CEK FAKTA: Hoaks Vaksin AstraZeneca Penyebab Korban Tragedi di Itaewon Tewas
Merdeka.com - Beredar informasi penyebab tewasnya ratusan orang di Festival Halloween di Itaewon, Korea Selatan dan tersebar di media sosial. Ratusan orang meninggal akibat perhelatan itu. Info yang tersebar, kematian itu ada kaitannya dengan vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Narasi yang beredar di Facebook, orang dalam kerumunan di Itaewon sebagian besar penerima vaksin AstraZeneca. Sehingga saat insiden berdesakan terjadi, menyebabkan henti jantung.
Berikut narasinya:
-
Siapa yang terkena dampak gaya hidup tidak sehat di Korea Selatan? Menurut laporan yang diterbitkan oleh Korea JoongAng Daily, terjadi peningkatan yang drastis dalam tingkat penyakit metabolik kronis pada kelompok usia 20-an dan 30-an dibandingkan dengan generasi yang lebih tua, yaitu kelompok usia 50-an dan 60-an, sebagaimana dilaporkan oleh The Straits Times.
-
Mengapa kejadian ini viral? Video penemuan tersebut dibagikan di platform Douyin (media sosial China) dan menarik perhatian publik.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
Ngeri gaaeezz...Festival Halloween di Itaewon diadakan tiap tahun & selalu berjubel pengunjung. Kenapa baru sekarang banyak korban gagal jantung? Karena tahun ini hampir semuanya udah divaxsin AstraZeneca- AstraZeneca menyebabkan pembekuan darah- Pembekuan darah berujung pada cardiac arrest / jantung
Jakarta - Sedikitnya 149 orang tewas dalam kerumunan malam Halloween di disrtik Itaewon, Seoul, Korea Selatan. Sebagian di antaranya mengalami serangan jantung setelah saling berdesakan hingga terjatuh.Warga dan petugas medis berjibaku memberikan pertolongan dengan CPR (cardiopulmonary resuscitation). Belum diketahui pasti apa yang membuat para pengunjung saling berdesakan.Petugas pemadam kebakaran menyebut, lebih dari 150 orang lainnya cedera dalam insiden tersebut. Sebagian di antaranya dalam kondisi serius dan mendapat perawatan gawat darurat.Dikutip dari Reuters, ini adalah perayaan Halloween pertama di Seoul dalam 3 tahun setelah negara tersebut mencabut pembatasan terkait COVID-19. Saksi mata menggambarkan kerumunan mulai tidak terkendali saat menjelang malam. Banyak korban adalah wanita berusia 20-an tahun
©FacebookPenelusuran
Setelah dilakukan penelusuran, penyebab tewasnya ratusan orang di Itaewon tidak ada kaitannya dengan vaksin Covid-19.
Dilansir dari merdeka.com, tewasnya ratusan orang itu dipicu kerumunan besar di Itaewon. Mereka saling berdesakan di sebuah gang sempit, jatuh, dan saling injak-menginjak. Ratusan korban jiwa pun berjatuhan dalam gang sempit yang lebarnya hanya 3.2 meter.
Beberapa saksi menggambarkan kerumunan menjadi semakin tidak terkendali dan gelisah saat malam semakin larut. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.20 WIB.
"Sejumlah orang jatuh selama festival Halloween, dan kami memiliki banyak korban," kata pejabat Departemen Pemadam Kebakaran Korsel, Choi Seong Beom.
Choi mengatakan, semua korban tewas kemungkinan besar akibat kecelakaan di satu gang sempit itu. Sementara, polisi mengalami kesulitan mengendalikan kerumunan.
Moon Ju-young (21 tahun) mengatakan, ada tanda-tanda masalah serius di gang sempit sebelum insiden itu. "Setidaknya lebih dari 10 kali ramai dari biasanya," katanya.
Rekaman media sosial menunjukkan ratusan orang yang memadati gang sempit dan miring itu hancur dan tidak bisa bergerak ketika petugas darurat dan polisi berusaha membebaskan mereka. Rekaman lain menunjukkan adegan kacau petugas pemadam kebakaran dan warga merawat puluhan orang yang tampaknya tidak sadarkan diri.
Vaksin AstraZeneca aman
Tidak ada bukti yang menghubungkan antara korban yang tewas di gang Itaewon dengan pemberian vaksin AstraZeneca.
Diwartakan Harian Kompas, 30 Maret 2021, Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Hindra Irawan Satari memastikan bahwa vaksin AstraZeneca aman dan efek samping yang terjadi tergolong ringan.
“Hampir semua laporan adanya KIPI sudah sembuh. Kami pun sudah merekomendasikan bahwa vaksin (AstraZeneca) ini bisa diteruskan dalam program imunisasi nasional, termasuk di Sulawesi Utara. Meski begitu, kajian yang lebih dalam akan tetap dilakukan secara berkala,” kata Hindra.
Vaksin AstraZeneca pun sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM).
Kesimpulan
Penyebab tewasnya ratusan orang di Itaewon tidak ada kaitannya dengan vaksin Covid-19. Banyaknya korban tewas karena Mereka saling berdesakan di sebuah gang sempit, jatuh, dan saling injak-menginjak.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://www.merdeka.com/dunia/kronologi-tragedi-halloween-itaewon-korsel-tewaskan-149-orang.htmlhttps://www.kominfo.go.id/content/detail/45359/hoaks-korban-di-festival-halloween-itaewon-meninggal-akibat-vaksin-astrazeneca/0/laporan_isu_hoaks (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaRatusan kertas berisi pesan duka dan penghormatan untuk para korban menghiasi lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaBeredar klaim bahwa kematian Victoria disebabkan oleh vaksin Covid-19.
Baca SelengkapnyaBeredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaHebohnya kasus TTS berawal dari gugatan yang dilayangkan Jamie Scott ke Pengadilan Tinggi Inggris.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHengky menyebut, temuan polisi, korban memiliki latar belakang berbeda-beda. Mulai dari pedagang, guru, hingga lulusan S2.
Baca Selengkapnya