CEK FAKTA: Tidak Benar Rapid Test di Bandara Soekarno-Hatta Bayar Rp550 Ribu
Merdeka.com - Beredar informasi terkait klaim rapid test virus corona Covid-19 di Bandara Seoekarno-Hatta dikenai biaya sebesar Rp 550.000;
Informasi tersebut diunggah akun Twitter @Isema13 pada 13 Mei 2020. Dengan narasi sebagai berikut:
Sebelum chek in bayar rapid tes dl Rp 550.000, tanpa terkecuali… Waoo bisnis baru di bandara.. Halo @kemenhub151 Benarkah ini?
-
Siapa yang mengklaim dapat naik pesawat gratis? Menanggapi kabar viral tersebut, Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan pihaknya akan mengecek lebih lanjut soal kebenarannya.'Lagi kita cek,' ungkap Irfan, dihubungi Liputan6.com, Selasa (16/7).
-
Kenapa Kereta Cepat Jakarta Bandung gratis di masa awal? Masyarakat pun berhak mendapatkan tiket gratis pada tiga bulan pertama atau masa soft operation. Periode promo ini berlaku mulai 18 Agustus sampai Oktober 2023. Tiket gratis ini diprioritaskan bagi tokoh juga masyarakat yang tinggal di sekitar Kereta Cepat Jakarta Bandung.
-
Apa yang dilakukan untuk menguji kecepatan TransJakarta rute Kalideres-Bandara Soetta? Heru mengatakan kecepatan rata-rata hanya berkisar antara 30 kilometer per jam. “Tadi kan kecepatannya 30, stabil tadi. Jadi nanti kecepatannya akan bertambah sesuai dengan kondisi lalu lintas,“ ucap dia.
-
Siapa yang melakukan ramp check pesawat di Bandara Soekarno-Hatta? 'Hari ini secara khusus saya melalukan suatu koordinasi, lalu dilanjutkan ramp-chek pesawat Garuda dan juga Lion Air. Tadi apa yang kita rapatkan dan kita pastikan suatu checking agar berjalan baik,' kata Menhub Budi Karya di lokasi.
-
Kenapa Tol Jogja-Solo dibuka gratis? Jalan tol itu masih diberlakukan arus satu arah Mulai 22 Desember 2023, tol fungsional Jogja-Solo mulai dibuka untuk umum.
-
Apa tema mudik gratis Tempo Scan? Memasuki tahun ke-tujuh kalinya, mudik gratis yang mengusung tema Mudik Persatuan dan Kebersamaan 2024 ini mendapat antusiasme tinggi dari para mitra dan keluarga yang mendaftar sejak awal Ramadan.
Penelusuran
Cek Fakta Merdeka.com menelusuri klaim rapit test di Bandara Soekarno-Hatta dibandrol dengan harga Rp550.000. Dikutip dari Kompas.com dalam artikel berjudul "KKP Bandara Soekarno-Hatta: Tes Cepat Virus Corona Gratis Hanya untuk WNI yang Repatriasi"
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta Anas Ma'ruf menegaskan tes cepat (rapid test) virus corona dan pelayanan pemeriksaan kesehatan di Soekarno-Hatta tidak dikenakan biaya alias gratis.
Namun ia menyebutkan layanan tersebut hanya untuk WNI yang pulang dari luar negeri atau repatriasi.
"Adapun penumpang yang domestik mereka harus tes di luar bandara, artinya dari rumah sakit," kata Anas saat dihubungi Kompas.com, Senin (11/5/2020).
Sementara itu, seperti dilansir dari Tirto.id dalam artikel berjudul "Klarifikasi Video Viral, Soetta: Rapid Test untuk Penumpang Gratis"
Senior Manager Branch Communications & Legal Bandara Soekarno-Hatta Febri Toga menegaskan "kami tidak [menyediakan] pemeriksaan rapid test terkait keberangkatan."
Ia juga mengatakan peristiwa tersebut "tidak terjadi di Bandara Soekarno Hatta, itu juga tidak terjadi di Bandara AP II."
Menurutnya Soetta hanya memberi tiga syarat bagi penumpang keberangkatan: tiket pesawat, surat tugas yang menyatakan boleh bepergian, serta surat hasil tes yang membuktikan yang bersangkutan negatif COVID-19.
Berkas yang disebut terakhir dapat berupa berkas hasil swab test, rapid test, maupun PCR. Febri mengatakan Soetta hanya menyediakan fasilitas rapid test untuk kedatangan. Itu pun tanpa dipungut biaya alias gratis.
"Penumpang WNI maupun WNA yang datang dari luar negeri ada rapid test gratis," tegasnya. Rapid test diberikan dalam rangka mencegah imported cases COVID-19.
Kesimpulan
Klaim rapit test di Bandara Soekarno-Hatta bayar Rp550 ribu tidak benar. Pihak bandara Soetta hanya menyediakan fasilitas rapid test untuk kedatangan WNI maupun WNA yang datang dari luar negeri. Itu pun tanpa dipungut biaya alias gratis.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa di pertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lima petugas ini memungut Rp100-250 ribu pada tiap turis yang lewat pelayanan fast track.
Baca SelengkapnyaBelum bisa dijelaskan secara rinci sejak kapan pungli dilakukan. Saat ini, kasus pungli ini mash terus didalami.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, pemerintah akan segera memutuskan tarif pastinya.
Baca SelengkapnyaKejati Bali masih mengembangkan kasus pungli terhadap turis asing yang ingin menggunakan fasilitas fast track di Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Baca SelengkapnyaTarif parkir motor atau mobil masih gratis di stasiun LRT. Pengelola parkir belum tahu sampai kapan kebijakan ini diterapkan.
Baca SelengkapnyaKepala Kantor Kemenkumham Bali Romi Yudianto angkat bicara soal lima petugas Imigrasi Ngurah Rai yang diduga melakukan pungli terhadap WNA.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi melakukan uji coba operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Baca SelengkapnyaPungutan yang dibayarkan oleh wisman itu belum optimal karena baru 40 persen.
Baca SelengkapnyaPihak Manajemen LRT Jabodebek mengucapkan terima kasih atas antusiasme masyarakat yang mengikuti kegiatan masa uji coba LRT Jabodebek.
Baca SelengkapnyaMereka mengaku sebagai jemaah haji furoda namun tidak bisa menunjukkan visa haji resmi
Baca SelengkapnyaBanyak orang Indonesia yang terjebak janji manis travel atau pihak tertentu yang menawarkan haji furoda.
Baca SelengkapnyaTuris asal Australia bernama Monique Sutherland, harus membayar denda sebesar AUD1.500 atau sekitar Rp15,2 juta, gara-gara paspornya kotor.
Baca Selengkapnya