CEK FAKTA: Penyebab Kematian Legenda Bisbol AS Hank Aaron Bukan Karena Vaksin Corona
Merdeka.com - Legenda Bisbol AS Hank Aaron meninggal dunia pada 22 Januari 2021. Isu yang beredar penyebab meninggalnya Hank Aaron karena vaksin Covid-19. Sebab, sebelum meninggal ia sempat disuntik vaksin Covid-19 Moderna.
"Saudara kita Hank Aaron - RIP - ingin menjadi contoh dan inspirasi bagi Orang Kulit Hitam dengan disuntik vaksin covid-19. Sayangnya, ia menjadi contoh yang jelas bagi Orang Kulit Hitam mengapa vaksin ini TIDAK DAPAT dipercaya.
Pada tanggal 5 Januari, Aaron menerima yang pertama dari dua tembakan vaksin Moderna MRNA. Dua minggu setelah menerima suntikan Moderna pertamanya, Hank Aaron meninggal dalam tidurnya. Tidak ada sebab kematian diberikan, tetapi Anda melakukan menghitung ini."
-
Kenapa informasi ini hoax? Penelusuran Setelah dilakukan penelusuran, klaim Gibran Rakabuming Raka ditangkap polisi karena narkoba adalah tidak benar alias hoaks. Pada tanggal 28 Agustus 2024, Gibran terlihat mendampingi pasangan bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maemoen mendaftar ke KPU Jawa Tengah, Rabu (28/8). Kemudian tidak juga ditemukan berita dari media nasional yang memberitakan soal penangkapan Gibran karena pakai narkoba.
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
-
Mengapa klaim tersebut diragukan? Dalam artikel juga tidak ditemukan adanya narasi yang menyebut Jokowi dan Listyo SIgit mencopot Polda Jabar karena membatalkan sidang tersangka Pegi.
-
Kenapa video itu dibilang hoax? Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa pajak bagi ibu yang melahirkan adalah tidak benar.
-
Kenapa video itu disebut hoaks? Video yang mengeklaim Mahfud dan DPR bongkar kebusukan hakim di Pilpres adalah hoaks karena narasi yang disampaikan dalam video tidak relevan dengan judul video.
-
Kenapa video tersebut diklaim tidak benar? Sehingga secara keseluruhan isi dan narasi video tidak ada kaitannya dengan Anies yang ditetapkan sebagai tersangka terkait JIS.
Penelusuran
Hasil penelusuran terkait penyebab meninggalnya Hank Aaron karena vaskin Covid-19 Moderna mengarah pada situs berita di Amerika Serikat, CBS24, berjudul "Hank Aaron’s death unrelated to recent COVID-19 vaccination, doctors say", dijelaskan kalau vaksin Covid-19 tidak ada hubungannya dengan kematian Hank Aaron.
Dijelaskan dalam artikel tersebut, Hank Aaron mendapat suntikan vaksin Covid-19 Moderna pada 5 Januari 2021 di Sekolah Kedokteran Morehouse. Usai divaksin, dia mengaku tidak merasakan efek samping dan melakukan wawancara dengan media AP.
"Ini membuat saya luar biasa. Saya sama sekali tidak ragu tentang itu (vaksin), Anda tahu. Saya merasa sangat bangga pada diri saya setelah melakukan hal ini. Mungkin ini hal kecil yang bisa membantu orang di negara ini," kata Hank Aaron setelah divaksin ketika itu.
Dua minggu setelah divaksin atau 22 Januari 2021, Aaron meninggal dunia. Setelah kematian Aaron, Morehouse merilis pernyataan pada 25 Januari 2021 dengan menyebut vaksin Covid-19 tidak ada hubungannya dengan kepergian legenda bisbol AS itu.
"Tuan Aaron adalah seorang advokat kesehatan masyarakat dan bekerja bersama kami untuk membantu menjembatani kesenjangan pemerataan kesehatan di Atlanta dan di seluruh dunia. Kematiannya tidak terkait dengan vaksin, juga tidak mengalami efek samping apa pun dari imunisasi. Dia meninggal dunia. dengan damai dalam tidurnya," begitu bunyi pernyataan resmi Morehouse.
Kemudian, hasil penelusuran Google juga mengarahkan ke situs USA Today dalam artikel: "Fact check: Not likely that COVID-19 vaccine was cause of Hank Aaron's death".
Artikel ini mengambil penjelasan dari Dr. Peter Hotez, seorang ilmuwan vaksin dan dekan dari National School of Tropical Medicine di Baylor College of Medicine. Hotez memastikan vaksin bukanlah faktor kematian Hank Aaron.
"Tidak ada bukti kalau vaksinasi Covid-19 berkontribusi pada kematian Hank Aaron," ujarnya pada 22 Januari 2021.
Keesokan harinya, Walikota Atlanta, Keisha Lance Bottoms juga berbicara soal kematian Hank Aaron. Dia mengeluarkan pernyataan ini melalui Twitter.
"Dia meninggal dalam tidurnya, sama seperti ayah saya yang wafat 30 tahun lalu. Vaksin ini tidak akan menghentikan kematian, tapi sangat bermanfaat dalam mencegah kematian akibat virus corona, yang secara tidak proporsional berdampak pada minoritas," ucapnya.
Sementara di situs Politifact berjudul: "No evidence that the COVID-19 vaccine caused Hank Aaron’s death", penyebab kematian Aaron Hank karena penyakit stroke. Artikel itu juga mengambil pernyataan dari Direktur Pusat Vaksin Emory, Dr. Walter Orenstein.
"Ada banyak manusia berusia 86 tahun yang meninggal setiap harinya. Jika itu kematian tunggal pada kelompok usia tersebut, setelah dua minggu dari vaksinasi, tidak membuktikan penyebabnya," ucapnya.
Selain itu, Politifact juga mengambil penjelasan dari Paul Offit, direktur Pusat Pendidikan Vaksin di Rumah Sakit Anak Philadelphia.
"Virus corona bisa menyebabkan stroke, tapi vaksin moderna hanya mengandung satu protein dari virus. Tidak ada bukti satu protein memicu peradangan pada pembuluh darah yang bisa menyebabkan stroke," ucapnya.
Kesimpulan
Klaim meninggalnya Hank Aaron disebabkan karena vaksin Covid-19 tidak benar. Faktanya, tidak ada bukti kalau vaksinasi Covid-19 penyebab Hank Aaron meninggal.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Sumber: Liputan6.com (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaBeredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaBeredar klaim bahwa kematian Victoria disebabkan oleh vaksin Covid-19.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaEpidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaSatu pasien cacar monyet Mpox meninggal dunia saat menjalani isolasi di rumah sakit
Baca Selengkapnyaenelitian terbaru yang ditinjau oleh WHO menunjukkan tidak ada bukti bahwa radiasi gelombang radio dari ponsel berhubungan dengan risiko kanker otak.
Baca SelengkapnyaBadan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.
Baca SelengkapnyaPetugas kesehatan langsung datang ke rumah Bayi MKA, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Baca Selengkapnya