CEK FAKTA: Tidak Benar Angka Autisme Melonjak Karena Vaksin
Merdeka.com - Informasi angka autisme meningkat karena vaksin beredar di media sosial. Informasi itu menyebutkan bahwa angka autisme meningkat 30.000 persen dalam 50 tahun karena vaksin.
istimewaPenelusuran
Menurut penelusuran merdeka.com, informasi tersebut adalah hoaks. Dalam artikel kumparan.com berjudul "Hoaxbuster: Klaim Angka Kasus Autisme Naik karena Vaksin" pada 19 April 2021, dijelaskan bahwa tidak ada pengaruh vaksin dengan autisme.
-
Apa penyebab autis pada anak? Sejauh ini, autisme diketahui disebabkan oleh adanya masalah atau gangguan perilaku pada anak yang disebabkan banyak faktor, salah satunya faktor genetik.
-
Kenapa autis bisa diturunkan? Dalam hal ini, faktor genetik memiliki pengaruh besar pada kondisi autisme seseorang. Umumnya, riwayat keluarga yang memiliki kondisi autis bisa menurunkan pada anaknya.
-
Siapa yang mungkin salah mendiagnosis autisme pada anak? Beberapa anak autis muda mungkin mengalami keterlambatan bicara. Namun, banyak balita dengan tantangan bicara tidak memiliki autisme. Kualitas komunikasi dapat membantu membedakan antara autisme dan keterlambatan bicara terisolasi.
-
Siapa yang bisa mengalami gejala autisme? Ada berbagai tanda dan gejala yang muncul pada orang-orang dengan autism spectrum disorder (ASD) atau gangguan autisme.
-
Apa itu gangguan autis? Autis adalah suatu kondisi terkait perkembangan otak yang berdampak pada cara seseorang mempersepsikan dan bersosialisasi dengan orang lain. Sehingga kondisi ini sering kali menimbulkan permasalahan dalam interaksi sosial dan komunikasi.
-
Apa tanda autisme pada anak? Salah satu ciri khas autisme adalah variasi dalam perilaku anak-anak yang terpengaruh. Siapa sangka, tanda autisme pada anak ini ternyata bisa ditandai dengan perilaku sederhana seperti kebiasaan berjalan.
Dikutip dari USA Today, studi pada tahun 1960-an mengungkap 1 di antara 2.500 anak di Eropa terkena autisme. Berdasarkan data dari CDC Amerika Serikat menunjukkan satu dari 54 anak mengalami autisme.
USA Today menuliskan, berdasarkan perbandingan data autisme dari 1966 hingga akhir 2020, kenaikan angka autisme sekitar 4,525 persen. Kenaikan itu diduga karena memang pengaruh biologi. Salah satunya bayi yang terlahir prematur.
Narasi klaim vaksin dikaitkan dengan autisme telah ada pada 1998 di Inggris. Saat itu, beredar penelitian vaksin rubella bisa menyebabkan autisme. Akan tetapi, temuan tersebut kemudian ditarik kembali. Bahkan lisensi kedokteran peneliti tersebut dicabut.
Kesimpulan
Informasi peningkatan autisme mencapai 30.000 persen karena vaksin adalah tidak benar. Kenaikan autisme diduga karena pengaruh biologi, bukan karena vaksin.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Autisme pada anak disebabkan karena adanya gangguan perkembangan syarafnya.
Baca SelengkapnyaAir Galon Berbahan Polikarbonat Sebabkan Anak jadi Autis?
Baca SelengkapnyaEpidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaBeredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaDokter anak menegaskan bahwa imunisasi polio tetap aman diberikan pada anak berkebutuhan khusus kecuali pada penderita masalah kesehatan tertentu.
Baca SelengkapnyaBeredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaHebohnya kasus TTS berawal dari gugatan yang dilayangkan Jamie Scott ke Pengadilan Tinggi Inggris.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa memicu kemandulan.
Baca Selengkapnya