CEK FAKTA: Tidak Benar Penutupan Gerbang Tol Pejagan, Ini Faktanya
Merdeka.com - Viral di media sosial video terkait adanya penutupan Gerbang Tol (GT) Pejagan. Dalam video itu disebutkan penutupan GT Pejagan menuju arah Jakarta dan menampilkan sejumlah kendaraan yang berhenti di pintu tol Pejagan, dalam video tersebut terlihat gerbang tol yang ditutup.
"Tol ditutup, arah Jakarta sudah ditutup kita putar balik. Semua sudah tutup, tolong sampaikan ke kawan-kawan kita share yang ada di lapangan sana. Semua putar balik, arah Jakarta ke Jawa ditutup. Arah Jakarta ke Semarang ditutup," ujar seorang pria dalam video berdurasi 24 detik.
©IstimewaPenelusuran
-
Apa penyebab kecelakaan di Tol Jagorawi? Kecelakaan berawal dari dump truk yang menghantam kendaraan Honda City dikemudikan oleh TW.
-
Kapan kecelakaan maut di Tol Jagorawi terjadi? Kecelakaan beruntun terjadi di ruas Jalan Tol Jagorawi pada Kamis (30/11).
-
Kenapa pendakian Gede Pangrango ditutup? Keputusan tersebut dampak cuaca ekstrem yang diperkirakan masih berlangsung hingga bulan depan sehingga dapat mengancam keselamatan pendaki.
-
Dimana kecelakaan beruntun di Tol Jagorawi terjadi? Peristiwa itu terjadi di KM 05.200 A ruas Tol Jagorawi, pada pukul 02.04 WIB.
-
Apa yang membuat gerbang Toronipa-Kendari viral? Viralnya gerbang tersebut juga menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan pengguna media sosial. Berikut fakta-faktanya. Terdapat Empat Gerbang yang Jadi Sorotan Video viral dari gerbang tersebut salah satunya beredar di akun Instagram @undercover.id. Di sana tampak seseorang menunjukkan kondisi dari gapura besar itu yang dianggap tak sesuai standar.
-
Apa yang terjadi pada jembatan kaca? Pecahnya wahana jembatan kaca di kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus pada Rabu (25/10) mengundang perhatian banyak pihak.
Hasil penelusuran, dilansir dari merdeka.com berjudul "Beredar Video Gerbang Tol Pejagan Ditutup, Ini Kata Polisi" pada 30 April 2021. Kasi Lalin GT Pejagan Ami mengatakan, jika video yang beredar tersebut merupakan kejadian yang terjadi pada tahun 2020 lalu.
"(Video) Tidak benar, itu video waktu lebaran 2020 saat awal Covid," kata Ami saat dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (30/4).
Selain itu ia menjelaskan, untuk larangan mudik sendiri akan diberlakukan mulai 6 Mei 2021 hingga 17 Mei 2021 mendatang.
"Penyekatan ya, bukan berarti semua tidak boleh melintas," jelasnya.
Sebelumnya, Pemerintah telah menerbitkan adendum Surat Edaran (SE) Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idulfitri Tahun 1442 Hijriah dan Upaya Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Selama Bulan Suci Ramadan.
Adendum yang ditandatangani Ketua Satgas Penanganan Covid-19 pada 21 April 2021 ini mengatur pengetatan persyaratan Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDB) selama H-14 peniadaan mudik (22 April-5 Mei 2021) dan H+7 peniadaan mudik (18 Mei-24 Mei 2021). Sementara masa peniadaan mudik tetap berlangsung selama periode 6-17 Mei 2021.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pengetatan mudik ini dilakukan berdasarkan fakta tentang apa yang terjadi selama ini di Indonesia. Dia mengacu pada kejadian-kejadian di 2020 lalu, saat angka kasus positif Covid-19 Cenderung naik setelah adanya libur.
"Oleh karenanya kita menyatakan bahwa dari tanggal 6-17 (Mei) itu dinyatakan dilarang mudik. Tentu ada suatu pengecualian-pengecualian, yang nanti sore kami akan sampaikan lewat rilis secara lebih detil," ujar Menhub Budi Karya dalam sesi teleconference, Jumat (23/4).
Pengecualian untuk melakukan mudik atau perjalanan tersebut sebenarnya telah tercantum dalam SE Nomor 13/2021 beserta poin-poin tambahannya. Berikut rinciannya:
1. Perjalanan orang selama bulan Ramadan dan Lebaran 2021 dikecualikan bagi kendaraan pelayanan distribusi logistik dan pelaku perjalanan dengan keperluan mendesak untuk kepentingan non-musik, seperti: bekerja/perjalanan dinas, kunjungan keluarga sakit, kunjungan duka anggota keluarga meninggal, ibu hamil yang didampingi satu orang anggota keluarga, kepentingan persalinan didampingi maksimal dua orang.
2. Pelaku perjalanan orang lintas kota/kabupaten/provinsi/negara selama Ramadan dan Lebaran 2021 wajib memiliki print out Surat Izin Keluar/Masuk (SIKM) sebagai syarat melakukan perjalanan. Berikut ketentuannya:
a. Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS, pegawai BUMN/BUMD, prajurit TNI/Polri melampirkan print out surat izin tertulis dari pejabat setingkat Eselon II yang dilengkapi tanda tangan basah/elektronik pejabat serta identitas diri calon pelaku perjalanan
b. Pegawai swasta melampirkan print out surat izin tertulis dari pimpinan perusahaan yang dilengkapi tanda tangan basah/elektronik pimpinan perusahaan, serta identitas diri calon pelaku perjalanan
c. Pekerja sektor informal melampirkan print out surat izin tertulis dari kepala desa/lurah yang dilengkapi tanda tangan basah/elektronik pejabat bersangkutan serta identitas diri calon pelaku perjalanan
d. Masyarakat umum non-pekerja melampirkan print out surat izin tertulis dari kepala desa/lurah yang dilengkapi tanda tangan basah/elektronik pejabat bersangkutan serta identitas diri calon pelaku perjalanan.
Kesimpulan
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG telah memastikan bahwa suhu 35 derajat celcius tidak akan membuat traffic cone di jalan meleleh.
Baca SelengkapnyaBeredar video kerusakan yang diklaim akibat gempa Tuban, simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaDalam video berisi gabungan dari berbagai macam video yang ditambah dengan narasi dari bahwa Jokowi dan Kapolri
Baca SelengkapnyaPolisi mengatakan bahwa video itu sebenarnya berawal dari kecelakaan lalu lintas
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan
Baca SelengkapnyaBegini kronologi belasan motor terjebak di tengah rel kereta di karawang yang menegangkan.
Baca SelengkapnyaMenurut Polda Jabar, kabar hoaks itu diperoleh dari sebuah video dari channel Youtube
Baca SelengkapnyaBeredar sebuah video di media sosial Facebook yang menyebut Gunung Tangkuban Perahu erupsi.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaTerlihat kondisi pasutri yang sudah terkapar dengan luka penuh darah di pinggir jalan
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaDalam video yang diunggah akun Instagram @infocegatanklaten, nampak seorang pria kebingungan saat masuk jalur bebas hambatan.
Baca Selengkapnya