CEK FAKTA: Hoaks Video Pengangkatan Dahak Pada Pasien Covid-19

Merdeka.com - Sebuah video yang diklaim pengangkatan dahak di paru-paru akibat Covid-19 beredar di media sosial Facebook hingga Youtube. Salah satunya akun Facebook Novi Mamsfejali. Dalam video tersebut, terlihat seorang pasien sedang dalam perawatan medis dan menggunakan ventilator.

"Begini cara pertolongan Emergency Covid 19 .. pasang Ventilator + jalan terakhir suction utk mengangkat dahak/lendir di paru2, kalo semua gagal, *Good Bye* jangan main~main, lebih baik *Stay at Home*"

Penelusuran

Menurut penelusuran merdeka.com, video tersebut adalah tidak benar. Dalam artikel Liputan6 berjudul "Cek Fakta: Video Ini Bukan Prosedur Pengangkatan Dahak Pasien COVID-19 dengan Ventilator" pada 2 Mei 2020, dijelaskan bahwa video tersebut merupakan tindakan bedah membuat lubang pada saluran udara untuk menangani pasien gagal napas.

Liputan6 melakukan penelusuran dengan menyelidiki tangkapan layar video untuk dijadikan bahan penelusuran menggunakan Google Reverse Image.

Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "事實釐清】網傳影片宣稱「這部影片，是染新冠病患所進行安装呼吸器...， 看這過程感覺極度痛苦難受啊！」？" dimuat situs tfc-taiwan.org.tw, pada 23 April 2020.

Dalam artikel tersebut, konsultan pusat konsultasi penyakit dada Dr. Su Yifeng mengatakan, kegiatan dalam video tersebut merupakan tindakan bedah membuat lubang pada saluran udara untuk menangani pasien gagal napas.

Operasi membuat saluran udara tidak dilakukan pada pasien virus corona baru.

Direktur Konsultan Pusat verifikasi Departemen Mikrobiologi dan Penyakit Menular, Universitas Kedokteran Tiongkok Profesor Lu Minji menjelaskan, dalam video tersebut dokter menyayat leher pasien dengan membuat lubang untuk memperluas saluran napas sehingga mempermudah pernapasan. Namun bukan untuk menangani pasien virus corona baru atau COVID-19.

Kesimpulan

Video yang diklaim sebagai pengangkatan dahak di paru-paru dengan menggunakan ventilator pada pasien Covid-19 adalah tidak benar. Video tersebut merupakan tindakan bedah membuat lubang pada saluran udara untuk menangani pasien gagal napas, dan bukan pasien Covid-19. (mdk/noe)