Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

CEK FAKTA: Tidak Benar Pemerintah Akan Terapkan Herd Immunity Sebagai Pengganti PSBB

CEK FAKTA: Tidak Benar Pemerintah Akan Terapkan Herd Immunity Sebagai Pengganti PSBB PSBB di Pasar Anyar Bogor Kontradiktif. Instagram/@camerapenjurunews ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Sebuah kabar akan diterapkan herd immunity usai lebaran beredar di media sosial Facebook dan WhatsApp. Kabar tersebut menyebutkan karena gagalnya PSBB, maka akan diberlakukan herd immunity. Bagi yang kuat dapat bertahan dan yang tidak kuat akan meninggal dengan sendirinya.

kabar herd immunity di facebookFacebook/Liputan6

Berikut isi pesan tersebut:

"Just InfoHanya Sekedar Untuk Diketahui(Khusus bagi Lansia)

Orang lain juga bertanya?

Denger² karena Lockdown dan PSBB ngga berhasil dilakukan di Indonesia maka bakalan kearah Herd Imunity.

Setelah Idul Fitri Pemerintah tidak akan update jumlah yang tekena Covid. Saat ini yang terdeteksi 18 rban hampir 19rban. Kemungkinan dalam waktu dekat akan diberlakukanHerd Immunity, artinya _menyerahkan rakyat pada seleksi alam ; yang kuat bertahan kemudian immun, yang lemah meninggal dengan sendirinya.

Dalam bahasa Jawa, Herd Immumity bisa diartikan :Urip karepmu, Mati karepmu.

Sedikit sharing tentang

Herd imunity

Dilansir dari aljazeera (20/3/2020) Herd Imunity/HI mengacu pada situasi dimana cukup bnyak orang dlm satu populasi yg memiliki kekebalan terhadap infeksi sehingga dpt secara efektif menghentikan penyebaran penyakit tsb.

Nah caranya itu ada 2 :

1. Dengan vaksin (belum ada vaksin covid).2. Dengan membiarkan 70% populasi terinfeksi virus sehingga akan mendapatkan kekebalan antibodi secara alami.

Sambil menunggu vaksin, ngga mungkin dlm waktu dekat (paling cepet 1 thn).Maka pilihan HI ini adalah dgn cara menginfeksi penduduk secara langsung.

Dari kemungkinan infeksi ini hanya 2 hal yg akan terjadi :1. Bertahan hidup(kebal terhadap penyakit)2. Meninggal bagi yg tidak kuat.

Herd Imunity yg pelan² akan dilakukan (meski nantinya ngga akan dibilang Herd Imunity secara langsung) tapi kita akan mulai merasakannya (yg sadar paham betul arahnya HI, yg ngga sadar akan mengira covid sudah selesai padahal blom)

Herd imunity ala +62

1. Pelan² toko, mall, transportasi dibuka walau dgn protokol kebersihan/kesehatan yg tinggi2. Pelan² sekolah mulai dibuka3. Pelan² kantor dan aktifitas massal mulai diperbolehkan aktif kembali

Dampak negatif dan positif dari HI

Negatif:1. Akan kehilangan penduduk hampir separuh juta jiwa.2. Kematian massal.3. Rumah sakit akan super kewalahan

Positif:1. Pandemi akan cepat berakhir.2. Akan terbentuk manusia baru yg lebih kebal, beradaptasi dgn penyakit baru.3. Perekonomian tdk terhambat perkembangannya.

manusia yg kuat, dengan gaya hidup yg bagus, daya tahan tubuh yg baik Maka akan kebal dengan penyakit covid ini.Sebaliknya. Manusia yg tidak punya sistem kekebalan tubuh baik dgn faktor resiko penyakit penyerta maka akan tereliminasi/meninggal.

Agar bisa bertahan menjadi salah satu bagian HI :

1. Ubah gaya hidup. Mulai bersih, berolahraga, makan sehat, minum vitamin.2. Ubah lingkungan menjdi hidup sehat. Pakai masker, hindari kerumunan, sering cuci tangan pake sabun/hand sanitizer, dan juga menjaga lingkungan kita.

Umat manusia akan berevolusi, mengalami seleksi alam.

Harus ada yang dikorbankan...semoga tidak banyak"

Penelusuran

Menurut penelusuran merdeka.com, kabar tersebut adalah tidak benar. Dalam artikel Liputan6 berjudul "Jubir COVID-19 Tepis Kabar Penerapan Herd Immunity di Indonesia" pada 22 Mei 2020, pihak pemerintah membantah kabar tersebut.

Pemerintah Republik Indonesia menyatakan bahwa mereka tidak pernah merencanakan penerapan konsep herd immunity untuk menanggulangi COVID-19.

"Pemerintah tidak pernah memikirkan," kata Juru Bicara Percepatan Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dengan tegas saat dihubungi oleh Health Liputan6.com pada Jumat (22/5/2020).

Sebelumnya, Peneliti dan Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof. Amin Soebandrio juga telah menyatakan bahwa "berdamai dengan COVID-19" bukan berarti menunggu herd immunity.

"Kalau kita sudah memiliki kekebalan, juga tidak berarti bahwa kita bisa seenaknya. Artinya mungkin ada orang yang kebal tapi dia juga bisa menularkan kepada orang lain. Orang lain ini yang mungkin akan menderita lebih berat," kata Amin saat dihubungi lewat sambungan telepon beberapa waktu yang lalu.

Kemudian dalam artikel merdeka.com berjudul "Mengenal Herd Immunity dan Bisakah Hal Ini Terjadi pada COVID-19" pada 23 Maret 2020, dijelaskan tentang penanganan herd immunity.

Dilansir dari Japan Today, herd immunity merupakan sebuah kondisi yang terjadi ketika sejumlah orang di masyarakat memiliki kekebalan terhadap infeksi. Ketika hal ini terjadi, maka masyarakat ini secara efektif menghentikan persebaran penyakit.

Kondisi ini bisa terjadi baik karena vaksinasi atau saat orang pernah mengalami penyakit. Satu hal yang pasti adalah bahwa mereka menjadi kebal terhadap penyakit.

Saat semakin banyak orang yang terinfeksi, maka muncul banyak orang yang pulih dan menjadi kebal terhadap infeksi tersebut di masa mendatang.

"Ketika sekitar 70 persen populasi telah terinfeksi dan pulih, peluang persebaran dari penyakit ini menjadi lebih sedikit karena sebagian besar orang kebal terhadap infeksi," terang Martin Hibberd, profesor penyakit infeksi dari London School of Hygiene & Tropical Medicine.

Namun herd immunity tidak dianjurkan dalam penanganan Covid-19.

"Namun hal ini tak harus dan tak bakal dengan cara ini," terang Matthew Baylis, profesor pada Institute of Infection, Veterinary and Ecological Sciences di Liverpool University.

Menurunkan jumlah orang yang terinfeksi dilakukan dengan social distancing, mencegah kerumunan, serta cuci tangan secara rutin. Hal ini bisa membuat terjadinya herd immunity mulai terjadi dengan cara lain.

"Dari sudut pandang epidemiologikal, triknya adalah untuk menurunkan jumlah orang yang melakukan kontak, sehingga kita bisa menurunkan jumlah kontak dengan orang terinfeksi dan herd immunity terjadi lebih awal," terang Baylis.

Kesimpulan

Kabar tentang akan diterapkannya herd immunity sebagai pengganti PSBB adalah tidak benar. Pemerintah tidak pernah memutuskan hal tersebut.

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
CEK FAKTA: Hoaks Imbauan Pakai Masker Akibat Muncul Virus Amoeba
CEK FAKTA: Hoaks Imbauan Pakai Masker Akibat Muncul Virus Amoeba

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Air Muka Jokowi Langsung Berubah, Buru-Buru Bantah Soal Pembatasan BBM Subsidi
VIDEO: Air Muka Jokowi Langsung Berubah, Buru-Buru Bantah Soal Pembatasan BBM Subsidi

Jokowi menambahakan pemerintah belum berpikir untuk membatasi BBM subsidi dalam waktu dekat

Baca Selengkapnya
Kabar Terbaru soal Bantuan Subsidi Upah Rp600.000 dari Kemnaker
Kabar Terbaru soal Bantuan Subsidi Upah Rp600.000 dari Kemnaker

Beberapa waktu belakangan, kembali mencuat soal maraknya informasi terkait pencairan BSU 2023.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox

Sebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.

Baca Selengkapnya
Viral Kemenkes Wajibkan Masyarakat Pakai Masker Mulai 15 Desember, Cek Faktanya
Viral Kemenkes Wajibkan Masyarakat Pakai Masker Mulai 15 Desember, Cek Faktanya

Beredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI

Penularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.

Baca Selengkapnya
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi

Hinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.

Baca Selengkapnya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya

Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun

Baca Selengkapnya
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
Vaksin Covid-19 Mulai Berbayar, Ini Kelompok yang Bisa Dapat Gratis
Vaksin Covid-19 Mulai Berbayar, Ini Kelompok yang Bisa Dapat Gratis

Maxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Virus Mpox Disebabkan karena Efek Samping Vaksin Covid-19
CEK FAKTA: Hoaks Virus Mpox Disebabkan karena Efek Samping Vaksin Covid-19

Beredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya
Viral Vaksin HPV Bikin Mandul, Ini Penjelasan Kemenkes
Viral Vaksin HPV Bikin Mandul, Ini Penjelasan Kemenkes

Viral di media sosial vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa memicu kemandulan.

Baca Selengkapnya