CEK FAKTA: Tidak Benar Rekaman Video Mendeteksi Orang yang Sudah Divaksin dan Belum
Merdeka.com - Beredar rekaman video yang diklaim bisa mendeteksi seseorang yang sudah atau belum divaksin Covid-19.
Dalam video berdurasi 30 detik itu, terlihat seseorang yang telah divaksin terdeteksi dengan kotak berwarna merah. Sementara, yang belum divaksin teridentifikasi kotak berwarna hijau.
"Hebatnya Zaman Yg Tervaksin and Yg Blom Akan Ketahuan.. yg kotak merah yg sudah tervaksin," tulis akun Facebook ARyadiila.
-
Bagaimana cara mengetahui kebenaran video tersebut? Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
-
Gimana cara cek kebenaran video? Cek Fakta merdeka.com melakukan penelusuran dengan menggunakan google lens dan hasil penelusuran mengarah pada artikel dari laman turnbackhoax.id yang berjudul '[SALAH] Pajak bagi Ibu Melahirkan' yang diunggah pada Selasa 18 Juni 2024.
-
Bagaimana cara cek fakta video tersebut? Penelusuran Setelah dilakukan penelusuran, ditemukan aslinya Anies Baswedan yang diunggah akun YouTube medcomid pada 11 November 2022.
-
Kenapa informasi di video itu salah? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar. Faktanya, video yang beredar berisi beberapa klip yang tidak saling berkaitan.
Penelusuran
Hasil penelusuran, klaim kamera pendeteksi vaksinasi Covid-19 adalah salah. Dilansir dari medcom, itu kamera pemantau jaga jarak (social distancing). Aplikasi kamera ini ditemukan Andrew Ng seorang ilmuwan komputer dan ahli kecerdasan buatan (artificial intelligence) asal Amerika Serikat.
Video yang sama diunggah situs technologyreview.com, di mana perusahaan milik Andrew merilis demo video kamera yang mendeteksi jaga jarak sosial masyarakat. Aplikasi ini menggunakan kamera pemantau mata burung (bird eye).
Kamera akan mengindentifikasi dengan warna merah ketika jarak seseorang berdekatan. Sebaliknya, identifikasi warna hijau ketika jaga jarak diterapkan.
Aplikasi kamera ini nantinya bisa diaplikasikan di ruangan kerja. Andrew mengatakan aplikasi kamera ini bisa diintegrasikan ke dalam sistem kamera keamanan yang ada.
Namun sistem alarm peringatan kepada yang melanggar jaga jarak sosial masih dikembangkan. Salah satu metode yang mungkin adalah alarm yang berbunyi ketika pekerja lewat terlalu dekat satu sama lain. Laporan juga dapat dibuat dalam semalam untuk membantu manajer mengatur ulang ruang kerja.
Kesimpulan
Informasi kamera video bisa mendeteksi orang yang sudah atau belum divaksin Covid-19 adalah tidak benar. Faktanya, itu kamera yang mendeteksi jaga jarak sosial masyarakat.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://www.technologyreview.com/2020/04/17/1000092/ai-machine-learning-watches-social-distancing-at-work/https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/1bVA8GQN-cek-fakta-kamera-pendeteksi-vaksin-covid-19-ditemukan-ini-faktanya (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaBeredar video mengklaim Raffi Ahmad dan Najwa Shihab promosikan judi online, simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaBeredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaBeredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?
Baca SelengkapnyaSetelah ditelusuri tidak ditemukan adanya TPS 03 di jalan tersebut.
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaDemikian pula halnya dengan pengungkapan serta penyebaran informasi tersebut, apakah menyangkut kepentingan privat ataukah kepentingan publik.
Baca SelengkapnyaiPhone memiliki fitur merekam wajah penggunanya setiap beberapa detik sekali. Berikut penjelasannya.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca Selengkapnya