CEK FAKTA: Tidak Benar Polisi Keluarkan Tembakan Saat Bubarkan Massa di Solo
Merdeka.com - Sebuah video polisi membubarkan massa dengan tembakan beredar di media sosial. Dalam video berdurasi 52 detik ini terlihat sejumlah polisi yang sedang membubarkan massa, yang disebut-sebut sedang mengadakan aksi bela Palestina. Terlihat pula anak kecil yang menutup telinganya.
Facebook"Polisi, polisi, ada anak kecil ini lho. Polisi menakut-nakuti anak kecil, padahal rumahe di sana. Rumahe di sana ini," kata seseorang dalam video. Terdengar pula suara mirip tembakan yang bersautan.
Penelusuran
-
Apa penyebab kepunahan massal? Transisi ini ditandai dengan kondisi iklim yang berubah-ubah, mengalami kekacauan total yang berdampak pada kepunahan banyak spesies.
-
Apa yang dibakar massa? Tampak beberapa massa sedang membakar motor. Tak jelas motor siapa yang dibakar, yang jelas motor yang dibakar tak hanya satu.
-
Apa yang dilakukan massa bela Palestina? Ratusan warga yang tergabung dari Majelis Ormas Islam (MOI) menggelar aksi damai bela Palestina di depan kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Minggu (17/12).
-
Kenapa DPR serukan krisis kesehatan di Palestina? ‘Tidak mungkin kita bicara soal krisis kesehatan tanpa melihat situasi yang terjadi di Palestina. Kita tahu bahwa serangan militer telah menewaskan lebih dari 13.000 warga Palestina, termasuk perempuan, anak-anak, lansia, dan difabel. Bahkan, serangan ini juga menargetkan 4 (empat) rumah sakit besar di Gaza, tak terkecuali rumah sakit Indonesia. Hal ini kemudian memicu lebih dari 50.000 pasien yang tak bisa tertangani secara maksimal, ‘ tegas Puteri dalam Forum Kerja Sama di Wilayah Asia-Pasifik di Bidang Kesehatan Universal, Jumat (25/11).
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Dari hasil penelusuran merdeka.com, informasi polisi keluarkan tembakan untuk membubarkan massa adalah hoaks. Dalam artikel kompas.com berjudul "[HOAKS] Polisi Gunakan Tembakan Saat Bubarkan Aksi Bela Palestina" pada 23 Mei 2021, dijelaskan bahwa tidak ada penembakan pembubaran massa.
Kepala Kepolisian Resor Kota Solo Kombespol Ade Safri Simanjuntak menjelaskan bahwa tidak benar jika disebutkan ada tembakan dalam pembubaran kerumunan dalam aksi bela Palestina di Solo.
"Tidak ada tembakan dalam pembubaran kerumunan kemarin," katanya pada Kompas.com, Minggu (23/5/2021).
Ade juga memastikan tidak ada tembakan ke atas dan proses pembubaran aksi sudah sesuai teknis operasional.
"Itu sudah teknis operasional. Intinya tidak ada penembakan dalam pembubaran kerumunan melanggar prokes kemarin. Mau tembakan ke atas dan seterusnya, semuanya tidak ada tembakan," tegasnya.
Kemudian dalam artikel solopos.com, dijelaskan bahwa suara letusan itu bukan dari suara tembakan. Menurut wartawan yang berada di lokasi, suara tersebut adalah suara petugas kepolisian saat memukul tameng atau shield yang mereka bawa.
Alasan polisi membubarkan massa bela Palestina di Solo, dijelaskan dalam artikel merdeka.com berjudul "Timbulkan Kerumunan, Demo Bela Palestina di Solo Dibubarkan Polisi" pada 21 Mei 2021.
Demonstrasi Bela Palestina yang berlangsung di Bundaran Gladag, Solo, Jumat (21/5), akhirnya dibubarkan polisi. Langkah itu dilakukan karena peserta aksi terus berdatangan sehingga menimbulkan kerumunan dan melanggar protokol kesehatan.
Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, awalnya koordinator aksi melaporkan jumlah peserta hanya 80 orang. Namun kenyataannya yang hadir sekitar 600 orang. Kerumunan massa tidak bisa dihindarkan.
Selain karena melanggar protokol kesehatan, polisi membubarkan massa karena melanggar tujuan awal dari aksi yakni solidaritas terhadap Palestina. Dalam orasi mereka sudah mengarah menyerang ke pribadi seseorang dan menguasai lalu lintas.
Kemudian Selain itu, massa juga memenuhi Jalan Slamet Riyadi pada akhir aksi. Tindakan itu mengganggu arus lalu lintas, baik dari arah barat maupun timur menuju ke Balai Kota.
Kesimpulan
Informasi polisi keluarkan tembakan untuk membubarkan massa aksi bela Palestina di Solo, Jawa Tengah adalah tidak benar. Pihak kepolisian menjelaskan tidak ada penembakan dan pembubaran sudah sesuai teknis operasional.
Kemudian alasan polisi membubarkan massa, karena massa tidak taat protokol kesehatan, jumlah massa yang tidak sesuai dengan yang dilaporkan dan mengganggu ketertiban umum.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaKepastian itu berdasarkan penyelidikan Kompolnas dan Polres Bekasi Kota terkait kematian tujuh remaja di kali Bekasi.
Baca SelengkapnyaUsman menyoroti penggunaan water cannon, gas air mata, atau penangkapan dan penahanan secara sewenang-wenang kepada pengunjuk rasa.
Baca Selengkapnya344 orang mengalami penangkapan dan penahanan semena-mena.
Baca SelengkapnyaKericuhan pada Senin (16/8) malam dipicu penolakan laporan soal dugaan pemalsuan dokumen yang disampaikan warga Dago Elos ke Mapolrestabes Bandung.
Baca SelengkapnyaPolisi memukul mundur pendemo karena sesuai aturan batas waktu menyampaikan aspirasi pukul 18.00 Wib.
Baca SelengkapnyaDelapan warga yang ditangkap itu akan diproses hukum sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaMassa diketahui menuntut ganti rugi lahan tambang.
Baca SelengkapnyaPolri harus membuka diri dengan melakukan evaluasi pelaksanaan operasi pengamanan massa.
Baca SelengkapnyaMenurut Nasir, kasus tersebut juga menjadi peringatan bagi institusi kepolisian untuk berbenah diri.
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaMereka membakar lima wadah kemenyan dan melakukan aksi bisu.
Baca Selengkapnya