CEK FAKTA: Hoaks Vaksin Pfizer Sebabkan Virus Ensefalitis
Merdeka.com - Beredar narasi di media sosial yang menyebutkan jika efek samping dari vaksin Covid-19 Pfizer menyebabkan ensefalitis atau peradangan otak.
"Ensefalitis adalah 'radang otak'. Japanese Encephalitis adalah jenis ensefalitis yang diduga disebabkan oleh virus, belum diisolasi. Ensefalitis terdaftar lebih dari 30 kali sebagai efek samping vaksin Pfizer," narasi yang beredar.
Penelusuran
-
Kenapa mpox bukan efek samping vaksin COVID-19? Jadi, penyakit Mpox ini tidak dapat dikatakan karena efek samping dari vaksin COVID-19. Itu tidak ada hubungannya,' tegas Syahril.
-
Apa jenis vaksin cacar api? Ada dua jenis utama vaksin cacar api yang digunakan untuk mencegah herpes zoster, yaitu vaksin Zostavax dan vaksin Shingrix.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Bagaimana vaksin cacar api bekerja? Zostavax adalah vaksin cacar api generasi pertama yang telah digunakan sejak 2006. Vaksin ini menggunakan virus varicella-zoster yang dilemahkan untuk merangsang respons kekebalan tubuh terhadap virus tersebut.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Siapa yang menyatakan bahwa mpox bukan efek samping vaksin? Juru bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril, menjelaskan bahwa mpox dan Covid-19 merupakan dua penyakit yang berbeda.
Hasil penelusuran melansir dari Reuters, efek samping dari vaksin Covid-19 Pfizer menyebabkan ensefalitis atau peradangan otak adalah klaim yang salah.
Departemen Kesehatan Australia, Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) semuanya menggambarkan ensefalitis Jepang sebagai penyakit yang ditularkan oleh nyamuk. Bukan karena vaksin.
Direktur Pusat Ensefalitis Johns Hopkins dan juga profesor neurologi, Dr. Arun Venkatesan, mengatakan tidak ada hubungan vaksinasi Covid-19 dengan wabah ensefalitis.
"Wabah ini disebabkan oleh virus dan itu adalah virus yang berbeda dengan Covid, tidak terkait dengan vaksin sama sekali," katanya kepada Reuters.
Dia juga menegaskan bahwa JEV disebarkan oleh nyamuk. "Nyamuk yang mengambil darah dari babi yang terinfeksi sangat mungkin untuk kemudian memiliki virus itu dan membawa virus, dan dapat menginfeksi hewan atau manusia lain," katanya.
Kesimpulan
Vaksin Covid-19 Pfizer menyebabkan ensefalitis atau peradangan otak adalah klaim yang salah. Tidak ada hubungan vaksinasi Covid-19 dengan wabah ensefalitis. Ensefalitis adalah penyakit ditularkan oleh nyamuk. Tidak terkait dengan vaksin sama sekali.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://www.reuters.com/article/factcheck-encephalitis-vaccines/fact-check-japanese-encephalitis-virus-spread-by-mosquitoes-not-covid-19-vaccines-idUSL2N2VO0TI (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaBenarkah Nyamuk Wolbachia Bisa Sebarkan Radang Otak? Ini Faktanya!
Baca SelengkapnyaKasus radang otak Japanese Encephalitis disebut-sebut meningkat di tengah penebaran nyamuk mengandung bakteri wolbachia.
Baca SelengkapnyaEnsefalitis dapat membuat perubahan pada sistem saraf anak sehingga bisa membuat mereka mengalami kebingungan, perubahan kewaspadaan, dan kejang.
Baca SelengkapnyaMenurut Nadia, hasil penelitian menunjukkan bakteri wolbachia tidak menginfeksi manusia atau vertebrata lain.
Baca SelengkapnyaPenyakit yang disebabkan oleh nyamuk ini bisa menyebabkan radang otak yang berakibat fatal, bahkan hingga kematian.
Baca SelengkapnyaPenularan HIV melalui gigitan nyamuk tidak mungkin terjadi karena beberapa alasan.
Baca SelengkapnyaPeneliti menegaskan, nyamuk wolbachia tidak berubah menjadi bionik atau transgenik.
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaBukan hanya demam dan malaria, masih ada banyak penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk. Jangan pernah anggap sepele gejalanya.
Baca SelengkapnyaNyamuk mengandung bakteri wolbachia mulai disebar ke lima kota di Indonesia.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca Selengkapnya