CEK FAKTA: Tidak Benar Aplikasi Peduli Lindungi Rawan Phising dan Malware
Merdeka.com - Beredar kabar aplikasi edukasi Covid-19, yakni PeduliLindungi, rawan phising dan malware. Kabar tersebut beredar di WhatsApp. Kabar tersebut memasukkan link berita dari replubika.co.id berjudul "Aplikasi Edukasi Corona Kemenkominfo Rawan Phising, MalwareAplikasi Edukasi Corona Kemenkominfo Rawan Phising, Malware".
"HATI2 JANGAN BUKA aplikasi PeduliLindungi dari pemerintah
Maaf, sebaiknya jangan digunakan Karena menggunakan bluetooth untuk aplikasinya jadi sangat rawan data hp dicuri apalagi jika hp kita terhubung m banking atau ovo, atau keuangan lainnya
-
Kenapa aplikasi penipuan berbahaya? Penipuan dapat menyebabkan kerugian finansial, pencurian identitas, dan penyusupan informasi sensitif.
-
Bagaimana hindari pesan aplikasi penipuan? Berhati-hatilah saat menerima email, pesan teks, atau notifikasi dalam aplikasi yang tidak diminta yang meminta informasi pribadi atau keuangan.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bagaimana melindungi website dari malware? Untuk melindungi website dari hacker dan malware, Anda perlu melakukan beberapa langkah berikut: • Lakukan backup data sesering mungkin. Backup data adalah hal yang sederhana namun dibutuhkan ketika ingin mengelola website. Backup data dapat membantu Anda mengembalikan website ke kondisi sebelum diserang jika terjadi hal yang tidak diinginkan.
-
Apa itu virus? Virus adalah agen infeksius berukuran kecil dan komposisi sederhana yang dapat berkembang biak hanya dalam sel hidup hewan, tumbuhan, atau bakteri.
-
Apa saja jenis aplikasi penipuan? Penipuan dapat menyebabkan kerugian finansial, pencurian identitas, dan penyusupan informasi sensitif.
Sudah dari bulan lalu, namun rawan pengunaannya
BAHAYA. Sekali kena hack, uang di bank bisa habis ga bersisa."
Penelusuran
Menurut penelusuran merdeka.com, kabar tersebut adalah tidak benar. Dalam artikel Republika.co.id berjudul "Aplikasi Edukasi Corona Kemenkominfo Rawan Phising, MalwareAplikasi Edukasi Corona Kemenkominfo Rawan Phising, Malware" pada 28 Maret 2020, aplikasi PeduliLindungi belum bisa diunduh melalui website resmi.
Koordinator Forum Keamanan Siber dan Informasi Gildas Deograt menyarankan agar Kemenkominfo berhati-hati dalam menyebarluaskan informasi ke publik melalui aplikasi yang belum tersedia di Play Store atau App Store. Aplikasi yang dikembangkan kementerian itu justru dinilai rawan ancaman malware karena diunduh melalui website http://www.pedulilindungi.id.
"Hindari menyebarkan info ke publik tentang http://www.pedulilindungi.id saat aplikasi tersebut belum tersedia di Play Store karena bahaya phishing dan malware,” katanya.
Selain itu, publik juga tidak diedukasi untuk menjaga keamanan siber karena sangat berisiko menginstal aplikasi dari file .apk. Aplikasi yang tersedia di website http://www.pedulilindungi.id. itu dibuat Kemenkominfo untuk mengedukasi masyarakat soal Covid-19.
"Publik diajarkan untuk install app dari file .apk, ini merusak budaya keamanan siber dan informasi. Niat baik belum tentu berdampak positif,” katanya.
Kemudian, dikutip dari siaran pers Kominfo pada Jumat, 17 April 2020, dijelaskan bahwa aplikasi PeduliLindungi sudah terlindungi dan tidak rawan phising maupun malware.
Saat ini beredar berita hoaks seolah-olah aplikasi PeduliLindungi tidak aman. Kami pastikan bahwa berita itu tidak benar karena aplikasi PeduliLindungi saat ini sudah dapat diunduh melalui App Store dan Play Store untuk versi iOS dan Android dan tidak melalui APK sehingga sangat secure (aman) dari phising dan malware.
Masyarakat diminta tidak ragu untuk menginstall PeduliLindungi, karena provider menggunakan sistem keamanan berlapis dan App Store serta Play Store juga telah mereview aplikasi ini sehingga listing dan tersedia di kedua platform terpercaya ini.
Seperti diketahui, PeduliLindungi memiliki fitur aplikasi tracking yang dapat mendeteksi pergerakan terpapar Covid-19 selama 14 hari ke belakang. Aplikasi juga dapat terhubung dengan operator selular lainnya untuk menghasilkan visualisasi yang sama. Berdasarkan hasil tracking dan tracing, nomor di sekitar pasien positif Covid-19 yang terdeteksi akan diberikan warning untuk segera menjalankan protokol kesehatan. Aplikasi ini juga digunakan untuk memonitor pendatang dari luar negeri dan pos lintas batas.
Dari implementasi di lapangan terbukti bahwa smartphone yang sudah meng-install akan diberikan notifikasi saat yang bersangkutan berada di sekitar orang terpapar Covid-19 dan meminta menjauh tanpa tahu siapa yang terpapar sebagai aspek perlindungan data pribadi.
Aplikasi ini bekerja untuk kepentingan masyarakat, semakin banyak masyarakat yang meng-install dan menggunakannya maka tingkat akurasinya akan semakin tinggi, sehingga kita dapat membantu sesama dalam menanggulangi penyebaran Covid-19. Semakin banyak, semakin bermanfaat bagi masyarakat.
Kemudian dalam artikel Republika.co.id berjudul "Kominfo Jamin Keamanan Aplikasi PeduliLindungi" pada 17 April 2020, dijelaskan hal yang sama.
Dalam artikel Republika.co.id tersebut, Kominfo meminta masyarakat tidak ragu untuk memasang aplikasi PeduliLindungi. Pasalnya penyedia jasa layanan telekomunikasi dan internet (provider) menggunakan sistem keamanan berlapis. Pasar aplikasi App Store dan Google Play Store juga sudah meninjau aplikasi sebelum dimasukkan ke platform tersebut.
Menurut data Kominfo, aplikasi tersebut sudah dipasang di ponsel sekitar satu juta pengguna untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia. Aplikasi PeduliLindungi menggunakan cara tracking, tracing, dan fencing berdasarkan Keputusan Menkominfo Nomor 171 Tahun 2020 untuk mendukung Surveilans Kesehatan, melengkapi Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika nomor 159 Tahun 2019.
Keputusan tersebut bertujuan memberikan jaminan perlindungan data pribadi sesuai dengan undang-undang. Aplikasi ini berbasis Bluetooth, memiliki fitur tracking yang bisa mendeteksi pergerakan selama 14 hari ke belakang untuk melihat kemungkinan penyebaran virus corona.
Berdasarkan hasil tracking dan tracing Bluetooth, aplikasi akan mendeteksi keberadaan pasien Covid-19 di sekitar pengguna dan akan memberikan peringatan untuk menjalankan protokol kesehatan jika pengguna pernah berada di dekat pasien positif.
Kesimpulan
Kabar aplikasi PeduliLindungi untuk edukasi tentang Covid-19 rawan phising dan malware adalah tidak benar. Aplikasi ini sudah dilindungi dari virus-virus komputer dan aplikasi dapat diunduh melalui website resmi. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kombes Jeki mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam menggunakan media sosial.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan agar terhindar dari aplikasi penipuan.
Baca SelengkapnyaBank BCA meminta nasabah berhati-hati terkait kabar yang beredar di media sosial mengenai tampilan pop up peringatan virus di aplikasi BCA mobile.
Baca SelengkapnyaPaling baru, pembuat malware mencoba menyusup ke ponsel Android menggunakan metode kompresi APK tersembunyi.
Baca SelengkapnyaJika Anda menerima pesan yang mencurigakan lebih baik jangan diklik
Baca SelengkapnyaBeredar link pemberian BLT el nino sebesar Rp400.000
Baca SelengkapnyaMengimbau masyarakat agar mewaspadai penipuan dengan modus tersebut.
Baca SelengkapnyaPastikan Anda tidak mengirimkan data pribadi dengan sembarangan, karena ini bisa dipergunakan untuk membobol rekening Anda.
Baca SelengkapnyaQuishing adalah upaya penipuan yang bertujuan untuk menguras rekening korban melalui perangkap QR Code dan phishing.
Baca SelengkapnyaPada Q3 tahun 2024, para ahli Kaspersky menemukan bahwa jumlah pengguna yang mendapati aplikasi VPN gratis palsu meningkat.
Baca SelengkapnyaBeredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaBerikut 3 izin yang bisa membahayakan malware masuk ke Android.
Baca Selengkapnya