CEK FAKTA: Hoaks Video Menteri Risma Berjoget dan Melupakan Kematian 6 Anggota FPI
Merdeka.com - Video Menteri Sosial Tri Rismaharini saat menari bersama Menkopolhukan Mahfud MD dan Mendagri Tito Karnavian beredar di media sosial. Video tersebut dikaitkan dengan kematian enam orang anggota FPI beberapa waktu lalu.
Facebook"Mereka lp akn kematian 6 orng.. Mrk melupakan semua itu.. Mrk asyik bersukaria.. Dia lp Di setiap pelosok dr sabang sampai merauke, bnyk yg kelaparan.. Ampunilah pemimpin kami ya allah dan jgn lah kau hukum kami atas kesalahan kami yg tdk bisa memilih pemimpin yg amanah,,, aamiin"
Penelusuran
-
Siapa yang merekam video viral itu? "Saya baru pertama kali mengantar ke sini, dipukul loh kepala saya, salah saya apa coba?" terdengar suara lainnya pada video amatir tersebut diduga kurir.
-
Kenapa Risma dipuji? Senyum Risma semakin merekah ketika berfoto bersama temannya saat bertemu di acara resepsi. 5 Gayanya pun masih sangat modis, bukan? Kecantikannya selalu membuat Risma mendapatkan pujian
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Bagaimana cara Risma mundur? 'Sampai dengan saat ini, Ibu Risma belum menyerahkan surat pengunduran diri sebagai Menteri Sosial,' ujar Ari.Sebelumnya, Bakal calon gubernur Jatim Tri Rismaharini atau Risma segera mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Sosial (Mensos), usai mendaftar Pilkada Jatim ke KPU.
Menurut penelusuran merdeka.com, video Menteri Risma saat menari tidak ada kaitannya dengan meninggalnya enam orang anggota FPI. Dalam artikel antaranews.com berjudul "Mendagri nyanyi "Gemu Famire", Risma berjoget Maumere" pada 31 Januari 2020, dijelaskan bahwa video itu diambil pada Januari 2020, atau sebelum kejadian meninggalnya enam anggota FPI.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma berjoget Maumere diiringi nyanyian lagu berjudul "Gemu Famire" oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di sela Rapat Koordinasi Pemerintahan Provinsi Jawa Timur 2020 di Grand City Surabaya, Jumat.
"Saya tidak bisa sebenarnya, tapi lihat Pak Tito bernyanyi jadi joget sekalian tadi," ujar Risma yang ditemui usai berjoget.
Orang nomor satu di Pemkot Surabaya itu tak sendirian, tapi sesekali ikut berjoget beberapa anak buahnya, seperti Kadiskominfo M Fikser, Kepala Bappeko Ery Cahyadi, termasuk Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwiyono.
Risma yang berjoget tepat di jalan akses dari dan menuju pintu keluar ruangan sempat kaget saat Menkopolhukam Mahfud MD melintas.
Bahkan, Mahfud MD yang dikawal secara ketat pun secara spontan menarik tangan Risma dan ikut berjoget meski hanya sekitar lima detik.
"Waduh, saya ndak tahu ada Pak Mahfud," ucapnya sembari tertawa lepas.
Sementara itu, Mendagri menyanyikan lagu asal Nusa Tenggara Timur (NTT) tersebut usai rakor sekaligus penyerahan Anjungan Dukcapil Mandiri kepada perwakilan kabupaten/kota di Jatim.
Di atas panggung, mantan Kapolri tersebut bernyanyi diiringi sejumlah polwan berseragam maupun berpakaian bebas yang juga berjoget Maumere.
Lagu "Gemu Famire" ciptaan Frans Cornelis Dian Bunda alias Nyong Franco tersebut memang sudah menjadi ikon populer dan mengiringi sejumlah aktivitas massal
Kemudian dalam artikel merdeka.com berjudul "Ini Identitas 6 Laskar FPI yang Tewas Saat Bentrok dengan Polisi di Tol Cikampek" pada 8 Desember 2020, dijelaskan bahwa kematian enam anggota FPI diketahui pada 7 Desember dini hari.
Polisi menembak mati enam orang yang melakukan pengawalan terhadap pimpinan FPI Muhammad Rizieq Syihab. Polisi menyebut penembakan dilakukan setelah polisi diserang saat melakukan penyelidikan pengerahan massa saat pemeriksaan Rizieq terkait kasus kerumunan di Petamburan.
Insiden penembakan itu terjadi sekitar Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50 pada Senin (7/12) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB. Enam jenazah pengikut Rizieq itu kini disimpan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman mengungkap identitas enam anggota FPI yang tewas ditembak polisi tersebut. Menurut Munarman, identitas korban itu adalah Fais, Ambon, Andi, Reza, Lutfi dan Khadafi.
"Semuanya adalah anggota Laskar dari Laskar DKI. Usianya masih kroscek dengan keluarga," kata Munarman saat konferensi pers, Senin (7/12).
Kesimpulan
Video Menteri Risma sedang menari bersama Menkopolhukam Mahfud MD dan Mendagri Tito Karnavian untuk melupakan kematian enam anggota FPI adalah hoaks. Video tersebut diambil sebelum terjadi penembakan hingga menewaskan enam anggota FPI.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies Baswedan menyinggung tragedi KM50 kepada capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dalam debat Capres perdana.
Baca SelengkapnyaTNI turun tangan usut kasus kematian Vina Cirebon? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaDalam video berisi gabungan dari berbagai macam video yang ditambah dengan narasi dari bahwa Jokowi dan Kapolri
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan
Baca SelengkapnyaNarasi yang beredar bahwa Panji Gumilang telah dihukum mati di Nusa Kambangan.
Baca SelengkapnyaStafsus Jokowi Buka Suara Soal Beredar Dokumen Hoaks Reshuffle Semua Menteri PDIP
Baca SelengkapnyaJulius menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan, video tersebut diunggah oleh akun Snack Video @yusufcreator204.
Baca SelengkapnyaBeredar video dengan klaim Jokowi dipolisikan Anies Baswedan dan Ketum Partai NasDem Surya Paloh
Baca SelengkapnyaOrganisasi Papua Merdeka (OPM) lewat akun Twitter (X) @Revolutions1977 menyebarkan kabar korban penembakan merupakan Anggota TNI Serka Rusli
Baca SelengkapnyaSimak penelusuran soal Menteri Basuki diklaim mundur dari kabinet
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan
Baca SelengkapnyaKapolres menyebut video itu untuk menjatuhkan institusi Polri dan memecah belah TNI-Polri.
Baca Selengkapnya