CEK FAKTA: Tidak Benar China Ragukan Vaksin Sinovac & Beralih ke Pfizer, Ini Faktanya
Merdeka.com - Beredar di media sosial sebuah informasi menyebut China meragukan vaksin buatan negaranya sendiri. Narasi yang beredar, China menyebut Vaksin Sinovac tidak manjur dan beralih ke Pfizer dan Moderna.
kominfo"BREAKING NEWS..!!!
CHINA AKUI VAKSIN SINOVAC BUATANNYA TIDAK MANJUR
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Siapa yang butuh vaksin cacar api? Vaksin ini terbukti mengurangi risiko terkena cacar api dan mengurangi tingkat keparahan gejala jika infeksi tetap terjadi.
China Akan Beralih ke Vaksin Pfizer dan Moderna"
Penelusuran
Cek fakta merdeka.com menelusuri informasi tersebut dan dipastikan informasi China meragukan Vaksin Sinovac sehingga memilih Pfizer adalah tidak benar.
Dalam artikel detik.com berjudul "China Akui Vaksin Corona Buatannya Kurang Manjur, Berapa Sih Efikasinya?" pada 12 April 2021, dijelaskan persentase efek vaksin buatan China dengan vaksin buatan negara lain.
Vaksin Corona yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech memiliki hasil efikasi sedikit di atas 50 persen dalam uji klinis yang dilakukan di Brasil. Di Indonesia, hasil efikasi vaksin Sinovac sebesar 64 persen dan Turki menyebut vaksin COVID-19 buatan Sinovac manjur 83 persen.
Sementara untuk Sinopharm, belum ada data efikasi yang rinci yang mereka rilis. Namun dua unit vaksin yang dikembangkan Sinopharm masing-masing memiliki tingkat kemanjuran 79,4 persen dan 72,5 persen berdasarkan hasil sementara.
Karena hal itu, Pemerintah China menyebut vaksin buatan negaranya kurang manjur.
"Vaksin yang tersedia saat ini tidak memiliki perlindungan yang sangat tinggi," kata Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit China, Gao Fu, dikutip dari Reuters.
Kemudian dalam artikel antaranews.com berjudul "China pastikan keamanan dan efektivitas vaksin Sinovac dan Sinopharm" pada 15 Juli 2021, dijelaskan bahwa Pemerintah China memastikan pihaknya terus mementingkan keamanan dan efektivitas vaksin yang diproduksi oleh Perusahaan Sinovac dan Sinopharm.
Kemudian hingga 28 Juni lalu, vaksin CoronaVac telah mendapatkan persetujuan penggunaan darurat daru 50 negara dan kawasan di dunia, sementara penyuntikan vaksin CoronaVac secara global telah mencapai 75 juta dosis.
"Pihak China secara konsisten mementingkan keamanan dan efektivitas vaksin. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyetujui penggunaan darurat vaksin CoronaVac yang dibuat oleh Sinovac, hal ini secara penuh membutkikan keamanan dan efektivitas CoronaVac," ujar Konselor bidang Sains dan teknologi Kedutaan Besar China di Jakarta, Yi Fanping, dalam konferensu pers pada Kamis.
Terkait China memilih vaksin Pfizer, dijelaskan dalam artikel liputan6 berjudul "China Akan Pakai Vaksin Pfizer Sebagai Booster untuk Lawan COVID-19" pada 22 Juli 2021.
Regulator di China siap memberikan izin bagi vaksin mRNA untuk melawan COVID-19. Vaksin itu umumnya dikenal sebagai Pfizer, tetapi akan memakai nama vaksin Fosun-BioNTech di China.
Vaksin Pfizer di China dikembangkan oleh Fosun Pharma dan BioNTech. Fosun berkata, National Medical Products Administration (NMPA) di China telah menyelesaikan tinjauan panel ahli terhadap vaksin mRNA.
Majalan Caixin di China melaporkan bahwa vaksin tersebut akan digunakan untuk booster atau penguat imun bagi orang-orang yang sudah divaksin. Namun, belum jelas siapa yang akan jadi prioritas.
Kesimpulan
Informasi China meragukan vaksin Sinovac dan lebih memilih vaksin Pfizer adalah tidak benar. China masih mewajibkan menggunakan Sinovac. Sedangkan Pfizer digunakan sebagai penguat bagi orang-orang yang sudah divaksin.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaBadan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.
Baca SelengkapnyaVaksin cacar api dirancang untuk merangsang sistem kekebalan tubuh agar dapat mengenali dan melawan virus varicella-zoster sebelum virus tersebut aktif kembali.
Baca SelengkapnyaVaksin Polio Bisa Bikin Cacat Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Pakar
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaKasus pneumonia tengah melonjak di China sejak pertama kali dilaporkan pada 13 November 2023.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar vaksin Mpox yang dipersiapkan adalah vaksin eksperimental.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca Selengkapnya