Cek Fakta: Prabowo Sebut Indonesia Deindustrialisasi
Merdeka.com - Dalam debat capres pamungkas yang digelar di Hotel Sultan, Sabtu (13/3), Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto menilai, ekonomi Indonesia saat ini berjalan di arah yang salah. Menurut Prabowo, jika kondisi ini diteruskan maka tidak mungkin membawa kesejateraan bagi bangsa.
Prabowo juga menyebut, Indonesia mengalami kondisi deindustrialisasi. Ini berbeda dari negara lain.
"Terjadi deindustrialisasi, kalau negara lain industrialisasi, kita justru deindustrialisasi. Kita sekarang enggak produksi apa-apa. Kita hanya bisa menerima bahan produksi dari bangsa-bangsa lain. Ini keliru dan harus kita ubah," ujar Prabowo.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
-
Bagaimana DANA terus bertumbuh secara signifikan? Selain melalui jumlah penggunanya, pertumbuhan yang signifikan juga ditandai dengan melonjaknya jumlah UMKM mitra DANA Bisnis yang kini mencapai 700 ribu dan rata-rata transaksi harian yang meningkat sebesar 102 persen (YoY).
-
Kenapa PMI manufaktur mencapai titik tertinggi? Angka ini merupakan posisi tertinggi sejak Oktober 2021, atau dalam 29 bulan terakhir.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
Bagaimana faktanya?
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), industri pengolahan dalam negeri tumbuh sebesar 4,27 persen. Meski masih mencatat pertumbuhan, tetapi pertumbuhan industri pengolahan masih stagnan. Bahkan turun bila dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan industri pengolahan di 2017 sebesar 4,29 persen, dan di 2016 sebesar 4,26 persen.
Besarnya kontribusi industri pengolahan nonmigas terhadap total industri membuat pergerakan pertumbuhan industri pengolahan ditentukan pertumbuhan industri pengolahan nonmigas. Sepanjang 2018, industri non migas tumbuh 4,77 persen lebih rendah dibandingkan 2017 yang sebesar 4,85 persen.
Meski pertumbuhan industri pengolahan stagnan, tetapi industri pengolahan berkontribusi sebesar 19,86 persen terhadap perekonomian nasional di 2018. Namun, kontribusi ini juga terus menunjukkan penurunan setiap tahunnya. Pada 2017 industri pengolahan berkontribusi 20,16 persen, 2016 sebesar 20,51 persen, dan 2015 sebesar 20,99 persen.
Pada 2018, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan saat ini Indonesia tengah mengalami deindustrialisasi prematur. Alasannya, porsi manufaktur di dalam Produk Domestik Bruto (PDB) semakin tipis.
Indonesia pernah disebut sebagai negara industri karena porsi manufaktur dalam PDB mencapai 30 persen. Namun, kontribusi industri tersebut kini kian menyusut.
"Indonesia belum berhasil reindustrialisasi, tapi yang terjadi adalah deindustrialisasi prematur. Dulu sempat kontribusi industri mencapai 30 persen terhadap PDB, tapi kini tercatat 20 persen saja meski memang porsinya masih paling besar," kata Bambang, Kamis (22/11).
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif meski perekonomian dunia melambat.
Baca SelengkapnyaShinta mengungkapkan isu utama yang sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi tahun depan adalah pelemahan kelas menengah.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan, dari sisi komponen, konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 4,91 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan kuartal II-2024.
Baca SelengkapnyaKetua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah, mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 10 tahun terakhir tidak beranjak dari angka 5 persenan.
Baca SelengkapnyaIndonesia pernah mencapai tingkat pertumbuhan yang serupa pada era 1986-1987.
Baca SelengkapnyaMenurut asumsi pemerintah, Indeks Keyakinan Konsumen masih tumbuh positif untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi.
Baca SelengkapnyaKinerja sektor manufaktur Indonesia justru mengalami penurunan di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim tetap kuat.
Baca SelengkapnyaUntuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.
Baca SelengkapnyaPersiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaBI mengeluarkan data berdasarkan survei konsumen bahwa daya beli masyarakat menurun, khususnya pada kelompok kelas menengah.
Baca SelengkapnyaKontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia diprediksi tumbuh rata-rata 4,9 persen selama 2024-2026.
Baca Selengkapnya