Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

CEK FAKTA: Tidak Benar Empat Anak Sekolah Meninggal Dunia Karena Vaksin Covid-19

CEK FAKTA: Tidak Benar Empat Anak Sekolah Meninggal Dunia Karena Vaksin Covid-19 ilustrasi vaksin. ©2012 diena.lv

Merdeka.com - Beredar informasi bahwa 4 anak sekolah meninggal dunia setelah disuntik vaksin Covid-19. Vaksin tersebut disebut-sebut mengandung chip radio-frequency identification (RFID). Informasi itu juga menegaskan agar lebih aman, anak-anak harus bersekolah dari rumah.

hoaks anak sekolah meninggal karena vaksin coronaKominfo

"The covid-19 vaccine will be mandatory in order to go back too school. They will contain RFID Chips. Once you take the vaccine theirs no out. The bible says you will break out into boils. Homeschool your kids! Many kids will die from the covid-19 vaccine. Just to remind you the 4 kids that took the vaccine died immediately. Nothing will go back the same till everyone as vaccined?"

Penelusuran

Menurut penelusuran merdeka.com, informasi tersebut adalah tidak benar. Dalam artikel Reuters.com berjudul "Fact check: Four children have not died from a COVID-19 vaccine containing microchips" pada 24 Juni 2020, dijelaskan bahwa sejumlah vaksin masih dalam tahap uji klinis.

"According to the World Health Organisation (WHO), there are currently 142 potential vaccines being developed across the world, 13 of which are undergoing human trials. Four of the candidate vaccines at the human trial stage involve American companies or bodies. Researchers in these four trials are only accepting candidates over 18 years of age. ( here ).

Just three of all 13 of the candidate vaccines at the clinical trial stage have revealed plans to test children. Oxford University in the UK is currently still in the recruitment stage for gathering 60 children between the ages of two and 11 to take part in phase 2/3. They will be the only participants in this trial below the age of 18 (here) .

The Wuhan Institute of Biological Products plans to recruit people aged six and above for its trial, but is currently listed as “not yet recruiting” (here) .

Meanwhile, the Beijing Institute of Biological Products is enlisting participants aged three and above, and is also still in the recruiting phase of the process (here) .

If and when a vaccine against COVID-19 is eventually approved, it will be up to individual state authorities in the U.S. to determine whether administering it should be mandatory. For the purposes of this post, which was uploaded by a user in Texas, the Texas Department of State Health Services told Reuters that it would be false to say children would not be allowed to return to school without being vaccinated."

Berikut terjemahannya:

"Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), saat ini ada 142 vaksin potensial yang masih dikembangkan di seluruh dunia, 13 di antaranya sedang menjalani uji coba pada manusia. Empat dari kandidat vaksin pada tahap uji coba manusia melibatkan perusahaan atau badan Amerika. Para peneliti yang menguji empat kandidat vaksin ini hanya menerima peserta uji coba berusia di atas 18 tahun.

Hanya tiga dari 13 kandidat vaksin pada tahap uji klinis yang berencana untuk melakukan uji coba vaksin pada anak-anak. Universitas Oxford di Inggris saat ini masih dalam tahap pencarian untuk mengumpulkan 60 anak-anak berusia dua hingga 11 tahun untuk mengambil bagian dalam fase 2/3. Mereka akan menjadi satu-satunya peserta dalam uji coba ini di bawah usia 18.

Institut Produk Biologi Wuhan berencana merekrut warga berusia enam tahun ke atas untuk uji coba vaksin, tetapi saat ini terdaftar sebagai "belum merekrut".

Sementara itu, Institut Produk Biologi Beijing mendaftarkan peserta berusia tiga tahun ke atas, dan juga masih dalam tahap proses perekrutan.

Jika vaksin Covid-19 akhirnya disetujui, itu akan menjadi tanggung jawab masing-masing negara bagian di AS untuk menentukan apakah pemberian itu wajib atau tidak.

Kemudian untuk informasi empat anak sekolah meninggal karena mendapat vaksin Covid-19 yang mengandung chip, Departemen Layanan Kesehatan Negara Texas mengatakan kepada Reuters bahwa akan salah jika anak-anak tidak diizinkan kembali ke sekolah tanpa divaksinasi.

Kesimpulan

Informasi empat anak sekolah meninggal dunia karena divaksin Covid-19 yang mengandung chip radio-frequency identification (RFID) adalah tidak benar. Hingga saat ini, sejumlah vaksin masih dalam tahap uji coba.

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya

Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun

Baca Selengkapnya
Kasus Bayi Meninggal Usai Imunisasi
Kasus Bayi Meninggal Usai Imunisasi

Petugas kesehatan langsung datang ke rumah Bayi MKA, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Viral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes
Viral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes

Viral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes

Baca Selengkapnya
Ogah Disuntik Vaksin Rabies Usai Digigit Anjing, Bocah 6 Tahun di Empat Lawang Meninggal
Ogah Disuntik Vaksin Rabies Usai Digigit Anjing, Bocah 6 Tahun di Empat Lawang Meninggal

Keluarga memilih agar korban menjalani rawat jalan sebelum meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran

Komnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Baca Selengkapnya
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia

Jamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p

Baca Selengkapnya
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM

Belakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.

Baca Selengkapnya
Viral Vaksin HPV Bikin Mandul, Ini Penjelasan Kemenkes
Viral Vaksin HPV Bikin Mandul, Ini Penjelasan Kemenkes

Viral di media sosial vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa memicu kemandulan.

Baca Selengkapnya
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.

Baca Selengkapnya
Disdik DKI Sebut Siswa SD yang Tewas Usai Jatuh dari Lantai 4 Gedung Bukan Korban Bullying
Disdik DKI Sebut Siswa SD yang Tewas Usai Jatuh dari Lantai 4 Gedung Bukan Korban Bullying

Siswa SD 06 Pesanggrahan jatuh dari lantai 4 gedung sekolahnya pagi tadi pukul 08.00 Wib

Baca Selengkapnya
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi

Hinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.

Baca Selengkapnya
Tak Ada di Sekolah saat Orangtua Antar Makanan, Lima Siswa SD Ditemukan Meninggal Dunia di Sungai Batang Asam
Tak Ada di Sekolah saat Orangtua Antar Makanan, Lima Siswa SD Ditemukan Meninggal Dunia di Sungai Batang Asam

Jarak sungai dengan sekolah tidak sampai satu kilometer.

Baca Selengkapnya