CEK FAKTA: Hoaks Tulisan Profesor Robert Oswald Tentang Covid-19
Merdeka.com - Beredar tulisan yang diklaim berasal dari Robert Oswald, virologis dan immunologis dari Cornell University. Robert disebut tidak percaya adanya Covid-19. Salah satu akun yang mempostingnya bernama Vernon Medeiros. Dia mengunggahnya pada 31 Desember 2020.
Berikut narasinya dalam Bahasa Indonesia:
Stanford, Cornell, dan lima laboratorium universitas California lainnya “menemukan C19 khayalan, fiktif, bukan virus dan menuntut CDC untuk Penipuan Covid,” Rob Oswald, PhD dalam virologi dan imunologi, Universitas Cornell: https: //www.vet.cornell .edu / res ... / fakultas / robert-oswald-phd“Jadi yang kami hadapi hanyalah jenis flu lain seperti setiap tahun, C19 tidak ada dan bersifat fiktif. Saya percaya China dan globalis mengatur tipuan COVID ini (flu yang disamarkan sebagai virus baru) untuk membawa tirani global dan negara pengawasan totaliter polisi di seluruh dunia, dan plot ini termasuk Penipuan Pemilu besar-besaran.“Saya memiliki gelar PhD di bidang virologi dan imunologi. Saya adalah seorang ilmuwan laboratorium klinis dan telah menguji 1.500 sampel C19 yang "diduga" positif yang dikumpulkan di sini di S. California. Ketika tim lab saya dan saya melakukan pengujian melalui postulat dan observasi Koch di bawah SEM (mikroskop elektron scanning), kami menemukan NO Covid di salah satu dari 1500 sampel. Apa yang kami temukan adalah bahwa semua dari 1500 sampel sebagian besar adalah Influenza A dan beberapa di antaranya adalah influenza B, tetapi tidak ada satu kasus Covid, dan kami tidak menggunakan B.S. Tes PCR.“Kami kemudian mengirimkan sisa sampel ke Stanford, Cornell, dan beberapa laboratorium Universitas California dan mereka menemukan hasil yang sama seperti yang kami lakukan, TIDAK ADA COVID. Mereka menemukan influenza A dan B. Kami semua kemudian berbicara dengan CDC dan meminta sampel COVID yang layak, yang menurut CDC tidak dapat mereka berikan karena mereka tidak memiliki sampel.“Kami sekarang telah sampai pada kesimpulan yang pasti melalui semua penelitian dan pekerjaan lab kami, bahwa C19 adalah khayalan dan fiktif. Flu itu disebut Covid dan sebagian besar dari 225.000 orang meninggal karena penyakit penyerta seperti penyakit jantung, kanker, diabetes, emfisema, dll. Dan mereka kemudian terkena flu yang selanjutnya melemahkan sistem kekebalan mereka dan mereka meninggal. Saya belum menemukan satu pun sampel C19 yang layak untuk digunakan.“Kami di tujuh universitas yang melakukan tes laboratorium pada 1500 sampel ini sekarang menuntut CDC untuk penipuan C19. CDC belum mengirimkan satu pun sampel C19 yang layak, terisolasi, dan dimurnikan. Jika mereka tidak dapat atau tidak mau mengirimkan sampel yang layak, menurut saya tidak ada C19, itu fiktif. Empat makalah penelitian yang menggambarkan ekstrak genomik virus C19 tidak pernah berhasil mengisolasi dan memurnikan sampel. Keempat makalah yang ditulis pada C19 hanya menjelaskan bit-bit kecil RNA yang panjangnya hanya 37 sampai 40 pasangan basa yang BUKAN VIRUS. Genom virus biasanya 30.000 hingga 40.000 pasangan basa.“Dengan Covid yang seharusnya ada di mana-mana, kenapa tidak ada seorang pun di lab mana pun di seluruh dunia yang pernah mengisolasi dan memurnikan virus ini secara keseluruhan? Itu karena mereka tidak pernah benar-benar menemukan virusnya, yang pernah mereka temukan hanyalah potongan kecil RNA yang tidak pernah diidentifikasi sebagai virus."
-
Kenapa berita hoaks tentang Kominfo diklaim tidak benar? Hasilnya tidak ditemukan artikel dengan judul yang sama.
-
Siapa yang membuat berita hoaks? Menurut NewsGuard, situs-situs ini mengklaim diri mereka sebagai sumber berita lokal yang independen, namun tidak mengungkapkan afiliasi partisan atau asing mereka.
-
Apa isi hoaks yang beredar? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Apa yang diklaim gambar hoax tersebut? Gambar tersebut menampilkan Putin dan Joe Biden mengenakan setelan jas sedang fokus bermain catur. Sambil menundukkan kepala, kedua kepala negara itu melihat papan catur di atas meja. Terdapat keterangan 'Nuclear war is inevitable' dan ada tulisan The Economist di foto tersebut. Sehingga membuat Gambar itu seperti sampul majalah The Economist.
-
Bagaimana Polda Bali memastikan informasi itu hoax? 'Kami langsung koordinasi dengan Kabiro Kompas wilayah Bali dan Kompas tidak ada berita di Website kompastv.com untuk tangga 13 Juni 2024, redaksionalnya juga berbeda dengan Kompas TV, dan itu berita hoaks karena logo Kompas TV di palsukan oleh oknum tersebut,' kata Kombes Jansen dilansir dari akun Instagram Polda Bali.
-
Kenapa informasi ini hoax? Penelusuran Setelah dilakukan penelusuran, klaim Gibran Rakabuming Raka ditangkap polisi karena narkoba adalah tidak benar alias hoaks. Pada tanggal 28 Agustus 2024, Gibran terlihat mendampingi pasangan bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maemoen mendaftar ke KPU Jawa Tengah, Rabu (28/8). Kemudian tidak juga ditemukan berita dari media nasional yang memberitakan soal penangkapan Gibran karena pakai narkoba.
Penelusuran
Penelusuran terkait tulisan Robert Oswald, virologis dan immunologis dari Cornell University tentang Covid-19 mengarah pada artikel Snopes.com berjudul "Did Dr. Rob Oswald Claim COVID-19 Was a Hoax?" yang tayang 28 Desember 2020.
Dalam artikel tersebut terdapat penjelasan tulisan itu telah tersebar sejak awal Desember lalu. Awalnya tulisan itu ditulis oleh blogger anonimus bernama 'Sojourner' di dalam artikel yang dipublikasikan di Wadeburleson.org.
Awalnya tulisan itu banyak dipertanyakan kebenarannya. Namun Sojourner mengklaim tulisan itu berasal dari seseorang yang bereputasi yakni Rob Oswald. Tetapi terbukti tulisan itu hoaks dan bukan dari Oswald.
Dalam website Cornell University, Oswald sendiri memberikan bantahannya dan memberikan komentarnya terkait covid-19. Berikut link website Cornell University terkait profil Robert Oswald...
"Covid-19 adalah nyata. Setiap posting Facebook yang menyarankan sebaliknya adalah hoaks dan tidak benar. Pakailah masker, jaga jarak, dan dapatkan vaksin jika sudah tersedia," ujar Oswald.
Snopes.com juga telah menghubungi Rob Oswald secara langsung untuk meminta konfirmasi.
"Saya jelas tidak menulis ini dan jujur agak mengerikan membacanya. Dalam tulisan ini mencantumkan saya sebagai ahli virologi dan ahli imunologi yang tinggal di California Selatan dan tidak ada satupun deskripsi yang cocok dengan saya," ujar Oswald.
"Selain itu tulisan menyebut Cornell akan mengajukan tuntutan pada CDC dan itu sama sekali tidak benar. Cornell justru menjadi yang terdepan dalam penelitian dan pengujian pada covid-19 agar tidak terus menyebar. Sungguh sangat mengecewakan tulisan itu membawa-bawa nama Cornell University."
Oswald juga menambahkan isi tulisan itu sama sekali tidak berdasar penjelasannya.
"Konten artikel itu sama sekali salah. Virus itu telah dipelajari dengan sangat baik, mendapatkan sekuens genom lengkap dari pasien."
"Menulis bahwa virus itu tidak ada sangat salah. Salah satu dari mantan siswa kami juga pernah menulisnya."
Kesimpulan
Klaim tulisan dari Robert Oswald yang menyebut Covid-19 tidak ada adalah hoaks. Faktanya, Oswald sendiri memberikan bantahannya ia mengatakan Covid-19 nyata.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaBeredar di media sosial TikTok sebuah video yang memberikan informasi terkait dampak erupsi Gunung Ruang.
Baca SelengkapnyaBeredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaBenarkah Nyamuk Wolbachia Bisa Sebarkan Radang Otak? Ini Faktanya!
Baca SelengkapnyaBeredar klaim polisi menemukan gudang penyimpanan ijazah palsu milik Gibran
Baca SelengkapnyaBeredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaMenkominfo Budi Arie menggelar konfrensi pers bertema: Awas Hoaks Pemilu yang digelar Kominfo, Jakarta, Jumat (27/10).
Baca SelengkapnyaJokowi meminta masyarakat untuk terlebih dahulu mencari kebenaran dari setiap isu yang beredar di ruang publik atau media sosial
Baca SelengkapnyaMengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati
Baca SelengkapnyaBeredar narasi di media sosial yang mengeklaim Ruben Onsu meninggal dunia
Baca SelengkapnyaHoaks Pisang dari Somalia diklaim Mengandung Cacing Helicobacter
Baca Selengkapnya