Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

CEK FAKTA: Hoaks Vaksin Booster Covid-19 Menyebabkan HIV

CEK FAKTA: Hoaks Vaksin Booster Covid-19 Menyebabkan HIV vaksin Covid-19 di Tangerang. ©Liputan6.com/Angga Yuniar

Merdeka.com - Beredar unggahan di media sosial yang menampilkan narasi diklaim pendapat ahli virologi. Sosok itu disebut sebagai pemenang Nobel bidang Kedokteran dan Fisiologi 2008, Dr Luc Montagnier. Narasi yang disampaikan menyarankan orang yang vaksin dosis ke3 atau booster Covid-19 agar segera melakukan test HIV. Narasi juga menyebutkan bahwa vaksin Covid-19 mengandung spike protein yang menyebabkan HIV.

"Penting untuk kalian ketahui, bhwa peraih nobel bidang bidang virologi Dr. Luc Montgaire bepesan: “bagi anda yang telah menyelesaikan vaksin dosis ke 3 segera lakukan test HIV”. dari hasil study laboratorium, bhw vaksin covid megandung spike protein yg menyebabkan HIV," narasinya.

Penelusuran

Berdasarkan penelusuran, terkait ahli virus Prancis Dr Luc Montagnier menyarankan orang yang telah menerima dosis ketiga vaksin Covid-19 harus diuji HIV adalah salah. Dilansir dari Reuters, tidak ada kemungkinan bahwa vaksin Covid-19 yang digunakan dapat menyebabkan HIV, AIDS.

“Tidak ada mekanisme yang masuk akal di mana vaksin Covid-19 (atau memang, vaksin apa pun) dapat menyebabkan HIV atau AIDS,” kata Dr Bnar Talabani MBE, dokter dan peneliti yang berbasis di Cardiff.

Dr Talabani menambahkan tidak ada bukti untuk mendukung klaim tersebut. Vaksin telah terbukti aman dalam hampir 10 miliar dosis yang diberikan di seluruh dunia, hingga saat ini.

“Vaksin, termasuk vaksin Covid-19 tidak dapat menyebabkan AIDS/HIV atau membuat kita lebih rentan tertular virus ini atau virus lainnya.”

Amesh Adalja, sarjana senior di Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins juga mengatakan tidak ada vaksin Covid-19 atau dosis booster yang tersedia secara komersial yang mengandung komponen HIV.

"Tidak ada vaksin yang tersedia secara komersial menghasilkan reaktivitas silang dengan tes HIV sehingga tidak ada dasar untuk berpikir bahwa vaksinasi Covid-19 atau vaksinasi booster menginduksi tes HIV positif palsu.” kaata Adalja menambahkan.

Kesimpulan

Klaim ahli virus Prancis Dr Luc Montagnier menyarankan orang yang telah menerima dosis ketiga vaksin Covid-19 harus diuji HIV adalah salah. Faktanya vaksin, termasuk vaksin Covid-19 tidak dapat menyebabkan AIDS/HIV.

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Referensi

https://www.reuters.com/article/factcheck-boosters-hiv-idUSL1N2UM1Q0https://covid19.go.id/artikel/2022/02/28/salah-anjuran-ahli-virologi-agar-penerima-vaksin-dosis-ketiga-tes-hiv-karena-vaksin-covid-menyebabkan-hiv (mdk/lia)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya

Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Virus Mpox Disebabkan karena Efek Samping Vaksin Covid-19
CEK FAKTA: Hoaks Virus Mpox Disebabkan karena Efek Samping Vaksin Covid-19

Beredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM

Pemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.

Baca Selengkapnya
Viral Vaksin HPV Bikin Mandul, Ini Penjelasan Kemenkes
Viral Vaksin HPV Bikin Mandul, Ini Penjelasan Kemenkes

Viral di media sosial vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa memicu kemandulan.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Imbauan Pakai Masker Akibat Muncul Virus Amoeba
CEK FAKTA: Hoaks Imbauan Pakai Masker Akibat Muncul Virus Amoeba

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.

Baca Selengkapnya
Munculnya Mpox Bukan Terjadi Akibat Vaksin Covid-19
Munculnya Mpox Bukan Terjadi Akibat Vaksin Covid-19

Munculnya kasus Mpox bukan disebabkan oleh adanya vaksinasi Covid-19 seperti sejumlah hoax yang beredar.

Baca Selengkapnya
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia

Jamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p

Baca Selengkapnya
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Picu Kasus TTS, Begini Penjelasan Ilmiahnya
Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Picu Kasus TTS, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya
Benarkah Nyamuk Wolbachia Bisa Sebarkan Radang Otak? Ini Faktanya!
Benarkah Nyamuk Wolbachia Bisa Sebarkan Radang Otak? Ini Faktanya!

Benarkah Nyamuk Wolbachia Bisa Sebarkan Radang Otak? Ini Faktanya!

Baca Selengkapnya
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi

Hinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.

Baca Selengkapnya