CEK FAKTA: Tidak Benar Ibu Menyusui Disuntik Vaksin Covid-19 Berakibat Alergi Bayi
Merdeka.com - Sebuah video seorang anak mengalami alergi karena sang ibu mendapat vaksin Covid-19 beredar di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat tubuh sang anak berwarna kemerahan.
"Has anyone heard anything about babies having reactions when their nursing moms get the covid vaccine? This is my grandnephew yesterday, his mom got her shot in Saturday"
turnbackhoaxBerikut terjemahannya:
-
Kenapa mpox bukan efek samping vaksin COVID-19? Jadi, penyakit Mpox ini tidak dapat dikatakan karena efek samping dari vaksin COVID-19. Itu tidak ada hubungannya,' tegas Syahril.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Siapa yang menyatakan bahwa mpox bukan efek samping vaksin? Juru bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril, menjelaskan bahwa mpox dan Covid-19 merupakan dua penyakit yang berbeda.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
"Adakah yang pernah mendengar tentang bayi yang alergi ketika sang ibu mendapatkan vaksin covid? Ini cucu saya kemarin, ibunya divaksin di hari Sabtu"
Penelusuran
Menurut penelusuran merdeka.com, informasi tersebut adalah hoaks. Dalam artikel kumparan.com berjudul "Hoaxbuster: Foto Bayi Mengalami Alergi Setelah Ibu yang Menyusuinya Divaksin" pada 10 April 2021, dijelaskan bahwa tidak ada bayi yang alergi karena sang ibu disuntik vaksin Covid-19.
Faktanya, foto dalam gambar tersebut bukan merupakan bayi dari seorang ibu yang mendapat vaksin COVID-19. Check Fakta USA Today telah memastikan foto bayi tersebut tidak ada kaitan dengan bayi yang dikabarkan meninggal karena sang ibu mendapat suntikan vaksin corona.
“Bayi yang saya laporkan meninggal setelah ibu mendapat vaksin Pfizer kedua BUKAN bayi dalam foto ini. Saya sudah sebutkan di postingan asli saya, tetapi sepertinya terlewatkan," tulis akun Facebook yang mengunggah foto tersebut.
Lantas, apakah Ibu menyusui aman mendapat vaksinasi?
Ibu menyusui termasuk dalam kategori aman mendapat injeksi vaksin COVID-19. Academy of Breastfeeding Medicine menjelaskan, kecil kemungkinan lipid vaksin dapat memasuki aliran darah dan mencapai jaringan payudara. Jika mRNA yang terdapat dalam vaksin masuk ke dalam susu ibu, tidak akan menimbulkan efek biologis yang membahayakan.
Data tentang keamanan vaksin pada Ibu menyusui juga sudah bermunculan di berbagai jurnal internasional. American College of Obstetricians and Gynecologists bahkan merekomendasikan agar mereka yang menyusui segera mendapatkan vaksin COVID-19.
"Saat Anda divaksinasi, antibodi yang dibuat oleh tubuh Anda dapat disalurkan melalui ASI dan membantu melindungi anak Anda dari virus," kata situs web perguruan tinggi tersebut.
Lebih lanjut, Direktur Kedokteran Janin Ibu di Rumah Sakit Wanita Michigan MedicineVon Voigtlander, Dr. Molly Stout, menegaskan vaksin COVID-19 justru memberi manfaat bagi bayi dari penularan virus.
"Antibodi dari ibu menyusui yang ditransfer ke ASI sebenarnya dapat melindungi anak yang menyusui," tutup Stout.
Kesimpulan
Informasi ibu menyusui yang disuntik vaksin Covid-19 mengakibatkan bayi alergi adalah tidak benar. Efek dari vaksin Covid-19 tidak berpengaruh pada alergi bayi. Vaksin Covid-19 dapat memberi manfaat bagi bayi dari penularan virus.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Suhu ASI juga diatur untuk menyamakan suhu tubuh sang ibu sehingga nyaman dikonsumsi oleh bayi.
Baca SelengkapnyaBeredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaBeredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaBanyak mitos tentang menyusui yang perlu diluruskan.
Baca SelengkapnyaDia lalu mengatakan vaksin dengue dapat diberikan kepada masyarakat berusia 6 hingga 45 tahun.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaViral di media sosial vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa memicu kemandulan.
Baca SelengkapnyaTerdapat dua jenis vaksin polio yaitu berupa suntik dan tetes yang bisa diberikan pada anak. Apa perbedaannya?
Baca Selengkapnya