CEK FAKTA: Tidak Benar Kebakaran Kafe di Malioboro Karena Gas Air Mata
Merdeka.com - Informasi kebakaran di sebuah kafe di Malioboro, Yogyakarta karena disemprot gas air mata beredar di media sosial. Kebakaran ini terjadi bersamaan dengan unjuk rasa menolak Omnibus Law atau UU Cipta Kerja yang ricuh di kawasan wisata tersebut pada Kamis, 8 Oktober 2020.
KominfoPenelusuran
Menurut penelusuran merdeka.com, informasi tersebut adalah tidak benar. Dalam artikel Tempo.co berjudul "Viral Kebakaran di Kafe di Malioboro Karena Gas Air Mata, Ini Kata Polisi" pada 11 Oktober 2020, dijelaskan bahwa kebakaran bukan karena gas air mata.
-
Apa penyebab kebakaran? 'Dugaan penyebab korsleting listrik pada kulkas,' kata Huda dalam keterangannya, Sabtu (30/3).
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Apa yang memicu kebakaran di Bromo? Fakta penyebab kebakaran di Bukit Teletubbies Kawasan Gunung Bromo, terungkap bahwa salah satu dari lima flare asap yang digunakan meledak saat dinyalakan.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Di mana kebakaran terjadi? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan.
-
Dimana lokasi kebakaran? Pabrik Mainan Kader adalah pabrik mainan Thailand yang memproduksi boneka mainan dan boneka plastik berlisensi. Mainan-mainan yang diproduksinya ini terutama ditujukan untuk ekspor ke Amerika Serikat dan negara maju lainnya.
Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Markas Besar (Mabes) Polri cabang Semarang masih menyelidiki penyebab terbakarnya restoran Kafe Legian di Malioboro ini.
"Kami sudah lakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) dan membawa barang bukti antara lain abu arang juga bekas pecahan botol untuk pemeriksaan lebih lanjut," ujar Komisaris Totok Tri Kusuma dari tim Labfor Mabes Polri di sela melakukan olah TKP di Cafe Legian Yogya, Sabtu, 10 Oktober 2020.
Totok menjelaskan temuan sementara tim atas barang bukti yang diperiksa itu, terdapat kandungan penyusun materi bahan bakar minyak (BBM). Sehingga dugaan awal penyebab terbakarnya lantai dua cafe itu sejauh ini masih mengarah akibat lemparan objek benda atau barang berisi BBM atau yang selama ini dikenal sebagai bom molotov.
Dengan temuan itu, Totok menepis kabar jika kebakaran kebakaran itu disebabkan karena kandungan materi gas air mata yang ditembakkan petugas. "Kandungan dari gas air mata kan tidak bisa untuk (memicu munculnya) api. Gas air mata sebagai penghalau massa kandungannya air, kalau kandungannya BBM ya mungkin akan terbakar semua," ujar Totok.
Kesimpulan
Informasi kebakaran di sebuah kafe di Malioboro, Yogyakarta karena gas air mata adalah tidak benar. Pihak kepolisian menjelaskan penyebab kebakaran akibat lemparan objek benda atau barang berisi BBM atau yang selama ini dikenal sebagai bom molotov.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
“Innalilahi, Seorang Warga Tewas Terpanggang Kebakaran di Palangkaraya,”
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami penyebab pasti kebakaran dengan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara.
Baca SelengkapnyaSaksi mendengar suara ledakan saat peristiwa kebakaran di gedung Mapolresta Jambi
Baca SelengkapnyaInformasi kebakaran diterima petugas pada pukul 12.39 Wib.
Baca SelengkapnyaPusat perbelanjaan (mal) di Lumajang, Jawa Timur, terbakar hebat, Selasa (23/4) dini hari. Polisi masih melakukan olah TKP untuk menyelidiki penyebabnya.
Baca Selengkapnya18 Orang Jadi Korban Kebakaran Gudang Gas Elpiji di Bali, Ini Identitasnya
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami kebakaran yang menewaskan tujuh orang di Mampang Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaDugaan pengoplosan gas itu menguat setelah tim menemukan tabung gas mulai ukuran subsidi tiga kilogram, 12 kilogram dan 50 kilogram di lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaGudang elpiji yang terbakar itu bukan agen resmi penyaluran elpiji tabung.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami sebab awal kericuhan terjadi
Baca SelengkapnyaMayoritas yang terbakar kasur dan masker bantuan donatur saat penanganan Covid-19, terbanyak dari Temasek Singapura.
Baca SelengkapnyaPengelola gedung itu bernama Wildan, saat itu mendengar alarm kebakaran di lokasi "tenant" KOI Epicentrum.
Baca Selengkapnya