Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

CEK FAKTA: Hoaks Virus dalam Vaksin Masih Hidup Meski Sudah Dilemahkan

CEK FAKTA: Hoaks Virus dalam Vaksin Masih Hidup Meski Sudah Dilemahkan Tenaga Kesehatan Jalani Vaksinasi Covid-19. ©2021 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Informasi virus Covid-19 masih bisa hidup di dalam vaksin beredar di media sosial. Informasi itu menyebutkan bahwa virus berbentuk kristal dan bisa hidup kembali meski sudah dilemahkan.

hoaks virus dalam vaksin masih bisa hidup meski sudah dilemahkanistimewa

"iya bener dilemahkan. virus itu bisa jadi makhluk hidup dan benda mati berbentuk kristal yg sewaktu-waktu bisa hidup lagi.

kenapa dia masih kena padahal udah vaksin ya karena efikasi sinovac 65,(sekian)%. masih ada kemungkinan sekitar 35% kena covid."

Penelusuran

Menurut penelusuran merdeka.com, informasi tersebut adalah hoaks. Dalam artikel antaranews.com berjudul "Cek fakta: Virus dapat hidup lagi dalam vaksin Sinovac?" pada 26 Januari 2021, dijelaskan bahwa virus dalam vaksin sudah dilemahkan dan tidak akan menginfeksi.

Merujuk pada situs Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI), terdapat empat tipe vaksin COVID-19 dari aspek pengembangannya, yaitu vaksin dari sumber virus (inaktif/dimatikan dan dilemahkan), vaksin asam nukleat (termasuk RNA atau DNA), berbasis protein (subunit dan partikel mirip virus), dan viral vektor (replikasi dan nonreplikasi).

Pada halaman penjelasan tentang tipe vaksin berasal dari sumber virus, vaksin dari virus inaktif atau mati berisi virus yang materi genetiknya sudah dihancurkan dengan panas, kimiawi, atau radiasi sehingga virus itu tidak dapat menginfeksi sel dan mereplikasi diri. Namun, virus inaktif itu masih dapat memicu sebuah respon kekebalan tubuh.

Berbeda dengan virus yang dilemahkan (live attenuated), vaksin dari virus inaktif lebih aman dan stabil. Tipe vaksin dari virus inaktif itu hanya dapat menstimulasi respon yang dimediasi oleh antibodi.

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China (CCDC) Gao Fu, dalam berita ANTARA, menyatakan China memilih metode pengembangan vaksin dengan tipe inaktif karena telah memulai penelitian sejak Januari.

Gao Fu menyatakan vaksin inaktif dikembangkan dengan cara membunuh partikel virus agar terbentuk sistem kekebalan tubuh tanpa ada respons yang serius. Sedangkan mRNA memicu tubuh membentuk protein yang cukup sehingga tercipta sistem kekebalan yang mampu menyerang virus.

Kesimpulan

Informasi virus dalam vaksin masih hidup meski sudah dilemahkan adalah hoaks. Virus-virus yang dimasukkan ke dalam vaksin sudah dilemahkan dan dihancurkan genetiknya dengan panas, kimiawi atau radiasi,sehingga virus itu tidak dapat menginfeksi sel dan mereplikasi diri.

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bentuk Virus, Ukuran, dan Komposisi Kimiawinya yang Menarik Dipelajari
Bentuk Virus, Ukuran, dan Komposisi Kimiawinya yang Menarik Dipelajari

Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat.

Baca Selengkapnya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya

Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Hidupkan Lagi Virus 'Zombie' yang Terkubur di Es Selama 50.000 Tahun, Bisakah Tulari Manusia?
Ilmuwan Hidupkan Lagi Virus 'Zombie' yang Terkubur di Es Selama 50.000 Tahun, Bisakah Tulari Manusia?

berhasil menghidupkan kembali virus prasejarah berusia 48.500 tahun yang terperangkap dalam permafrost (lapisan tanah beku) di Siberia.

Baca Selengkapnya
Ciri-Ciri Virus dan Bentuknya, Berikut Penjelasannya
Ciri-Ciri Virus dan Bentuknya, Berikut Penjelasannya

Pemahaman mengenai ciri-ciri dan bentuk virus menjadi kunci penting dalam mengungkap misteri tentang bagaimana virus itu sebenarnya.

Baca Selengkapnya
Temuan 'Virus Zombie' Usia Ratusan Ribu Tahun di Balik Jernihnya Air Es Abadi Gletser Jadi Tren TikToker Buat Diminum
Temuan 'Virus Zombie' Usia Ratusan Ribu Tahun di Balik Jernihnya Air Es Abadi Gletser Jadi Tren TikToker Buat Diminum

Bahaya minum air lelehan gletser yang kini tengah jadi tren di kalangan konten kreator luar negeri.

Baca Selengkapnya
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Imbauan Pakai Masker Akibat Muncul Virus Amoeba
CEK FAKTA: Hoaks Imbauan Pakai Masker Akibat Muncul Virus Amoeba

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.

Baca Selengkapnya
Macam-macam Virus dan Penyakitnya bagi Tubuh Manusia, dari Ringan sampai Mematikan
Macam-macam Virus dan Penyakitnya bagi Tubuh Manusia, dari Ringan sampai Mematikan

Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus memiliki ukuran yang sangat kecil, yang hanya sampai 200 mikron.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM

Pemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.

Baca Selengkapnya
Apa Benar Filter Rokok Mengandung Darah Babi? Cek Faktanya
Apa Benar Filter Rokok Mengandung Darah Babi? Cek Faktanya

Benarkah filter rokok mengandung darah babi? Simak penelusurannya

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Heboh Ikan Mati di Tuban, Gara-Gara Terkontaminasi Limbah Nuklir?
CEK FAKTA: Heboh Ikan Mati di Tuban, Gara-Gara Terkontaminasi Limbah Nuklir?

Nelayan penangkap ikan, Sutrisno, menceritakan kronologi saat proses penangkapan ikan tersebut.

Baca Selengkapnya
Bakteri vs Virus, Lebih Mematikan yang Mana?
Bakteri vs Virus, Lebih Mematikan yang Mana?

Meskipun hampir sama, namun bakteri dan virus ternyata memiliki beberapa perbedaan.

Baca Selengkapnya