Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

CEK FAKTA: Hoaks, Varian Delta Muncul Disebabkan Vaksin Covid-19

CEK FAKTA: Hoaks, Varian Delta Muncul Disebabkan Vaksin Covid-19 Antusiasme lansia ikuti vaksinasi Covid-19. ©Liputan6.com/Angga Yuniar

Merdeka.com - Beredar informasi mengklaim kemunculan varian Delta disebabkan oleh vaksin Covid-19. Bukan dikarenakan virus.

Informasi yang sama turut menyarankan masyarakat untuk tidak vaksin karena berbahaya dan dapat menularkan virus corona varian Delta atau penyakit lain kepada orang yang tidak divaksinasi.

hoaks varian delta muncul disebabkan vaksin covid 19Kominfo

Penelusuran

Hasil penelusuran merdeka.com mengutip situs Kominfo, informasi tersebut tidak benar alias hoaks. Faktanya vaksin Covid-19 tidak mengandung virus hidup, justru vaksin diberikan untuk membentuk antibodi atau kekebalan terhadap virus, termasuk terhadap varian Delta.

Hal ini juga disampaikan oleh Spesialis penyakit menular dan peneliti vaksin di Fakultas Kedokteran Universitas Maryland, Amerika Serikat, Dr Matthew Laurens mengatakan, bahwa tidak ada vaksin Covid-19 dengan izin penggunaan darurat di mana pun mengandung virus SARS-CoV-2 yang hidup dan dapat menulari orang lain, penularan terjadi karena virus corona masuk ke dalam tubuh seseorang lewat.

Dilansir dari merdeka.com, virus corona varian Delta pertama kali diidentifikasi di India, Delta adalah salah satu dari beberapa "varian yang menjadi perhatian," atau masuk golongan “varian of concern” seperti yang ditetapkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) dan WHO. Varian ini menyebar dengan cepat melalui India dan Inggris.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan varian Delta virus corona kini sudah menyebar ke 85 negara dan menjadi perhatian serius. Varian ini diketahui lebih mudah menular dan bisa mengurangi efektivitas vaksin. Varian delta menjadi penyebab melonjaknya lagi kasus Covid-19 di sejumlah negara yang tadinya sudah mengalami penurunan kasus.

Beberapa vaksin mengklaim mampu melawan varian Delta, di antaranya; Vaksin Covid-19 buatan Rusia, Sputnik V diklaim 90 persen efektif melawan virus corona varian Delta yang sangat menular. Hal ini disampaikan pengembang vaksin Sputnik V, Gamaleya Institute pada Selasa.

Vaksin Sputnik V, yang secara aktifi dipasarkan Rusia di luar negeri, sebelumnya ditemukan oleh para peneliti hampir 92 persen efektif melawan varian asli virus corona penyebab Covid-19.

Wakil Direktur Gamaleya Institute Moskow, Denis Logunov, menyampaikan tingkat kemanjuran vaksin ini melawan varian Delta dihitung berdasarkan rekam medis digital dan vaksin, seperti dilaporkan kantor berita RIA, dikutip dari Reuters, Rabu (30/6).

Dilansir dari Liputan6.com Ada juga vaksin Johnson & Johnson mengumumkan bahwa vaksin buatan mereka ampuh melawan varian Delta yang menular. Selain itu, data menunjukan vaksin mereka bisa bertahan hingga delapan bulan.

"Studi-studi yang diumumkan hari ini memperkuat kemampuan vaksin COVID-19 Johnson & Johnson untuk menolong membantu melindungi kesehatan masyarakat secara global," ujar Paul Stoffels, ice Chairman of the Executive Committee and Chief Scientific Officer di Johnson & Johnson dalam pernyataan resmi perusahaan, Kamis (1/7).

Hasil studi ENSEMBLE Fase 3 ini diserahkan kepada server open-access bioRxiv untuk ilmu biologi. Pada studi ENSEMBLE, satu dosis vaksin Johnson & Johnson ampuh 85 persen mencegah perawatan di rumah sakit dan kematian.

Stoffels juga berkata studi ini menambah data klinis yang mendukung kemampuan vaksin J&J dalam melawan berbagai variant of concern dari COVID-19.

Studi J&J juga menunjukan bahwa vaksin mereka juga punya keampuhan tinggi terhadap varian COVID-19 lainnya seperti Beta (B.1.351) di Afrika Selatan, serta varian Gamma (P.1), Alpha (B.1.1.7), Epsilon (B.1.429), dan Kappa (B.1.617.1)

Kesimpulan

Klaim kemunculan Covid-19 varian Delta disebabkan vaksin Covid-19 adalah tidak benar. Faktanya vaksin diberikan untuk membentuk antibodi terhadap virus, termasuk terhadap varian Delta.

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Referensi

https://www.kominfo.go.id/content/detail/35407/hoaks-corona-varian-delta-disebabkan-oleh-vaksin-covid-19/0/laporan_isu_hoakshttps://kumparan.com/kumparannews/hoaxbuster-klaim-corona-varian-delta-disebabkan-oleh-vaksin-covid-19-1w2iscfOf09/fullhttps://www.merdeka.com/dunia/vaksin-covid-19-sputnik-v-buatan-rusia-diklaim-90-persen-efektif-lawan-varian-delta.htmlhttps://www.liputan6.com/global/read/4596958/studi-vaksin-johnson-amp-johnson-ampuh-lawan-varian-delta-covid-19 (mdk/lia)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
CEK FAKTA: Hoaks Virus Mpox Disebabkan karena Efek Samping Vaksin Covid-19
CEK FAKTA: Hoaks Virus Mpox Disebabkan karena Efek Samping Vaksin Covid-19

Beredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya

Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun

Baca Selengkapnya
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
Viral Vaksin HPV Bikin Mandul, Ini Penjelasan Kemenkes
Viral Vaksin HPV Bikin Mandul, Ini Penjelasan Kemenkes

Viral di media sosial vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa memicu kemandulan.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Picu Kasus TTS, Begini Penjelasan Ilmiahnya
Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Picu Kasus TTS, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM

Pemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.

Baca Selengkapnya
Viral Bill Gates Sebarkan Nyamuk untuk Membentuk Genetik LGBT, Ini Faktanya
Viral Bill Gates Sebarkan Nyamuk untuk Membentuk Genetik LGBT, Ini Faktanya

Baru-baru ini berembus kabar bahwa nyamuk Bill Gates atau Wolbachia yang akan disebarkan di Indonesia dapat membentuk genetik LGBT.

Baca Selengkapnya
Gejala Covid Pirola yang Wajib Dikenali, Varian Baru Corona yang Tengah Berkembang
Gejala Covid Pirola yang Wajib Dikenali, Varian Baru Corona yang Tengah Berkembang

Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
Punya Efek Samping Berbahaya, AstraZeneca Tarik Peredaran Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia
Punya Efek Samping Berbahaya, AstraZeneca Tarik Peredaran Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia

Badan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.

Baca Selengkapnya
Mitos dan Fakta Seputar Hepatitis yang Sering Bikin Salah Kaprah, Kamu Wajib Tahu!
Mitos dan Fakta Seputar Hepatitis yang Sering Bikin Salah Kaprah, Kamu Wajib Tahu!

Hepatitis adalah salah satu penyakit yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat, tapi sayangnya, masih banyak kesalahpahaman & mitos yang berkembang tentang ini.

Baca Selengkapnya
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus

Penemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.

Baca Selengkapnya