CEK FAKTA: Kemenkes Tidak Pernah Lakukan Panggilan Telepon untuk Tanyakan Soal Vaksin
Merdeka.com - Beredar pesan berantai bertuliskan cerita seseorang yang mendapat telepon dari seseorang yang menanyaan kondisi setelah divaksin. Diduga, orang yang menelepon adala pelaku penipuan.
Kominfo"Info penting ..!!!Baru saja, teman saya menerima telepon dari nomer yg tidak dia kenal , yg menanyakan apakah dia telah divaksinasi ,Jika dia sudah divaksin, tekan 1.Jika dia belum divaksinasi, tekan 2.dia menekan 1, karena sdh 2x vaksinAkibatnya :Ponsel diblokir , dan informasi/data PayMe dan perbankan online , yang sering digunakan utk tranfer terbuka ..Hal ini perlu utk menjadi perhatian semua orang agar tidak tertipu dan infokan ke sodara n teman2"
Penelusuran
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
Cek fakta merdeka.com menelusuri kebenaran informasi itu. Dalam artikel kumparan.com berjudul "Hoaxbuster: Panggilan Telepon Soal Vaksinasi Berujung Blokir Ponsel" pada 31 Agustus 2021, dijelaskan bahwa tidak ada panggilan telepon dari Kemenkes maupun lembaga terkait soal vaksinasi.
"Itu hoaks ya," tegas Jubir COVID-19 Menteri Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi.
Setelah melakukan vaksinasi, masyarakat akan mendapatkan sertifikat vaksin resmi dari pemerintah. Sertifikat tersebut diakses melalui aplikasi dan situs PeduliLindungi.
Sertifikat vaksin memiliki QR code untuk digunakan masuk ke beberapa tempat publik atau layanan umum, seperti mal, kafe, atau lainnya.
Selain karena Kemenkes RI tidak pernah menanyakan apakah seseorang sudah divaksin lewat panggilan, akibat ponsel diblokir, informasi data dan perbankan online yang diblokir tidak dapat dibuktikan kebenarannya.
Kesimpulan
Tidak benar lembaga kesehatan melakukan panggilan pada masyarakat yang sudah divaksin. Jika ada yang menerima telepon mengaku ingin bertanya kondisi usai divaksin harus diwaspadai.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau agar tidak mudah percaya dan tetap tenang dengan berbagai modus yang terjadi mengatasnamakan BPJS Kesehatan.
Baca SelengkapnyaKemenkes tidak pernah menerbitkan surat undangan Sosialisasi SE Rekrutmen Bantuan Biaya Fellowship Dokter Spesialis
Baca SelengkapnyaBeredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaPihaknya menegaskan, Kepala BKN tidak pernah meminta informasi pribadi melalui pesan singkat atau telepon.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaBeredar link pemberian BLT el nino sebesar Rp400.000
Baca SelengkapnyaProses rekrutmen telah dibuka secara online sejak 18 Desember 2023 lalu dan berakhir pada 31 Desember 2023 melalui website https://daftarin.kemkes.go.id.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca Selengkapnya