CEK FAKTA: Tidak Benar BPOM Hentikan Vaksin dari China
Merdeka.com - Sebuah video dengan tulisan "BPOM HENTIKAN PEREDARAN OBATA COVID-19 DARI TIONGKOK" beredar di media sosial. Video itu tercantum media Kompas tv. Pengunggah video menyebut vaksin yang dihentikan yakni vaksin dari China.
Kominfo"Dilarang keras MISUH...
#vaksintiongkok"
-
Kenapa informasi di video itu salah? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar. Faktanya, video yang beredar berisi beberapa klip yang tidak saling berkaitan.
-
Kenapa video tersebut diklaim tidak benar? Sehingga secara keseluruhan isi dan narasi video tidak ada kaitannya dengan Anies yang ditetapkan sebagai tersangka terkait JIS.
-
Apa yang diklaim video tersebut? Video tersebut mengandung narasi bahwa Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD bersama DPR membongkar kebusukan hakim MK saat pelaksanaan Pilpres.
-
Apa yang diklaim dalam video? Viral unggahan video di Reels Facebook yang mengklaim jika kacamata hitam dapat menyebabkan penggunanya terkena kanker kulit. Pembicara dalam video tersebut menilai, bahwa memakai kacamata hitam justru meningkatkan bahaya dari radiasi ultraviolet matahari untuk mengurangi risiko kanker kulit.
-
Bagaimana cara cek fakta video tersebut? Penelusuran Setelah dilakukan penelusuran, ditemukan aslinya Anies Baswedan yang diunggah akun YouTube medcomid pada 11 November 2022.
Penelusuran
Cek fakta merdeka.com menelusuri informasi tersebut. Hasilnya, informasi tersebut adalah tidak benar.
Dalam artikel liputan6 berjudul "Cek Fakta: Tidak Benar dalam Video Ini BPOM Hentikan Peredaran Vaksin Covid-19 dari Tiongkok" 9 Oktober 2021, dijelaskan bahwa video tersebut tidak menyebutkan penghentian vaksin dari China.
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video pemberitaan BPOM menghentikan peredaran vaksin Covid-19 dari Tiongkok, menggunakan Google Search dengan kata kunci 'BPOM HENTIKAN PEREDARAN OBATA COVID-19 DARI TIONGKOK'. Penelusuran mengarah pada artikel dan video berjudul "BPOM Hentikan Peredaran Obat Covid-19 dari Tiongkok" yang dimuat situs kompas.tv, pada 27 Mei 2021
Artikel situs kompas.tv menyebutkan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menghentikan rekomendasi peredaran obat covid-19 dari Tiongkok, Linhua Qingwen Capsules karena lebih besar risiko ketimbang manfaatnya.
Kesimpulan
Pengunggah video menuliskan vaksin Tiongkok dan mengaitkan isi dalam video adalah tidak benar. Isi dalam video menyebutkan soal penghentian obat dari china, bukan vaksin dari China.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkominfo Budi Arie menggelar konfrensi pers bertema: Awas Hoaks Pemilu yang digelar Kominfo, Jakarta, Jumat (27/10).
Baca SelengkapnyaBeredar narasi Presiden Jokowi membangun IKN untuk warga China
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaBenarkah perusahan China melarang bendara merah putih berkibar di Morowali?
Baca SelengkapnyaBeredar unggahan di media sosial yang mengklaim pasukan tentara China disiapkan untuk menyerang Indonesia
Baca SelengkapnyaBeredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan
Baca SelengkapnyaBeredar yang mengklaim Indonesia bergabung dengan Rusia untuk menyerang Israel, simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaBenarkah warna botol air kemasan memiliki arti berbeda-beda? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaBeredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaKlaim ribuan babi diangkut dari Pondok Pesantren Al-Zaytun, Indramayu adalah tidak benar.
Baca SelengkapnyaCek fakta merdeka.com melakukan penelusuran foto thumbnail menggunakan teknik reverse image search.
Baca Selengkapnya