CEK FAKTA: Kasus Penyerangan Usai Tarawih di Lombok, Bukan Masjid yang Diserang
Merdeka.com - Beredar informasi yang mengklaim telah terjadi penyerangan terhadap sejumlah orang di masjid setelah salat Tarawih yang terjadi di Lombok Tengah, pada 13 April 2021.
Dijelaskan juga akibat insiden penyerangan itu banyak warga yang mengalami luka-luka. Informasi ini juga disertakan link berita berjudul "Penyerangan Usai Tarawih di Praya Timur, Banyak Warga Luka Parah".
Berikut narasinya:
-
Kenapa TNI AD membantah klaim pelaku? Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Mengapa klaim gambar hoax ini keliru? Melansir dari reuters, The Economist tidak menerbitkan sampul yang menggambarkan Presiden AS Joe Biden bermain catur dengan Vladimir Putin, dengan judul yang memperingatkan tentang perang nuklir yang 'tak terelakkan' antara keduanya.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Kenapa video tersebut diklaim tidak benar? Sehingga secara keseluruhan isi dan narasi video tidak ada kaitannya dengan Anies yang ditetapkan sebagai tersangka terkait JIS.
-
Kenapa konflik agraria di Tanjung Morawa memicu kerusuhan? Namun pasca kemerdekaan Indonesia, Deli Planters Vereeniging kembali dan ingin mengusir para penduduk yang sudah lama merawat tanah yang tinggalkannya tersebut. Penduduk yang sebagian besar petani itu menolak dan terjadilah konflik besar-besaran.
-
Apa yang terjadi pada Masjid Batabuah? Sebuah masjid nampak berdiri sendiri di antara puing-puing bangunan lainnya. Masjid di Batabuah Sumbar Ini Tetap Berdiri Kokoh Meski Diterjang Banjir Bandang Lahar Dingin, Ini Potretnya
"Kita beralih dulu ke berita penyerang mesjid yg dilakukan oleh para bondon dobol yg kemungkinan endingnya akan dicap sebagai orang gila….!!!! Berita kita kita mulai dimana Insiden penyerangan usai salat tarawih terjadi di Dusun Mengkudu, Desa Landah, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah, Selasa malam, 13 April 2021…..!!! Beberapa korban dilarikan ke puskesmas karena mengalami luka sayatan akibat senjata tajam.Satu di antara beberapa korban adalah seorang perempuan. Dia mengalami luka di bagian tangan dan kaki…!!! Korban lainnya lebih parah, mengalami luka di bagian kepala dan sekujur tubuh. Korban dibawa warga ke puskesmas untuk perawatan…!! Penyerangan dilakukan oleh beberapa orang. Salah satu di antara adalah Kemban dobol bondon yang diduga bukan kali pertama meneror dan mengancam warga. Dia dan rekannya kabur se edan edannya saat warga berdatangan….!!! Nah kalian pasti sudah tau ending berita ini kan…!!!!? Pasti ending dari berita ini . Si pelaku akan dicap gangguan jiwa….!!!! Pan rezim dobol mah licik cuy….!!!!."
Penelusuran
Penelusuran dilakukan dengan mengunjungi link berita "Penyerangan Usai Tarawih di Praya Timur, Banyak Warga Luka Parah" yang diunggah koranntb.com. Dalam artikel itu sama sekali tidak menyebut lokasi penyerangan di masjid.
Berikut isi lengkap artikelnya:
Insiden penyerangan usai salat tarawih terjadi di Dusun Mengkudu, Desa Landah, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah, Selasa malam, 13 April 2021.
Beberapa korban dilarikan ke puskesmas karena mengalami luka sayatan akibat senjata tajam. Satu di antara beberapa korban adalah seorang perempuan. Dia mengalami luka di bagian tangan dan kaki.
Korban lainnya lebih parah, mengalami luka di bagian kepala dan sekujur tubuh. Korban dibawa warga ke puskesmas untuk perawatan.
Penyerangan dilakukan oleh beberapa orang. Salah satu di antara adalah Kemban yang diduga bukan kali pertama meneror dan mengancam warga. Dia dan rekannya kabur saat warga berdatangan.
Belum diketahui motif pelaku melakukan penyerangan. Polisi usai kejadian telah tiba di lokasi. Belum diketahui pasti berapa jumlah korban.
Seorang korban bernama Dedy AZ menuturkan aksi penyerangan dilakukan sekitar pukul 21.00 Wita usai warga salat tarawih.
“Seorang pria bernama Kemban mengendarai sepeda motor bolak balik di jalan antara rumah korban pertama dan kedua, sambil membawa senjata tajam, menantang dan merusak gerbang,” katanya.
Pemilik rumah keluar, pelaku langsung melakukan penyerangan. Hal yang sama dilakukan kepada beberapa warga lainnya. Akibatnya warga yang menjadi korban penyerangan itu mengalami luka-luka sobekan akibat tebasan senjata tajam para pelaku.
“Setelah melakukan aksinya dan warga lain berdatangan, para pelaku kemudian kabur meninggalkan lokasi,” ujarnya.
Sementara itu, dalam artikel berjudul "Kapolres Jelaskan Pemicu Bentrok Praya Timur" yang dimuat di situs koranntb.com pada 14 April 2021, Kapolres Lombok Tengah AKBP Esty Setyo Nugroho, menjelaskan bahwa bentrok tersebut dipicu masalah sengketa tanah antara keluarga. Permasalahan tersebut disebut cukup lama.
“Kejadian tadi malam itu bukan penyerangan atau perang kampung, ini murni masalah sengketa lahan karena kedua belah pihak masih ada hubungan keluarga,” kata Kapolres di Praya, Rabu, 14 April 2021.
Ia menjelaskan, salah satu pelaku inisial AW alias KH yang berada dari pihak selatan sebelum kejadian melakukan kebut-kebutan menggunakan sepeda motor sambil teriak-teriak, sehingga memancing pihak utara untuk keluar. Setelah pihak utara keluar ke jalan, pihak keluarga AW atau KH yang dari selatan merespon balik dan keluar sambil membawa senjata tajam dan melakukan pelemparan ke arah rumah pihak keluarga.
“Akibat kejadian itu, sekitar 10 orang dari pihak selatan maupun utara yang menjadi korban dan mengalami luka-luka ringan,” ujarnya.
Mengetahui peristiwa itu, personel dari Polres dan Polsek melakukan pengamanan di sekitar lokasi serta melakukan upaya penggalangan bersama tokoh masyarakat terhadap kedua belah pihak.
“Kita lakukan pendekatan bersama tokoh-tokoh terhadap kedua belah pihak, untuk mengantisipasi konflik yang berkelanjutan,” jelasnya.
Lanjut Kapolres, terkait perkara sengketa lahan yaitu laporan pengerusakan atau penggeregahan yang dilaporkan oleh salah satu pihak, Polres Lombok Tengah sendiri sudah melakukan proses terhadap laporan tersebut bahkan saat ini dalam proses penetapan tersangka.
“Karena masih ada hubungan keluarga, kita pernah beberapa kali melakukan upaya perdamaian antara keduanya, namun sampai saat ini belum ada titik temu,” kata Esty.
Kesimpulan
Klaim terjadinya penyerangan masjid usai salat tarawih di Lombok Tengah, adalah keliru. Faktanya, penyerangan tidak ada kaitannya dengan masjid. Menurut Kapolres Lombok Tengah AKBP Esty Setyo Nugroho, kejadian bentrok yang dipicu masalah sengketa tanah antara keluarga.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://koranntb.com/2021/04/14/penyerangan-usai-tarawih-di-praya-timur-banyak-warga-luka-parah/https://koranntb.com/2021/04/14/kapolres-jelaskan-pemicu-bentrok-praya-tengah/ (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lokasi yang dipakai oleh masyarakat untuk tidur tersebut bukanlah area suci untuk tempat salat, melainkan aula tempat pertemuan dan pelaksanaan kegiatan oleh pe
Baca SelengkapnyaPangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengungkapkan duduk perkara penyerangan Mapolres Jayawijaya.
Baca Selengkapnya“Innalilahi, Seorang Warga Tewas Terpanggang Kebakaran di Palangkaraya,”
Baca SelengkapnyaPolisi meminta warga yang menemukan kasus perjudian diharapkan lapor ke pihak berwajib untuk segera dilakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaWarga Kelurahan Tanah Periuk, Lubuklinggau, Sumatera Selatan, heboh lantaran toa masjid mereka ditembaki orang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaVideo gedung roboh itu diklaim akibat gempa yang menguncang Maroko pada Jumat (8/11).
Baca SelengkapnyaPascabentrokkan, tujuh pelaku berhasil ditangkap dengan masing-masing perannya.
Baca SelengkapnyaKejadian itu dipicu karena salah paham antara prajurit TNI dengan personel Polri.
Baca SelengkapnyaMasalah ini selesai usa mediasi dua belah pihak. Antara kedua ormas sepakat tidak melakukan aktivitas apapun di lahan tersebut sampai adanya putusan pengadilan.
Baca SelengkapnyaDisebut-sebut pelaku tindak keras dan intimidasi adalah masyarakat setempat dan juga ketua RT.
Baca SelengkapnyaTujuh pelaku bentrokan di Bitung, Sulawesi Utara, berhasil ditangkap.
Baca SelengkapnyaSatpol PP bersama tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) menyegel satu unit bangunan di Garut, Jawa Barat, Rabu (3/7).
Baca Selengkapnya