CEK FAKTA: Hoaks WHO Akui Covid Seperti Flu Biasa & Ribuan Orang Tewas Karena Vaksin
Merdeka.com - Beredar unggahan di media sosial bahwa WHO akui virus Covid-19 sama dengan flu biasa. Informasi itu juga mengklaim 500.000 orang di Amerika Serikat meninggal dunia karena menerima vaksin Covid-19.
"INNALILLAHI....!! WHO MENGAKUI VIRUS COVID SAMA SEPERTI FLU BIASA, 500.000 ORANG AMERIKA MATI KARENA DIVAKSIN."
Penelusuran
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Kenapa flu bisa mematikan? Meskipun bagi banyak orang, influenza adalah penyakit ringan yang dapat sembuh dengan sendirinya, influenza dapat mematikan, terutama bagi populasi yang rentan seperti orang tua, anak kecil, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Pada kasus yang parah, flu dapat menyebabkan pneumonia atau komplikasi lain yang dapat berakibat fatal.
-
Apa saja gejala flu? Gejala umum seperti demam, menggigil, dan nyeri tubuh biasanya muncul secara tiba-tiba, mencapai puncaknya dalam 2 hingga 4 hari pertama, dan kemudian secara perlahan mereda.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Siapa yang menyatakan bahwa mpox bukan efek samping vaksin? Juru bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril, menjelaskan bahwa mpox dan Covid-19 merupakan dua penyakit yang berbeda.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Dilansir dari laporan hoaks situs covid19.go.id tidak ditemukan artikel atau pernyataan resmi dari WHO yang menyatakan lembaga itu mengakui Covid-19 sama seperti flu biasa.
Covid-19 dan flu biasa sama-sama disebabkan oleh adanya virus. Tapi, keduanya memiliki perbedaan, yaitu COVID-19 disebabkan oleh SARS-CoV-2 dan flu biasa disebabkan oleh rhinovirus.
Sedangkan klaim 500.000 orang di AS meninggal dunia karena divaksinasi berasal dari sumber yang terbukti memiliki riwayat menyebarkan informasi palsu.
Studi terbaru yang dipublikasikan CDC pada Jumat, 22 Oktober 2021 justru menemukan bahwa tidak ada peningkatan risiko kematian pada penerima vaksin Covid-19.
Kesimpulan
Klaim WHO akui Covid-19 sama dengan flu biasa dan 500 ribu orang di AS meninggal karena vaksin adalah tidak benar. Faktanya, vaksin menjadi bisa mencegah kematian yang disebabkan virus Covid-19.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://covid19.go.id/p/hoax-buster/who-akui-covid-19-sama-dengan-flu-biasa-dan-500000-orang-di-tewas-karena-vaksin (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaBeredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaBeredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPenyakit Pernapasan Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan
Baca SelengkapnyaAdapun beberapa atlet terkenal telah dinyatakan positif COVID-19 di Olimpiade Paris 2024.
Baca SelengkapnyaLima orang meninggal akibat komplikasi penyakit “langka tapi serius” di Virginia, Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaMohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.
Baca Selengkapnya