CEK FAKTA: Tidak Benar Berenang di Laut Bisa Sembuhkan Virus Corona
Merdeka.com - Informasi tentang berenang di lait bisa sembuhkan corona beredar di media sosial. Salah satu artikel dari waspada.id berjudul "Berenang Di Laut Menghalau Virus Corona" pada Jumat, 27 Maret 2020, menuliskan tentang puluhan pemuda dari berbagai kelurahan di Kecamatan Medan Belawan berenang dan berendam di laut sekitar Pelabuhan Belawan, Jumat (27/3).
Mereka berkeyakinan, salah satu khasiat air laut yakni mampu menghalau Virus termasuk Virus Corona (COVID-19). Bagi mereka, berendam di air laut ternyata bukan saja sekedar “membasuh lelah” atau sesuatu yang mengasyikkan, mereka juga beranggapan bahwa tidak sedikit khasiat yang terkandung dalam air laut.
Penelusuran
-
Virus apa saja yang ada di laut? Dikatakan, bahwa laut mengandung lebih dari 200.000 virus yang berbeda, dengan berbagai jenis yang ada di dalamnya. Jumlah ini sangat besar dan menunjukkan betapa beragamnya kehidupan mikroba yang ada di lautan.
-
Manfaat apa yang diperoleh dari berenang? Berenang secara rutin tentunya dapat meningkatkan daya tahan kardiovaskular, memperkuat otot jantung, dan meningkatkan fleksibilitas.
-
Ikan apa yang tidak bisa berenang? Saat mendengar pertanyaan mengenai ikan apa yang tidak bisa berenang, Anda pasti tidak akan menyangka bahwa pertanyaan tersebut benar-benar ada jawabannya.
-
Bagaimana mitos ibu hamil ke pantai soal berenang di laut? Mitos ini juga tidak masuk akal, karena bayi tidak terpapar langsung oleh air laut saat ibu hamil berenang.
-
Kenapa berenang di Pantai Buyutan dilarang? Dilansir dari Liputan6.com, ombak di Pantai Buyutan terkenal cukup besar. Oleh karena itu wisatawan dilarang keras berenang di sana.
-
Apa yang terjadi jika minum air laut? Jika kita meminum beberapa teguk air laut, tubuh harus membuang air lebih banyak daripada yang diminum untuk menghilangkan semua garam berlebih di dalamnya. Inilah yang membuat tubuh merasa lebih haus daripada sebelumnya.
Menurut penelusuran merdeka.com, belum ada kajian ilmiah tentang informasi berenang di laut bisa sembuhkan corona. Dokter Spesialis Paru dr Erlina Burhan juga menegaskan bahwa informasi itu tidak benar.
"Sepertinya tidak benar," kata Dokter Erlina kepada merdeka.com, Kamis (2/4).
Pencegahan dari virus corona dengan berenang di air laut juga tidak tercantum dalam panduan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). WHO menjelaskan pencegahan diri dari corona bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan.
Dalam artikel Liputan6 berjudul "Langkah-Langkah Perlindungan Dasar Cegah Corona Menurut WHO", WHO menyarankan untuk mencuci tangan sesering mungkin secara teratur dan menyeluruh. Membersihkan tangan dengan menggosok menggunakan cairan berbasis alkohol atau cuci tangan dengan sabun dan air.
Mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan gosok tangan berbasis alkohol membunuh virus yang mungkin ada di tangan Anda. Selain itu, penting untuk menjaga jarak setidaknya satu meter antara Anda dan siapa saja yang batuk dan bersin.
Ketika seseorang batuk atau bersin, mereka menyemprotkan tetesan cairan kecil dari hidung atau mulut mereka yang mungkin mengandung virus. Jika terlalu dekat, Anda bisa menghirup tetesan air, termasuk virus COVID-19 jika orang tersebut menderita batuk.
Lalu, hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut. Tangan menyentuh banyak permukaan dan dapat mengambil virus. Setelah terkontaminasi, tangan dapat memindahkan virus ke mata, hidung, atau mulut Anda. Dari sana, virus bisa masuk ke tubuh Anda dan bisa membuat Anda sakit.
Pastikan Anda dan orang-orang di sekitar mengikuti kebersihan pernapasan yang baik, itu berarti menutupi mulut dan hidung dengan siku atau jaringan yang tertekuk saat batuk atau bersin. Jika memakai tisu, lekas buang tisu bekas tersebut.
Hal tersebut dilakukan karena tetasan cairan dapat menyebarkan virus. Dengan mengikuti langkah-langkah itu dapat melindungi Anda dan orang sekitar dari flu dan Covid-19.
Meski begitu, masih ada manfaat dari berenang di air laut, selain menyembuhkan virus corona. Dalam artikel Kompas.com berjudul "3 Manfaat Berenang di Air Laut" pada 9 Januari 2017, dijelaskan sejumlah manfaat berenang di air laut.
1. Meredakan sinusitis
Berenang di laut yang mengandung garam dan mineral lainnya dipercaya dapat menurunkan gejala sinusitis, serta masalah pernapasan lainnya. Seorang direktur layanan klinis dari medical charity Allergy di Inggris menyebut orang-orang yang hidup dekat laut atau sering berenang di laut memiliki sistem pernapasa yang sehat.
Air laut dinilai dapat membersihkan lapisan saluran udara atau sebagai irigasi hidung. Kandungan garam bersifat antiseptik dan membantu mengurangi peradangan pada lapisan sinus.
2. Meringankan psoriasis
Berenang di air laut yang kaya akan mineral alami telah lama digunakan untuk meringankan gejala psoriasis. Psoriasis adalah penyakit autoimun yang menyerang kulit. Psoriasis bisa berupa ruam, bersisik, kulit sangat kering, atau terkadang terasa gatal pada kulit.
Air laut yang mengandung magnesium dipercaya dapat meningkatkan kelembaban kulit. Selain itu, garam dan mineral berlimpah di air laut juga membantu mengatasi peradangan pada kulit. Tak heran jika Laut Mati yang terletak di perbatasan Yordania dan Israel itu dikenal sebagai tempat untuk terapi psoriasis karena tingginya kandungan garam dan mineral lainnya.
3. Sehatkan mental
Berenang di laut yang bersih dan indah akan sangat menyenangkan. Merasa senang atau bahagia sangat membantu melepaskan stres. Dalam bukunya Blue Mind tahun 2014, seorang ahli biologi kelautan Wallace J. Nichols menemukan mengapa orang-orang bisa relaksasi dan meditasi ketika berada di atas air laut ataupun saat di bawah laut.
Salah satu penyebabnya adalah pengaturan pernapasan selama berenang maupun menyelam. Pola pernapasan itu dapat merangsang sistem saraf parasimpatis hingga hormon yang memengaruhi otak secara positif.
Kesimpulan
Informasi tentang berenang di air laut adalah tidak benar. Belum ada penelitian tentang informasi tersebut. Berenang di laut memang bagus untuk kesehatan, seperti menyehatkan mental, hingga meredakan sinusitis. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaAda cerita yang beredar di masyarakat tentang mitos ibu hamil ke pantai. mitos ini mengklaim bahwa ibu hamil akan mendapat dampak negatif saat pergi ke pantai.
Baca SelengkapnyaBeredar video yang menunjukkan gerombolan lumba-lumba tengah berenang diduga akibat erupsi Gunung Popocatepetl di Meksiko
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaDalam unggahan yang beredar disebutkan bahwa lele mengandung 3.000 sel kanker. Benarkah?
Baca SelengkapnyaBeredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaInformasi tentang sesar besar Sumatera yang akan menimbulkan tsunami itu beredar luas melalui video berdurasi pendek.
Baca SelengkapnyaKementerian PUPR belum memiliki rencana untuk membangun tol maupun jembatan bawah laut yang menghubungkan Jawa-Bali.
Baca SelengkapnyaBeredar video yang mengklaim bentonite clay dapat memperbaiki gigi berlubang di media sosial.
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau masyarakat agar tidak panik dan mempercayai kabar atau berita hoaks
Baca SelengkapnyaBerita tsunami terjadi di Kota Batam dan Tanjungpinang pada Selasa (17/9) hanya isu dan membohongi masyarakat
Baca SelengkapnyaBMKG menyebutkan Siklon Tropis Yagi yang terpantau 24 jam terakhir berada di Laut Cina
Baca Selengkapnya