terdeteksi lewat PCR Test.

"Kita masih harus menunggu data yang lebih banyak, karena reseptor ACE2 yang akan ditempel virus ada di rongga napas (pernapasan) atas, yakni hidung dan tenggorokan, serta rongga napas bawah," ungkap Ahmad saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (24/4/2021).

Ahmad Utomo juga menjelaskan bahwa kemungkinan tes PCR yang tidak bisa mendeteksi Covid-19. karena terkait isu teknis, seperti pengambilan sampel yang tidak akurat, sehingga terkesan negatif atau palsu.

Ahmad mengatakan bahwa diagnostik kit atau perangkat diagnostik PCR saat ini, semestinya sudah bisa mendeteksi varian baru virus corona.

Kecuali, kata dia, jika alat tes corona tersebut hanya untuk menargetkan gen S atau protein spike.

Protein spike adalah bagian dari virus corona yang berbentuk paku, yang berfungsi untuk menempelkan diri dan menginfeksi sel inang.

"Di Indonesia, biasanya tidak menggunakan gen S, tapi gen (protein virus corona) lain dari si virus seperti RdRP ORF1 atau N," jelas Ahmad.

Kesimpulan

Informasi tes PCR tidak bisa mendeteksi mutasi Covid-19 dari India adalah tidak benar. Informasi tersebut belum bisa terbukti kebenarannya.

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/lia)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Viral Gas SO2 Gunung Ruang Menyebar hingga Pulau Jawa, Begini Faktanya
Viral Gas SO2 Gunung Ruang Menyebar hingga Pulau Jawa, Begini Faktanya

Beredar di media sosial TikTok sebuah video yang memberikan informasi terkait dampak erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Virus Mpox Disebabkan karena Efek Samping Vaksin Covid-19
CEK FAKTA: Hoaks Virus Mpox Disebabkan karena Efek Samping Vaksin Covid-19

Beredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya

Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun

Baca Selengkapnya
Foto Hasil Rontgen Pasien di India Terdapat Kecoa di Dadanya? Cek Faktanya
Foto Hasil Rontgen Pasien di India Terdapat Kecoa di Dadanya? Cek Faktanya

Benarkah ada kecoa di dalam dada seorang pasien di India? Simak penelusurannya

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Imbauan Pakai Masker Akibat Muncul Virus Amoeba
CEK FAKTA: Hoaks Imbauan Pakai Masker Akibat Muncul Virus Amoeba

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.

Baca Selengkapnya
Viral Kemenkes Wajibkan Masyarakat Pakai Masker Mulai 15 Desember, Cek Faktanya
Viral Kemenkes Wajibkan Masyarakat Pakai Masker Mulai 15 Desember, Cek Faktanya

Beredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Cincin Perusak Surat Suara Pemilu 2024
CEK FAKTA: Hoaks Cincin Perusak Surat Suara Pemilu 2024

Klaim cincin lancip perusak lembar suara Pilpres 2024 adalah tidak benar.

Baca Selengkapnya
Menkes Sebut Inovasi PCR dan USG Diuji Coba Deteksi Penyakit TBC Lebih Cepat
Menkes Sebut Inovasi PCR dan USG Diuji Coba Deteksi Penyakit TBC Lebih Cepat

Metode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Wanita di India Lahirkan Ular Sampai Meninggal? Simak Faktanya
CEK FAKTA: Wanita di India Lahirkan Ular Sampai Meninggal? Simak Faktanya

Seorang wanita asal India dikabarkan meninggal setelah hamil anak kobra? Simak faktanya.

Baca Selengkapnya
Apa Benar Filter Rokok Mengandung Darah Babi? Cek Faktanya
Apa Benar Filter Rokok Mengandung Darah Babi? Cek Faktanya

Benarkah filter rokok mengandung darah babi? Simak penelusurannya

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Video Gunung di Tibet Longsor
CEK FAKTA: Hoaks Video Gunung di Tibet Longsor

Beredar video di Facebook memperlihatkan bencana gunung longsor yang diklaim terjadi di Tibet.

Baca Selengkapnya