CEK FAKTA: Tidak Benar Pertamina Jual BBM ke Sektor Industri dengan Harga Murah
Merdeka.com - Kabar PT Pertamina menjual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium ke sektor industri tersebar di media sosial. Kabar tersebut menyebutkan bahwa Pertamina menjual Premium ke sektor industri dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan penjualan di masyarakat.
Salah satu yang menyebarkan kabar ini adalah akun Facebook Rendra Hadikurniawan. Akun ini mengunggah tangkapan layar judul artikel "Direksi Dan Komisaris Pertamina Putus Asa Premium Dijual ke Industri Seharga Rp 5.100, Untuk Rakyat Malah Dijual Seharga Rp 6.450".
liputan6Akun Facebook Rendra Hadikurniawan juga memasukkan narasi sebagai berikut:
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga BBM? Dia menambahkan komposisi terbesar dalam menentukan harga BBM adalah harga ICP karena merupakan bahan baku. Jadi kalau harga ICP lebih tinggi dibandingkan nilai tukar maka harga ICP yang dominan menentukan harga BBM tersebut. 'Kalau keduanya bergerak naik (nilai tukar dan ICP), maka mempercepat penyesuaian harga BBM,' kata Tauhid.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga BBM non subsidi? Harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Dimana harga BBM termahal di dunia? Biaya satu galon bahan bakar di Hong Kong mencapai Rp187.000.
"Hallo apa kabar Ahoker,,Kalian Udah denger kabar belum,,Saat ini Pertamina telah menjual BBM Premiun Ron 88 ke industri seharga Rp 5.100 perliter diluar pajak sejak 15 April 2020. Tapi mengapa rakyat sampai sekarang dipeerkosa untuk membeli Premium Ron 88 di SPBU masih di harga Rp 6.450 perliter, itupun kadang sulit dan langka di SPBU, sehingga rakyat terpaksa beli Pertalite atau Pertamax Ron 92.
Bahkan sekarang muncul banyak buzzer bayaran yang membuat opini bahwa kejatuhan harga minyak dunia yang terakhir dipresentasi harga WTI bisa minus USD 37 perbarel tak bisa dikaitkan harga BBM dinegri ini harus turun, kata BuzzeRp itu adalah hanya sebuah angka perdagangan derivatif untuk perdagangan berjangka , Jadi Seolah-olah Pertamina berada di ruang hampa yang terpisah dari harga minyak dunia, dan seolah-olah harga minyak dunia bukan menjadi rujukan harga BBM yang dijual di wilayah NKRI
Dahulu Mentri Erick Tohir mengangkat Ahok untuk membumihanguskan Mafia, ternyata jauh panggang dari pada api, Semua hanya kongkalikong semata untuk memberikan jalan mulus kepada Kelompok yang akan mengangkangi negri ini
Faktanya, Pertamina menjual BBM ke industri jauh lebih murah dari pada ke rakyatnya, bahkan terlihat jelas Pemangku jabatan negri ini justru memberi fasilitas mewah kepada pengusaha dari hasil mencekik rakyat
Jadi saat ini Semakin tipis harapan rakyat akan haknya menikmati harga BBM yang wajar di negeri ini. Meskipun harga minyak dunia menunjukan angka yang sudah terkoreksi sekitar 70% selama kuartal 1 tahun 2020, ironisnya harga BBM murah hanya bisa dinikmati oleh rakyat dalam mimpi."
Penelusuran
Menurut penelusuran merdeka.com, kabar tersebut adalah tidak benar. Dalam artikel Liputan6 berjudul "Cek Fakta: Tidak Benar Pertamina Jual BBM Premium ke Industri Lebih Murah Dibandingkan ke Masyarakat" pada 5 Mei 2020, dijelaskan bahwa harga BBM untuk sektor industri lebih mahal dibanding harga BBM yang dijual ke masyarakat.
Vice President Corproate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk sektor industri tersebut adalah harga di luar pajak yang antara lain terdiri dari Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB).
Besaran PBBKB menyesuaikan regulasi pemerintah daerah setempat. Selain itu, untuk harga yang ditetapkan belum termasuk ongkos angkut yang harus ditanggung masing masing customer dan merupakan harga dititik serah (supply point).
"Selanjutnya, harga ini diberikan untuk sektor industri yang biasanya pembelian dilakukan dalam volume yang besar untuk periode tertentu sehingga ada komitmen pasti untuk transaksi tersebut," kata Fajriyah saat berbincang dengan Liputan6.com.
Fajriyah mengungkapkan, jika harga BBM untuk sektor industri telah dikenakan berbagai pajak tersebut dan ongkos angkut, maka harga BBM untuk sektor industri lebih mahal dibanding harga BBM yang dijual ke masyarakat.
"Iya (lebih mahal) kalau biaya transportasi itu masing-masing beda-beda, tergantung lokasinya," tutup Fajriyah.
Kesimpulan
Kabar Pertamina jual BBM Premium ke sektor industri lebih murah dibandingkan dengan penjualan di masyarakat adalah tidak benar. Justru penjualan ke sektor industri lebih mahal, karena sudah dikenakan sejumlah pajak. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga BBM Pertamax atau Ron 92 kini dibanderol Rp13.300 per liter dari sebelumnya Rp12.400 per liter.
Baca SelengkapnyaHarga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.
Baca SelengkapnyaPengecer bensin mendapat untung jauh lebih besar dari penjualan BBM. Sementara, margin yang dipatok untuk Pertashop hanya berkisar Rp450-850 per liternya.
Baca SelengkapnyaPertamina ikut melakukan penyesuaian harga pada BBM non subsidi yang terdiri dari BBM gasoline, Pertamax Turbo dan Pertamax Green 95.
Baca SelengkapnyaBBM rendah sulfur yang selama ini diproduksi Pertamina, seperti Pertamax Turbo dan Pertamina Dex mengandung BBM rendah sulfur dengan 50 ppm.
Baca SelengkapnyaLalu ada jenis BP Diesel yang sekarang dijual Rp14.860 per liter sebelumnya Rp15.340 per liter, atau mengalami penurunan sebesar Rp480 per liter.
Baca SelengkapnyaSejak Maret 2024 BBM non-subsidi RON 92 tersebut belum disesuaikan, sementara itu pada awal Agustus lalu SPBU swasta kembali menaikkan harga BBM sejenis.
Baca SelengkapnyaPertamax Turbo alami kenaikan harga Rp1.050 dari sebelumnya Rp14.400 per liter menjadi Rp15.450 per liter.
Baca SelengkapnyaMelansir dari laman resmi BP AKR, jenis BBM BP 92 kini dibanderol Rp12.290 per liter dari Rp13.450 per liter atau turun Rp1.160 per liter.
Baca SelengkapnyaHarga Pertamax Turbo juga mengalami kenaikan menjadi Rp15.900 per liter dari sebelumnya Rp14.400 per liter.
Baca SelengkapnyaMenurut Menteri ESDm, itu wajar dilakukan saat harga minyak dunia turun imbas gencatan senjata Israel dan Hamas.
Baca SelengkapnyaHarga BBM jenis Pertamax, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex turun sedangkan untuk Pertalite atau BBM subsidi tidak berubah.
Baca Selengkapnya