CEK FAKTA: Kabar Hoaks Biarawati di Samarinda Meninggal karena Corona
Merdeka.com - Informasi adanya biarawati berinisial MR, yang menjadi pasien salah satu rumah sakit swasta dan meninggal akibat positif corona (Covid-19), bikin heboh warga Samarinda. Kabar itu dipastikan tidak benar. Dari hasil tes, pasien bersangkutan meninggal bukan karena terjangkit Covid-19.
Informasi itu beredar sejak Minggu (5/4) malam, sampai pagi ini tadi. Warga sempat dibuat resah kabar itu. Apalagi, rumah sakit swasta yang menjadi tempat perawatan biarawati itu cukup terkenal di Samarinda.
"Bahwa kabar beredar, ada dugaan salah satu biarawati M, dikabarkan menderita Covid-19, berita itu tidak benar," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Samarinda dr Osa Rafshodia dalam keterangan pers melalui video conference, Selasa (7/4).
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana wanita tersebut meninggal? Dua kerangka ini telah dipindahkan untuk uji laboratorium, bertujuan untuk memastikan bagaimana pasangan ini meninggal dan mengapa wajah wanita itu bolong.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
Osa menerangkan, dari riwayat perjalanan, memang biarawati M, usai dari Jakarta sebagai daerah terjangkit, dan menjadi tempat terjadinya penularan transmisi lokal.
Pasien itu kemudian melapor ke Call Center 112 Samarinda, dan dirawat di rumah sakit swasta hingga meninggal Minggu (5/4). Dinkes Samarinda melakukan rapid test.
"Hasil rapid test hasilnya negatif Covid-19. Kemudian swab kami kirim ke laboratorium PCR, hari Senin (6/4) hasilnya keluar dan hasilnya juga negatif. Dipastikan bahwa yang bersangkutan tidak menderita Covid-19," ujar Osa.
Ditanya lebih jauh, hasil pemeriksaan swab begitu cepat bisa diperoleh Dinkes Samarinda, Osa pun punya jawabannya. "Pemkot Samarinda meminta prioritas, sehingga hasil swab diketahui negatif," terang Osa.
Diketahui, meski pasien bersangkutan akhirnya diketahui meninggal dan proses pemakaman mengacu SOP Covid-19, Osa kembali memastikan yang bersangkutan bukan pasien Corona. "Pasien ODP dan PDP-pun, belum tentu Covid-19. Terbukti, di Kota Samarinda ada 9 hasil lab negatif Covid-19," demikian Osa. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyelidikan setelah video pengobatan ZN viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaZN mengaku tidak memberikan obat keras dalam jumlah banyak menggunakan suntikan ke tubuh pasiennya
Baca SelengkapnyaIa membenarkan jika dokter Lo Siauw Ging MARS saat ini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu (RSKI) Solo.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaTerbukti Langgar Administrasi, Bidan ZN Masih Berstatus Saksi Dugaan Malapraktik
Baca SelengkapnyaKejadian bermula saat istri MR sedang hamil tua mengalami konstraksi pada 14 September 2024. MR membawa istri ke sebuah klinik di kawasan Cilincing, Jakarta
Baca SelengkapnyaSetelah pengobatan pada bidan tak kunjung berhasil, kondisi korban makin parah hingga harus cuci darah.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaKorban tiba-tiba oleng lalu ambruk ke tanah. Korban pun meninggal dunia di lokasi kejadian
Baca SelengkapnyaSeorang pasien wanita, R (59), meninggal dunia diduga akibat malapraktik yang dilakukan Bidan ZN di Prabumulih, Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaRSUD Pirngadi Medan tak menampik dalam proses distribusi obat mengalami keterlambatan. Namun kini obat-obatan itu telah tiba di RSUD Dr.Pirngadi Medan.
Baca SelengkapnyaPengungkapan kasus dugaan malpraktik yang dilakukan bidan ZN terhadap pasien maag hingga meninggal di Prabumulih masih berlanjut
Baca Selengkapnya