CEK FAKTA: Kemenkes Soal Larangan ke Luar Kota Karena Varian Baru Bukan dari Menkes
Merdeka.com - Beredar pesan berisi imbauan yang diklaim berasal dari Menteri Kesehatan agar tidak melakukan kegiatan kumpul-kumpul atau ke luar kota karena ada varian baru Covid-19 yang lebih bahaya.
Larangan untuk berkumpul dan ke luar kota ini berlaku selama 3 bulan ke depan. Berikut narasinya:
"Bu Ibu/Pak Bpk sabar dulu ya jngn dulu piknik/ tamasya, ada himbauan dari Menkes bahwa s/d 3 bln kedepan jngn mengadakan acara yg kumpul2/ keluar kota dsb karena ada varian baru virus C12, Mu dan Zeta ini virus kebal thd daya tahan tubuh, jadi kita diminta lebih hati2 dan waspada, virus jenis Mu ini sdh sampai ke Malaysia/ Asia Tenggara, semoga ngga sampai ke Indonesia. aamiin YRA."
-
Bagaimana Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan? Kemenkes berkomitmen untuk mengoptimalkan daftar patogen prioritas ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections).
-
Bagaimana Kemenkes ingin memastikan RS tetap memenuhi standar? Syahril bukan bermaksud agar rumah sakit mengurangi tempat tidur. Namun, tetap ikut aturan memenuhi kriteria KRIS demi kenyamanan pasien.'Kita berharap rumah sakit tidak melakukan pengurangan tempat tidur, karena rugi juga dia kalau mengurangi, cuma harus diatur tadi memenuhi KRIS,' ucapnya.
-
Apa tugas Kementerian Kesehatan? Tugasnya membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang kesehatan.
-
Aturan apa yang dicabut tentang masker? Pemerintah Indonesia akhirnya mencabut kebijakan wajib menggunakan masker bagi masyarakat di tempat umum. Kebijakan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor 1 Tahun 2023 tentang Protokol Kesehatan pada Masa Transisi Endemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
-
Kenapa Pemprov DKI meminta warga menjaga kebersihan? Warga diimbau menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar tempat tinggalnya.
Penelusuran
Dikutip dari Liputan6.com, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan pesan berantai itu tidak benar.
"Pesan berantai itu tidak benar. Pesan dari Menteri Kesehatan adalah kita tidak boleh terlena dengan keadaan yang sudah semakin membaik. Kita harus tetap menjaga protokol kesehatan," ujar dr. Nadia saat dihubungi Selasa (28/9/2021).
Menkes, kata Nadia juga mengingatkan mobilitas akan meningkat seiring dengan pelonggaran kegiatan masyarakat. Jadi harus tetap menjaga protokol kesehatan.
"Jadi harus menerapkan protokol kesehatan karena ada varian delta dan juga varian lain yang bisa mengancam," katanya. menambahkan.
Selain itu, juga menghubungi Risa Putranto Ph.D, peneliti genomik molekuler, sekaligus Research Volunteer di Crowdfight COVID-19 di Inggris. Dijelaskan Dari ketiga varian yang disebutkan dalam pesan berantai hanya varian Mu yang ditunjukkan lewat penelitian bisa menurunkan efikasi antibodi.
"Itu pun penelitiannya masih sangat terbatas sehingga masih butuh penelitian lebih lanjut," ujar Risa saat dihubungi.
"Untuk varian Mu memang masuk Variant of Interest (VOI), Zeta tidak masuk VOI dan C.1.2 masuk kategori VUM dari WHO. Memang benar kita harus berhati-hati pada varian apapun, namun informasi yang beredar terkadang tidak akurat," katanya menambahkan.
Menurut data dari WHO varian yang disebutkan dalam pesan berantai bukanlah varian baru. Varian Mu sampelnya ditemukan sejak Januari 2021. Sementara Zeta sampelnya ditemukan sejak 13 April 2020. Sedangkan varian C.1.2 sampelnya ditemukan sejak Mei 2021.
Kesimpulan
Klaim imbauan dari menteri kesehatan agar tidak melakukan kegiatan kumpul-kumpul atau ke luar kota karena ada varian baru Covid-19 adalah tidak benar.
Tapi, pesan dari Menteri Kesehatan adalah kita tidak boleh terlena dengan keadaan yang sudah semakin membaik. Kita harus tetap menjaga protokol kesehatan.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4669636/cek-fakta-tidak-benar-imbauan-menkes-larang-ke-luar-kota-dan-kumpul-kumpul-hingga-3-bulan-ke-depan-karena-ada-varian-baru-covid-19 (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat untuk tidak panik dengan adanya pneumonia misterius yang tengah merebak di China dan Eropa.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan. Selain itu, tidak lupa pakai masker di keramaian dan rajin mencuci tangan .
Baca Selengkapnya